● Chapter 19 (+) ●

2.5K 68 3
                                    


SORRY

"Bahagiaku sederhana, melihat kamu tersenyum dan merasa senang"

🍸🍸🍸

Seusai dari markas geng Kairez, saat ini, keenam anggota inti geng Phoenix sedang berada dimarkas kebanggaan mereka. Duduk diatas tikar rajut dengan satu nasi bungkus dipangkuan mereka masing-masing. Mereka akan makan siang bersama.

"Ka." Panggil Romeo sembari melirik Zyaing.

"Ya, ada apa?" Sahut Alaska sembari membuka nasi bungkusnya.

"Aletta, siapa?" Tanya Romeo to the point.

"Iya ka, Aletta siapa?" Zyaing ikut bertanya. Sedangkan Aksa, Varrez dan juga Firgo? Ketiga cowok itu hanya memperhatikan perbincangan yang terjadi diantara Alaska, Zyaing dan Romeo.

Aksa, Varrez dan Firgo ikut penasaran dengan nama cewek yang disebut oleh Alaska tadi, saat cowok itu menghancurkan ponsel Bian.

"Pacar gue." Jawab Alaska jujur.

"WHAT!?" Kelimanya serentak kaget.

"Biasa saja kali..."

"Lo ternyata normal Ka, wkowko." Aksa terkekeh, menepuk pundak Alaska.

"Diam-diam, udah punya pacar aja lo!" Sambung Firgo.

"Gimana kami gak biasa aja, seluruh siswi di sekolah suka semua sama lo, tapi selalu lo tolak. Mentang-mentang ganteng, anak pemilik yayasan, sok-sokan jual mahal lo tapir!" Sambung Varrez.

"Kapan, lo jadian?" Tanya Romeo.

"Beberapa hari yang lalu. Mungkin. Gue lupa." Jawab Alaska sembari menyuap nasinya ke dalam mulut.

"Diem-diem aje lo! Kek intel mau nyiduk bandar narkoba!" Sahut Romeo.

"Sorry, gue lupa ngasih tau kalian. Gue asik sendiri sama Aletta. Tolong maklumin, baru kali ini gue pacaran plus ngebucin."

"Iya in aja deh." Firgo memutar malas matanya.

"Wah wah wah, payah lo, gak mau ngasih tau kami." Zyaing menjewer telinga Alaska.

"Pacar lo tinggal dimana ka?" Tanya Romeo.

"Sebelumnya, Aletta tinggal di apartement sendirian. Tapi, setelah jadian sama gue...."

"Apa-apaa?" Aksa super sangat penasaran.

"Dia memutuskan buat tinggal sama gue. Aletta tidur di kamar gue. Kalau gue tidur di sofa depan Televisi. Tapi, gue sering juga tidur bareng dia dikamar."

"Dia tinggal sama lo? Berdua di apartement? BTW, tinggal di apartment siapa?" Tanya Aksa, ia masih penasaran.

"Tinggal di apartement gue lah, bego! masih nanya lagi lo!"

"Wahhh, enak donk, tinggal berdua. Bisa ngebucin terus tiap jam. Pap papapap..." Romeo, Zyaing, Aksa, Varrez dan Firgo tertawa serentak. Mereka langsung nyambung sama apa yang dikatakan oleh Romeo.

"Iya memang, enak banget, bisa manja-manjaan terus." Alaska mengacungkan jempol.

"Anjay, wkowko, semoga langgeng terus ya, ka. " Aksa menepuk pundak Alaska.

"Amin, doain aja."

"Sekarang lo udah punya pacar. Sedangkan gue? Gue belum punya pacar, anjip! Gue masih jomblo. Please-lah, please, tolong cariin gue pacar donk. Gue, Romeo, dan juga Aksa belum punya pacar, nih. Rasanya hampa banget hidup gue." Ujar Zyaing memelas, ia berakting nangis.

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang