Happy Reading!
Dan setelah melakukan perdebatan selama 2 kari kemarin tentap apa yang cocok untuk konsep kamar bayi mereka akhirnya menemukan kesepatakan, dari konsep yang di inginkan mereka pada awalnya malah jauh berubah dengan kesepakatan.
Tema yang menjadi final mengubah kamar hanya di cat ulang dengan warna kuning dan di beri wallpaper dengan karakter kelinci dan bebek, karena dindingnya berwarna kuning setiap peralatan yang akan di gunakan akan berwarna putih.
Tak hanya tukang reparasi Yena pun ikut libur untuk membantu membenahi kamar putri kecilnya, menjelang malam pria itu masih betah merapikan isi kamar setelah ia cat dan pel tinggal semua barang yang sudah di tukar ia rapikan.
" Huh~ " Yena menghela nafas lelah dan mengelap peluh yang mengucur di area dahi.
" Anak jamam sekarang enak sekali, waktu bayi aku hanya tidur di lantai tengah rumah " Gerutu Yena membandingkan jamannya dan jaman anaknya yang memang jauh berbeda.
Semua barang milik anaknya di tata sesuai denah yang sudah ia buat kemarin, semua ia buat senyaman mungkin sesuai kemauan Wonyoung.
" Aigoo, bahagianya anakku nanti "
Dari tempat tidur bayi hingga lemari ia pindah dan geser sendirian karena tukang yang ia sewa sudah habis jam kerja, tak peduli dengan bau masam tubuhnya, perut yang lapar dan pinggang yang sudah encok ia tetap meneruskan pekerjaan agat cepat selesai.
" Sayang "
Yena yang sedang menggelar karpet beludru untuk nanti jika anaknya mulai bisa berguling atau merangkak, ia menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari ambang pintu.
" Masih ada besok, istirahat dulu "
" Tak apa, tanggung "
Wonyoung melipat kedua tangannya di dada dan menatap tajam Yena yang terus menolak untuk istirahat, walau itu demi anaknya tapi semua punya jam dan waktunya.
Wanita itu masuk ke dalam dan menarik tubuh suamimya untuk berdiri, menyeret Yena keluar dari kamar dan mendudukannya di atas kursi meja makan.
" Makan! " Bentak Wonyoung.
" Aku man— "
Merasa suaminya terus berkotek Wonyoung duduk di sebelah Yena dan mengambil alat makan, menyuapi Yena agar tak banyak tingkah untuk mengisi perut.
Yena tersenyum melihat perhatian manis Wonyoung walau galak tetap menggemaskan, dengan hati-hati Wonyoung menyuapi Yena yang dari kuyahannya seperti orang yang belum makan seminggu.
" Chagi " Panggil Yena dengan mulut penuh.
" Iya? "
" Mulai besok aku akan menghadari kursus merawat bayi dengan Chaeyeon "
Wonyoung menoleh dan mengerutkan kening setelah mendengar keinginan suaminya.
" Kenapa ikut yang seperti itu? " Tanya Wonyoung yang tangannya bergerak mengelap wajah kusam suaminya.
" Aku ingin merawat bayi kita dengan baik dan benar, menggendong, memandikan dan yang lainnya. Bukankah itu menyenangkan? "
Yena bercerita dengan riang membuat senyuman Wonyoung mengembang dan hatinya menghangat, melihat kebahagiaan suaminya akan mendapat seorang putri kecil membuat hati Wonyoung benar-benar tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Wife
RomanceMenikah dengan orang yang belum ia kenal? bisakah Yena jalani dan berujung bahagia? Gender Switch⚠