Page 4

1.2K 192 50
                                    

























Happy Reading!



































Wonyoung bangun lebih pagi karena harus mendahului Yena sebelum pemuda itu bangun, ia akan mandi duluan dan menyiapkan sarapan untuk Yena.


Menghindari pertemuan dan kontak mata sebab ia belum bisa, walau sudah 2 minggu pernikahan ia masih belum bisa menghadapi Yena dan bertemu secara langsung.



Selalu mengurung diri di kamar dan sesekali keluar jika Yena pergi bekerja atau tak ada di rumah, walau selalu merasa bersalah Wonyoung tak ingin membuat Yena khawatir atau tau tentang kondisinya.


Knop di putar dan pintu di buka namun ia terkejut melihat Yena yang ternyata sudah rapi duduk di meja dapur dengan segelas kopi di tangan, ia menoleh ke arah Wonyoung lalu tersenyum.


" Selamat pagi "


" P-pagi "


Buru-buru Wonyoung untuk segera memasuki kamar mandi, tapi jalannya di blok Yena hingga ia tak bisa masuk.


" B-bisakah kau  bergeser? "


" Wonyoung ak— "


Wonyoung berbalik berniat kabur namun Yena kembali menghadap Wonyoung.


" K-kumohon minggir "


" Bisakah kita bicara? "


" Aku mohon aku tak bisa "


" Wonyoung tatap mataku "


" Tolong minggir "


" Tidak, sampai kau mau duduk dikursi sana bersamaku "


Wonyoung mulai gemetar sembari menunduk takut, ia benar-benar sanbat gelisah sekarang. Tak ada jalan untuk menghindar karema Yena terus memblock pergerakannya.


" Wonyoung "


Saat Yena mendekat dan berniat meraih tangan, wanita itu mundur agat menghindari sentuhan Yena.


" J-jangan dekati aku "


" Aku suamimu "


" T-tapi aku belum siap "


Yena semakin mendekat dan membuat ia harus terus mundur dan terantuk pintu kamar mandi, ia berusaha membuka pintu untuk masuk namun ternyata di kunci.


" Wonyoung tenang, aku hanya ingin kau duduk sarapan bersama "


" Aku tidak bisa, ak— "


Tiba-tiba Yena berlutut di hadapan Wonyoung , membuat ia terkejut kenapa Yena tiba-tiba melakukan hak tersebut.


" Aku mohon~ " Lirih Yena.


" Aku tau kau tak menyukaiku, tapi ku mohon biarkan aku mencoba mendekat dan masuk ke hatimu. Bisakah kita mulai hidup bersama? Walau terlihat tak pantas aku ingin memantaskan diri "


Jujur melihat Yena memohon seperti sekarang membuat hati Wonyoung terluka, ia tampak seperti orang jahat membiarkan orang yang ia cintai sampai memohon.


Bahkan sampai berpikir ia tak menyukai Yena, hatinya mulai di serang rasa gundah gulana dan tak tega melihat suaminya hingga memohon.


" Ku mohon, aku ingin jadi suami yang kau cintai dan kau banggakan "


My Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang