Bagian 1

27.4K 1.4K 11
                                    

Semilir angin malam menusuk hingga ke kulit seorang remaja yang sedang meringkuk kedinginan di depan rumah mewah dan megah itu. Bahkan seragam sekolah masih melekat pada tubuh kurusnya.

Remaja yang bernametag Aska Alterio itu menghela nafas sejenak. Ia yakin pasti kakaknya sudah pulang terlebih dahulu, terbukti sebelum menutup gerbang tadi, ia melihat mobil kakaknya yang sudah terparkir rapi di depan rumah.

Jika sudah seperti ini, sudah dipastikan ia harus tidur di luar. Sekarang memang sudah larut. Jam menunjukkan pukul 22.00

Bukan tanpa alasan ia pulang terlambat, dikarenakan ada kerja kelompok di rumah Zidan, temannya. Zidan sudah menawarkan dia untuk mengantarkannya pulang, tapi ia menolak. Ia tidak mau merepotkan teman satu-satunya itu.

Aska menyandarkan tubuh lelahnya ke dinding sambil memejamkan mata. Dan ia berharap ia masih terjaga esok hari.

***

"Hahh hahh hahh" Aska terbangun dari tidurnya. Dia mimpi buruk, nafasnya terengah engah. Ia memegang dadanya. Sesak. Jantungnya berdetak terlalu cepat.

Semenjak ditinggal ayahnya 5 tahun yang lalu, Aska sering kali terjaga di tengah malam. Entah itu mimpi buruk atau dia memang sangat merindukan ayahnya.

Berbicara tentang seorang ayah, dia jadi merindukan sosok yang sangat berarti bagi hidupnya itu.

Dilihatnya jam tangan yang menunjukkan pukul 04.00, lalu ia bangkit untuk membuka pintu. Pintunya sudah tidak terkunci. Ia tersenyum miris. Kenapa kakaknya tidak membangunkannya? Kakaknya tidak akan repot repot membangunkannya dan menyuruhnya masuk.
Dia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini, tapi kenapa rasanya masih menyakitkan

Tidak mau berlama lama, ia lantas melanjutkan langkahnya ke kamarnya di lantai atas.

**

Arkana Alterio
Remaja yang selalu dirindukan kasih sayangnya oleh seorang Aska. Yap, dia adalah kakak kandung Aska. Arka itu tampan bahkan dia sangat diidolakan oleh siswi siswi di sekolah. Karena sifatnya yang cuek dan dingin, banyak siswi yang berfikir dua kali untuk mendekatinya.

Aska dengan Arka hanya terpaut usia satu tahun. Aska sang kakak tengah duduk di bangku kelas XII dan Aska kelas XI.

Oke, balik lagi ke kehidupan Aska.
Di rumah mewah dan megah ini dulunya hanya ditempati oleh Aska dan kakaknya. Tidak ada pembantu. Sampai suatu ketika Arka membawa seorang remaja seumuran Aska dan mengatakan kalau dia akan tinggal bersama. Saat itu, Aska tidak tahu lagi kemana dia akan berpijak. Dunia Aska seketika runtuh. Aska pikir dia masih memiliki sedikit harapan untuk dekat dengan kakaknya sendiri. Namun, melihat kedekatan kakaknya dengan Delvin,remaja yang dianggap adik oleh kakaknya itu, seberkas cahaya yang tadinya mulai redup perlahan menghilang.

Sepeninggal ayahnya, ibunya lebih mementingkan perusahaan di luar kota dan memilih meninggalkan dia dan kakaknya. Ini salah satu alasan mengapa kakaknya sangat membencinya. Kakaknya bilang, ayah pergi dan ibu meninggalkannya itu semua karena dia, si pembawa sial bagi keluarga kami.

Pernah suatu ketika Aska mendapati kakaknya yang sedang menelpon dengan ibu. Kakaknya terlihat sangat bahagia. Hati Aska seketika teriris mendengar bagaimana ibu menanyakan kabar kakaknya, kesehatannya, bagaimana sekolahnya tanpa menanyakan kabar si bungsu yang tengah berjuang akan kasih sayangnya.

Aska tidak tau kenapa kakak dan ibunya sangat membencinya. Yang ia tahu, setelah dia lahir ke dunia, dia hanya mendapatkan kasih sayang seorang ayah dan tatapan sinis dan tajam dari kakak dan ibunya. Selama hidupnya, hanya tamparan dan umpatan yang ia dapatkan.

Kata MENYERAH sering kali terlintas di pikiran Aska. Sekarang dia tidak punya alasan untuk tetap bertahan. Namun, dia tidak akan melakukan itu. Yang ada di pikiran Aska saat ini, dia tidak akan menyerah sebelum mendapatkan maaf dari sang ibu dan kakaknya, meskipun dia tidak tau alasan kenapa kakak dan ibunya sangat membenci dirinya.

***

Hai hai

Jangan lupa VOMENT ya😊

See you💕

ASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang