Page 15

2K 179 64
                                    

























Happy Reading!









































Di meja makan keluarga besar Wonyoung berkumpul menikmati makan malam, mungkin kali ini ada tambahan satu anggota lain yaitu Yena.


Duduk di samping Wonyoung dan melahap makanannya, setelah dari amusement park mereka langsung menghubungi sopir keluarga Wonyoung agar di jemput.


Sebab mendadak mereka membeli pakaian dadakan di salah satu toko langganan Wonyoung untuk mereka tinggal beberapa hari disana, walau sudah tau semegah dan semewah apa rumah mertuanya.


Yena masih sangat kagum dengan kekayaan yang dimiliki istrinya tersebut, ia jadi bisa merasakan bagaimana menjadi orang berada dan punya segalanya walau bukan miliknya.


" Yena bagaimana pekerjaanmu lancar? " Tanya tuan Jang.


" Lancar ayah "


" Baguslah, kalau kau Wonyoung? Bagaimana dengan proyek tawaran ayah? Kau sudah urus semua? "


" Sudah, tapi ada beberapa yang harus di tinjau lebih lanjut. Besok aku akan temui rekan kerja sama kita untuk membicarakannya "


Dalam hati Yena sangat kagum dengan istrinya yang sangat handal mengurus urusan bisnis, ia tampak lugu  dan seperti orang yang hanya banyak diam di rumah dan tak punya pengalaman.


Namun jauh dari itu Wonyoung adalah wanita yang penuh akan bakat dan kecerdasan, bahkan IQ Yena pun tak akan sebanding dengan istrinya.


" Jangan terlalu sibuk dan pikirkan keturunan Wony "


" Uhuuukkkk "


Yena yang sedang minum tersedak mendengar pembahasan ayah mertuanya, bahkan hampir menyemburkan air dalam mulutnya keluar.


" Yena, kenapa? Kau baik-baik saja? " Tanya ibu Wonyoung.


" Uhuk "


Melihat suaminya tersedak Wonyoung mengambilkan gelas air dan memberikannya pada Yena.


" Pelan sayang "


" Terimakasih "
 

Yena berusaha kembali normal dan melupakan kejadiannya, pembahasan tuan Jang mungkin adalah salah satu kode ia ingin segera memiliki cucu.


Ia melirik ke arah orang yang duduk dengan tenang di sebelahnya, Wonyoung tampak tak terlalu ambil pusing dengan hak tersebut berbanding terbalik dengan Yena yang mulai resah.


" Bayangkan cucu kita akan sangat tampan dan cantik nanti, benarkan Yena? "


" A-ah, i-iya "


Yena mulai merasa kikuk dan gelisah semakin sini obrolan di meja makan semakin jelas memperlihatkan harapan kedua orangtua Wonyoung, ia benar-benar mulai merasa bimbang dan memikirkan apa yang harus ia lakukan.


Makan malam berakhir dan di bereskan para pelayan, Yena benar-benar merasa sangat nyaman bagaimana di rumah ia mencuci sendiri sedangkan disini ia hanya perlu tumpang kaki dan segala akan ia dapatkan.


Ia melangkahkan kakinya ke arah tangga untuk segera ke kamar sembari meregangkan otot-otot tubuhnya, Yena menoleh ke arah ruang keluarga melihat istrinya yang sedang berbincang dengan tuan Jang mungkin urusan perusahaan.


My Mysterious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang