Page 1

1.5K 210 114
                                    





































































Happy Reading!























































Dengan duduk bertiga di emperan kantor , Yena, Chaeyeon dan Hyewon menikmati makan siang sederhana mereka memakan kimbab dan air mineral yang di beli dari minimaket seberang.


Karena akhir bulan para pria itu menghemat uang makan dan segalanya demi kelangsungan hidup, termasuk Yena ia harus lebih menghemat karena akan ada yang ia nafkahi nanti.


" Yena " Panggil Chaeyeon.


" Hm? "


" Jadi, besok istrimu datang? "


" Keluarganya bilang begitu "


" Kau akan tinggal di rumahnya? "


" Tidak, aku bilang pada keluarganya untuk tinggal di rumahku "


Kedua pria yang sedang minum langsung tersedak dan menyeburkan air dalam mulut mereka keluar.


" Kau bercanda? " Tanya Hyewon.


" Bercanda apanya? Tidak "


" Kau mau beri makan apa dia? Kau tidak lihat kondisimu? Kau mau bawa anak sultan jatuh miskin? "


Yena tau jika dia juga merasa akan kurang sanggup jika harus menghidupi Wonyoung, tapi apa boleh buat mereka sudah terikat dengan yang namanya pernikahan.


Walau akan sangat sulit tak hanya Yena akan berusaha memberikan yang terbaik untuk istrinya nanti, ia juga akan meminta Wonyoung untuk memahami kondisi Yena dengan mengurangi sedikit gaya hidupnya sebelum menikah.


" Aku pasti bisa, aku suaminya aku pasti bisa membahagiakan dia "


" Widiiiiihhh gayanyaaaa " Ledek Hyewon.


" Tapi menurutku tak apa, belum tentu dia cantik bukan? " Ujar Chaeyeon.


" Ah, iya. Yena kau bilang kau tak pernah perlihatkan wajah istrimu kan? " —Hyewon.


" Iya "


" Waaaahh, bisa saja mereka menikahkanmu dengannya karena dia jelak dan tak ada yang mau "


Yena terdiam menanggapi perkataan temannya, ia pun mulai berasumsi sama dengan mereka yang mungkin saja bisa benar.


Semua sangat masuk akal dimana ada orang mau menikah mendadak kalau bukan ia punya kekurangan, ia malah jadi agak cemas dengan hal itu.


" Atau bisa saja dia punya kekurangan fisik  misalkan cacat " - Hyewon.


" Iya kau benar, Ya! Yena kau akan mengurus orang seperti itu seumur hidupmu? Waaaahhh itu sangat berat sob "


Yena menoleh merasa pembicaraan kedua temannya mulai terasa sangat sensitif, walau ia gelisah dan cemas itu akan terjadi tapi ia tak bisa terima jika Wonyoung di beri asumsi hal semacam itu.


Bukankah sekarang ia adalah suami Wonyoung? Ia tak bisa membiarkan mereka mengolok dan menghina Wonyoung walau itu hanya asumsi tapi arahnya sudah termasuk penghinaan.

My Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang