Page 13

1.5K 179 60
                                    





















Happy Reading!







































Yena mendorong troli belanjaan mengikuti Wonyoung yang sedang memilih setiap barang apa saja yang di perlukan di rumah, karena kulkas dan persediaan makanan habis mereka pergi keluar untuk belanja bersama.


" Sayang, aku ingin makan nasi tauge untuk bekal besok " Ucap Yena.


" Tak ada bekal untuk orang yang sudah memberantakan rumah "


Pria itu mempoutkan bibirnya sebab Wonyoung masih saja menghukumnya karena saat ia pulang keadaan rumah sudah seperti kapal pecah, Yena yang pulang duluan dri toko buku malah bermalas-malasan dan menghabiskan waktu membaca dan makan.


Itu juga sebab mereka belanja malam ini karena makanan di kulkas habis oleh Yena, tak tanggung-tanggung Wonyoung menghukum Yena membereskan rumah sendiri hingga ia sakit pinggang.


" Sayang~ tadi itu aku— "


" Malas "


" Bukan, bukumu terlalu bagus sampai aku lupa waktu "


" Waktu saja di lupakan apalagi istri "


Yena mulai murung kembali sebab Wonyoung belum kunjung memaafkannya, saat Wonyoung terhenti memilih buah-buah Yena memeluk dari belakang dan menyimpan dagunya di pundak Wonyoung.


" Kau suka buah? " Tanya Yena.


" Tentu,siapa yang tak suka buah "


" Ada yang tak suka "


" Siapa? "


" Singa "


" Hoho, lucu "


" Kau suka buah apa? "


" Banyak "


" Tapi aku hanya suka satu buah "


" Buah apa? "


" Buah hati kita "



Wonyoung melirik ke arah Yena dengan wajah yang sangat julid mendengar rayuan Yena.


" Kenapa? Kau tak mau punya buah hati? "


" Daripada terus berkotek lebih baik ambil sereal untuk persediaan, kau habiskan satu kotal sehari tadi dan itu kotak terakhir "


Bibir bebek Yena mulai bermetamorfosis menjadi bibir angsa sebab semakin maju saat cemberut bahkan dengan sedikit menekuk wajahnya sebab Wonyoung terus mengomelinya, demi tak mendapat omelan lagi ia beranjak pergi mencari sereal.


Di balik itu Wonyoung terkekeh melihat suaminya yang benar-benar murung ia kerjai dengan pura-pura masih marah dan kesal padanya, itu adalah hiburan tersendiri bagi Wonyoung melihat kekikukan Yena saat ia galaki.


" Aku juga ingin buah hati darimu Yena " Gumamnya.


Sementara itu Yena berjalan di antara puluhan merk kotak sereal, mencari dalah satu yang biasa ia dan Wonyoung makan. Kepalanya terus menoleh bergantian arah dari rak kanan ke kiri, sedang sibuk mencari sereal Yena merasakan ada yang aneh dari arah belakang.


Ia memutarkan kepala ke belakang memeriksa apa benar ada yang memperhatikan namun tak ada siapapun disana.


" Aku merasa ada yang memperhatikan "


My Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang