Page 31

1.2K 150 48
                                    






















Happy Reading!






























Karena di beri waktu libur sehari dan juga beristirahat cukup lama, di sore hari Yena mengajak Wonyoung dan dua kerucil kesayangannya jalan-jalan.


Mengikat kedua anjing itu dan bergenggaman dengan istri yang paling ia sayangi, istirahatnya di rumah pun tak sepenuhnya karena Wonyoung terus menempel dan tak mau di tinggal sendiri.


Mungkin efek mimpi buruknya masih ada sampai sekarang pun Wonyoung masih sangat menempel, mereka berjalan menuju sebuah taman dekat dengan rumah ibu keluarga Yena.


"  Wah, cuacanya bagus sekali " Ucap Yena mengagumi sore itu.


" Iya, bahkan membuatku bahagia "


" Kenapa kau ini selalu merasa bahagia? Sedih lah sedikit sayang " Wonyoung memukul manja suaminya yang malah melontarkan guyonan.


" Mana ada yang mau sedih Yena, Sedih itu tak di inginkan juga selalu datang "


" Tadi aku bercanda "


" Kau ini selalu bercanda, apa aku hanya candaan untukmu? "


" Bukan lah "


Yena mengangkat tangan Wonyoung lalu mencium punggung tanganya hingga membuat wanita tersebut tersenyum senang, ia bersandar pada lengan Yena dan menikmati jalan sorenya.


Hanya butuh beberapa menit mereka akhirnya sampai di taman tersebut, Wonyoung pergi mencari tikar untuk di sewa serta beberapa makanan.


Sedangkan Yena malah bermain dengan Ganjang dan Bibi, berlarian bersama saling mengejar, berputar-putar, melompat bahkan saling berguling di atas rumput hijau.


Setelah mendapatkan apa yang di cari Womyoung menggelar tikar yang ia sewa lalu menyimpan makanan yang di beli, ia melihat ke arah dimana Yena berbaring dengan Ganjang dan Bibi yang berada di atasnya menjilati wajah pria tersebut.


Segaris senyum manis mengembang di wajah Wonupung karena itu terlihat sangat menggemaskan, Wonyoung bangkit dan mendekat ke arah Yena.


Melakukan hal yang sama dengan peliharaan mereka dengan berbaring disamping Yena lalu menyimpan kepalanya di atas dada bidangnya dan menciumi wajah pria tersebut, Yena terkekeh melihat kelakuan istrinya yang mencari perhatian.


" Woof, woof " Wonyoung menirukan suara anjing dengan imut lalu menggesekan pipinya pada Yena.


" Omo omo, bukankah kau ini kelinci? Tapi kau imut sekali " Yena memegang pipi Wonyoung lalu mengecupnya.


Mereka bangkit bersamaan lalu pindah ke tempat tikar mereka berada, menggiring kedua kerucil berlari dengan imut naik ke atas tikar.


Yena duduk dan langsung menyambar cup ramyeon yang tadi Wonyoung beli, membuka dan menyeduhnya untuk di nikmati.


Wonyoung membuka botol beer yang ia beli dan menuangkannya ke dalam papper cup, memberikan cup tersebut untuk di minum Yena.


" Aahh, segar sekali. Kau mau? " Wonyoung membulatkan mata melihat ia di tawari beer oleh Yena.


" Kau lupa? "


" Apa? "


Wonyoung menunjuk perutnya yang memberi kode bahwa ia sedang hamil, Yena menepuk keningnya lupa jika mulai sekarang Wonyoung harus menjaga pola makan.


My Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang