● Chapter 29 (+) ●

1.6K 46 2
                                    

TATTO

"Sebagian orang, ulang tahun mengingatkannya kepada momen masa lalu yang tidak ingin diulang"

🍸🍸🍸

Pada saat jam istirhat pertama, seperti biasa, keenam anggota inti geng Phoenix bersama pacar mereka masing-masing sedang menghuni dua meja disalah satu stan kantin penjual bakso, kecuali Romeo dan Jihan, kedua remaja itu duduk saling berjauhan, tidak bersampingan ataupun saling berhadapan. Jihan memilih untuk duduk bersampingan dengan Aletta dan Alaska.

Sedangkan Romeo?

Cowok itu duduk bersampingan dengan Aksa dan Karolin.

"Alaska, suapin donk..." Aletta merengek sembari memanyunkan bibirnya.

"Dih, tumben minta disuapin?"

"Salah ya? Kalau aku minta disuapin sama kamu?"

"Enggak sih..."

"Ya udah, ayo buruan, suapin aku."

"Oke, deh." Alaska menyendok potongan bakso besarnya yang ada di dalam mangkuk, lalu mengarahkan sendok itu ke arah mulut Aletta.

"Pesawat Lion Air akan datanggg, Aahhhh..." Alaska seperti sedang membujuk bayi agar mau membuka mulut.

"Hap!" Aletta langsung melahap potongan bakso yang disuapkan oleh Alaska.

Beberapa detik kemudian...

Plak!

Aletta menabok dada bidang Alaska.

"Lah? Kenapa akunya ditabok?" Alaska mengerutkan dahi, bingung.

"Bakso kamu pedes banget! Cabenya berapa sendok, sih?"

"Dikit kok, cuma tujuh sendok. "

"Tujuh sendok kamu bilang dikit?" Alaska mengangguk.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Gila banget ye!" Aletta menggeleng heran, ia menyambar es teh miliknya. "PEDES BANGET KA!"

"Mau gak aku suapain lagi?" Alaska menawarkan kembali.

"Enggak! Aku gak mau lagi!" Aletta menolak.

"Ya udah kalau gak mau." Alaska mengendikan pundak.

"Alaska..." Panggil Aletta.

"Hemmm? Ada apa?"

"Kita bikin tatto couple, yuk?"

"Kapan?"

"Besok, sepulang sekolah, gimana? Kamu mau gak?"

Dengan senyuman, Alaska mengangguk dengan antusias. "Mau donk! mau!"

"Yeeeyyy! Aku sayang kamu!" Aletta mengacak gemas rambut Alaska.

"Aku juga sayang sama kamu."

🍸🍸🍸

"Ka..." Yang di panggil menoleh. Alaska melihat Aletta sedang berdiri di ambang pintu kamar, cewek itu hanya mengenakan handuk.

"Ada apa sayang?"

"Sini." Alaska langsung menuruti permintaan Aletta, ia berjalan menghampiri sang pacar.

"Ada apa?" Sebelum menjawab, Aletta melepaskan handuk yang menutupi sebagian tubuhnya dan ia tersenyum menatap wajah Alaska. "Kamu lagi mau?"

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang