Page 27

1.3K 149 47
                                    





































Happy Reading!

















































Setelah bosan bermain game Yena berguling-guling ria di atas kasur menghilangkan apa yang sedang ia rasakan, karena sejak kepulangannya dari kantor, makan malam dan lanjut bermain game Wonyoung masih fokus pada layar laptopnya.


Mengerjakan novel harian yang harus segera di publis besok, ia melirik ke arah jam digital di atas nakas sudah menunjukan pukul 10 malam namun Wonyoung tak kunjung selesai.


Ia menatap wanita tersebut dari samping senbari berbaring, tak ada satu detikpun Wonyoung melirik ke arah Yena yabg terus berharap perhatian.


" Sayang~ " Rengek Yena menggeser tubuhnya merapat dengan Wonyoung yang duduk bersandar dan memangku laptop.


" Hm? "


" Look at me "


" I can't, i'm so busy now "


Bibir Yena mengerucut selalu gagal saat berusaha mendapat perhatian, dari meminta Wonyoung menatap kini pria itu mencoba hal lain dengan mengigiti pelan tangan Wonyoung.

" Sayang, aku sedang mengetik "


" I just want attention "


Dari pada harus terus di baweli bebek besar itu Wonyoung mengalah dengan membebaskan sebelah tangannya, mengelus dan membelai kepala suaminya dengan perlahan.


Dari kepala turun ke pipi yang terus di mainkan hingga pindah ke bibir, menjepit bibir Yena yang malah semakin cemberut. Namun tak cukup membuat Yena puas dan bukannya semakin berusaha Wonyoung mengambil nintendo di atas nakas lalu memberikanya pada Yena, bermaksud untuk membuat Yena tenang dan diam.


Ia malah di buat semakin kesal karena merasa Wonyoung menyebalkan, Yena mengambil laptop di pangkuan Wonyoung dan menjauhkannya.


" Yena! "


" Kenapa kau terus mengabaikanku?! "


Wonyoung menatap lembut tau mood Yena sedang buruk, ia menangkup wajah Yena mencari tau apa yang pria itu inginkan.


" Oke, What do you want? "


" I'm bored "


" So? "


" Let's kiss "


Wonyoung menghembuskan nafas merasa suaminya memang selalu punya keinginan yang mendadak, wanita itu bangkit mendorong Yena agar berbaring lalu menindihnya.


Memberikan apa yang Yena mau dengan sebuah serangan ciuman di bibirnya, Wonyoung meraup agresif membuat Yena membiarkannya memimpin dan menjadi dominan.


Memanjakan bibirnya yang mulai terasa manis karena ciuman intens dari Wonyoung, tak diam saja Yena melingkarkan kedua tangannya di pinggang Wonyoung dan mengelus punggungnya.


Yena semakin di buat terhanyut yang ternyata tak buruk saat Wonyoung yang memulai duluan, pria itu diam bagai orang pasrah di lecehkan istrinya.


" Hmmmppphhh~ "


" Wonyounghhh~ "


" Are you happy now? or still bored? " Tanya Wonyoung setelah melepas ciumannya.


My Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang