Happy Reading!
Kacamata di buka kening di pijat lalu meregangkan tubuh yang mulai terasa pegal, melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 10 malam.
Ia menghela nafas berat melihat pekerjaan yang masih sangat banyak untuk di kerjakan, menjadi seorang karyawan sebuah perusahaan memang sangat sulit di tambah tugas yang terus menumpuk.
Membuatnya harus lembur dan bertahan di kantor hingga pekerjaannya selesai, walau ada baiknya ia bekerja di kantor karena di rumah ia sendirian.
" Huft, coba kita lihat "
Ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja, menyambungkan internet lalu membuka sebuah aplikasi kencan buta.
Ia terus memeriksa profil miliknya sembari memutarkan kursi, beberapa kali di periksa namun hasilnya masih sama.
" Ck, apa-apaan ini? Sudah 5 bulan aku menggunakannya tapi tidak pernah ada yang mengajukan kencan? "
" Aisshhhh, apa aku sejelek itu? Hingga mengajukan kencan pun terus di tolak "
" Cih! Aplikasi bodoh "
Ia melempar ponselnya ke atas meja merasa kesal terus gagal dalam mencari pasangan, Choi Yena. Pria berusia 27 tahun yang masih betah menjomblo hingga sekarang, menjadi bahan olok-olokan teman karena tak pernah terlihat menggandeng perempuan.
Bukan ia tak ingin tapi entah kenapa perjalanan cintanya selalu berakhir di tinggalkan, beberapa wanita yang ia ajak kencan selalu menghilang begitu saja saat setelah mereka bertemu.
Cukup menyedihkan bukan? Untuk seorang pemuda yang bisa di bilang sangat tampan tapi tak bisa memikat hati perumpuan.
" Jomblo lah aku hingga tua "
Ponselnya Yena berdering dan dengan malas ia menjawab sebuah panggilan masuk.
" Halo "
" Kau masih dimana? "
" Aku lembur "
" Ibu ada di apartemenmu "
" Ibu mau apa? Ibu mau mencuri? "
" Dasar anak kurang ajar!! ibu ada yang perlu di bicarakan "
" Bicara sekarang saja "
" Tidak bisa ini penting "
" Hm, aku pulang sekarang "
Dengan terpaksa Yena membereskan pekerjaannya untuk di bawa pulang, tidak biasanya sang ibu memaksa pulang seperti ini.
Namun dari topik yang di bicarakan ini terdengar sangat serius, di ingat sepenting apapun itu ibunya pasti akan membahas di sambungan telpon.
Ia menggendong tasnya lalu pergi keluar lantai kantornya, memasuki lift yang perlahan turun ke bawah.
Ia keluar dari lift dan segera keluar gedung, berhubung ia hanya karyawan biasa dan tak punya jabatan tinggi. Yena hanya berjalan kaki untuk pulang ke apartemennya yang sederhana, melewati malam yang dingin sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Wife
RomanceMenikah dengan orang yang belum ia kenal? bisakah Yena jalani dan berujung bahagia? Gender Switch⚠