Page 5

1.4K 184 68
                                    





























Happy Reading!

















































Setelah rumah kosong karena Yena telah pergi bekerja Wonyoung menyempatkan pergi ke toko swalayan membeli persediaan makanan karena mulai menipis, dengan mendorong troli Wonyoung menjelajahi toko membeli keperluan dapur.


Pagi ini Wonyoung di buat sedikit baik karena Yena meninggalkan uang di atas meja dengan sebuah pesan di atas kertas, itu berisi kalimat yang lumayan romatis dan juga menyentuh.


Walau Wonyoung tau Yena orang yang cukup aneh tapi ternyata setelah serumah ia tau jika suaminya orang yang sangat manis, mungkin keputusannya menyetujui perjodohan tak terlalu buruk.


" Kau tau Choi Yena? "


" Lantai 4? "


" Iya, banyak orang yang bilang dia sudah menikah "


" Hah? Yang benar? Bukannya dia bujang lapuk? "


" Aish, katanya dia sudah menikah "


" Ini bukan gosip? "


" Bukan tapi gosipnya istrinya jelek karena terus di sembunyikan "


" Wah? Benarkah? Pantas ia terlihat murung "

" Ia juga jadi bulan-bulanan beberapa karyawan "


" Mungkin istrinya hanya imajinasi hahaha "


Telinga tajam Wonyoung mulai bekerja mendengar sahut-sahut sekumpulan orang membicarakan nama Yena, saat ia sedikit mendekat mereka memakai stelan kantor yang mungkin satu gedung dengan Yena.


Dan kebenaran yang Wonyoung tau ternyata Yena menjadi kesulitan sebab dirinya, mendengar seperti ini saja Wonyoung sangat tersinggung apalagi Yena yang mendapat cacian dari teman satu kantor.


" Kenapa kau selalu menyusahkan Wonyoung? " Gumamnya.


Ia jadi tak bisa membiarkan suaminya di bicarakan buruk apalagi bersangkutan dengannya, sudah terlalu buruk dengan ia selalu menghindari Yena.


Jangan ia tambah dengan membuat suaminya di olok orang lain, ia harus bisa menjalankan apa yang di sarankan psikolognya.


Ia harus memulai untuk bisa sembuh dan terbuka untuk masa depannya dan Yena, secepat mungkin Wonyoung mengambil apa yang di butuhkan dan segera pulang ke rumah.


































Di jam istirahat Yena menekuk wajahnya masih kesal sebab perkataan Hyewon kemarin, jadi hari ini ia hanya meminta Chaeyeon yang menemaninya makan siang di kantin kantor.


Bahkan seharian tadi tak ada tegur sapa antara Hyewon dan Yena, walau bersebelahan mereka sibuk pada pekerjaannya masing-masing.


" Maafkan Hyewon, mulutnya memang sangat cabe "


" Dari awal aku sudah memperingatkan dia, tapi tak ada kemajuan "


" Kau tau dia memang degil "


" Degil pun ada batasan Chae "


Chaeyeon mengangguk paham Yena memang akan jadi sosok yang kejam jika apa  yang ia tak sukai terus terjadi dan berulang, ia tak akan pernah mengecualikan seseorang dalam amarah termasuk Hyewon  yang merupakan temannya.


My Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang