~35 Perubahan

702 104 17
                                    

"Tiada obat penenang terbaik kecuali dengan mengingat Allah."

~Mengejar Cinta Ukhty Jutek

Ketika Khalifi pergi duluan Dalisa menyusulnya yang ternyata hanya untuk menyuruh Khalifi suatu hal. "Khalifi, anta kenapa sih? Kenapa selalu ikut campur dengan urusan ana? Padahal ana gak pernah loh ikut campur dengan urusan anta. Tolong berhenti sampai di sini!"

Napas Dalisa tidak berarturan, matanya menatap tajam tanah yang ada di depannya. "Akhiri semua ini dan juga jauhi ana. Please, Khalifi."

Akibat kejadian itu beban pikiran Khalifi menjadi bertambah. Harus kah Khalifi menuruti keinginan Dalisa? Namun, dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri akan terus menjaga Dalisa Khumairoh Putri, yang menjadi sahabatnya kecilnya.

Khalifi yang berbaring di kasurnya menghela napas lelah. "Tugas gue kayaknya sudah digantikan oleh Pak Yuda." Dia bergumam seraya menatap langit-langit.

"Apaan coba tadi lebay banget manggil Adek Kaka, lebay banget sok akrab. Padahal dia lebih awal kenalnya juga sama gue," dumelnya.

"Tapi mereka emang cocoknya kaka adik sih bukan cowo cewe."

"Kenapa gue harus sekesal ini sih? Apa gue udah jatuh cinta sama dia?" Laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak gak mungkin."

Sebelumnya Khalifi tidak pernah merasa segundah ini hanya karena perempuan kecuali Bundanya. Benarkah si Ketua geng ini hanya takluk oleh perempuan bercadar?

Apakah Khalifi benar-benar bisa menjauh dari Dalisa, gadis jutek berhati baik yang selalu mentraktirnya saat pura-pura tidak bawa uang? Gadis yang selalu dia godai dengan kata manis hanya karena ingin membuatnya kesal. Ekspresi kesalnya itu menggemaskan menurut Khalifi.

Khalifi saat itu belum tahu jika Dalisa adalah Putri. Ya, Dalisa adalah wanita yang berhasil mengambil hatinya ketika saat mereka kecil. Gadis pecinta teh pucuk, mie ayam juga pecinta novel.

Kini mau tidak mau Khalifi menyadari telah jatuh cinta kepadanya, cinta yang bertepuk sebelah tangan. Khalifi mencintai Dalisa sementara perempuan itu mencintai Ustaz Yuda- masa lalunya.

Dari pada di kamar, dia terus-terusan memikirkan gadis itu Akhirnya Khalifi memutuskan untuk berangkat ke masjid. Apalagi bentar lagi azan berkumandang.

Khalifi duduk di shaf pertama seraya merenungi nasibnya. Sulit jatuh cinta sekalinya jatuh cinta malah bertepuk sebelah tanganya. Padahal Khalifi 'kan banyak yang suka.

Gema azan Maghrib terdengar begitu menenangkan hati Khalifi. Sekarang Khalifi paham mengapa Pak Kiai selalu menyuruhnya meniatkan semua ibadah dan kebaikan yang dilakukan Khalifi harus karena Allah.

Inilah, ketika kita melakukan suatu amal karena mahluk kadang kita tidak pernah merasa beruntung justru malah merasakan kecewa dan rugi karena Allah tidak akan memberikan pahala kepada orang itu karena niatnya yang salah.

Khalifi bangkit ketika iqamah dikumandangkan, Khalifi melaksanakan shalat sebagai makmum yang kini diimami oleh Pak Kiai Ahmad, lantunan bait perbait doa yang terucap ketika shalat membuat hatinya tenang.

Allah SWT berfirman:

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)

Setelah shalat, Khalifi menangis dalam diam tanpa suara. Entah kenapa moodnya kini begitu buruk. Dia mengadu kepada Allah, mengungkapkan segala isi hatinya.

'Maaf Allah. Jika selama ini hamba terlalu mencintai hamba-Mu. Tolong jangan hukum Hamba dengan perasaan gundah gelisah ini Ya Rabb.'

'Jika memang jodoh gue dekatkan ya, Allah. Kalau bukan tolong jodohkan, oke?'

Khalifi tersenyum. "Allah, jangan ketawa ya, denger doa gue?" gumam Khalifi agar tidak didengarkan orang lain.

Selepas wiridan dilanjut dengan ceramah singkat. Setelah berdoa kini hati Khalifi jauh lebih tenang moodnya pun tidak begitu buruk.

"Sering kali kita merasakan stres dalam diri, sebenarnya apa sih penyebabnya? Salah satunya adalah banyak pikiran. Sebenarnya pekerjaan bukanlah alasan perkara kita menjadi stres, tetapi pikiran ini itulah yang menimbulkan gejala tersebut."

"Kita banyak mikir, tetapi tidak ada satu pun dalam pikiran itu mengingat Allah, Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 201).

"Lalu bagaimana cara mengatasinya? Yaitu, dengan mengingat Allah, berzikir kepada Allah, membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan istigfar. Agar kita tidak terbius dengan bisikan setan."

Setelah mengatakan itu Pak Kiai mengakhiri ceramah singkatnya, dan ceramah itu membuat Khalifi semakin merasa lebih baik, Khalifi sekarang tahu apa yang harus ia lakukan saat ini, satu-satunya jawaban yaitu mengingat Allah. Khalifi sekarang harus berterima kasih kepada Bunda Sakinah yang telah mengirim Khalifi ke pesantren yang awalnya Khalifi bilang menyeramkan.

Di sini Khalifi menemukan hidayah untuk belajar menjadi lebih baik lagi. Kini Khalifi sedang membentuk lingkaran untuk belajar mengaji, sejauh ini Khalifi cukup lancar dalam mengaji, karena kesungguhannya belajar pun menghasilkan buah. Kini giliran Khalifi yang membaca ayat suci Al-Qur'an itu.

Wa lahuu maa sakana fil-laili wan-nahaar, wa huwas-samii'ul-'aliim

"Dan milik-Nyalah segala apa yang ada pada malam dan siang hari. Dan Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 13)

Khalifi menyudahi bacaannya, dan menutup Al-Qur'annya bersama semua teman-temannya. Karena Khalifi adalah orang terakhir yang harus membaca Al-Qur'an itu. Ustaz Ghani menatap Khalifi takjub setelah mendengar Khalifi membaca Al-Qur'an.

"Masyaa Allah, Khalifi ana takjub melihat anta, semakin lancar saja bahkan menyusul santri yang sudah lama di sini," puji Ustaz Ghani dan menepuk pundak Khalifi satu kali. "Istiqamah ya!"

Khalifi terkekeh mendengar pujian Ustaz killer itu. "Berkat Ustaz Ghani sih sering marahi gue. Gue 'kan jadi insaf." Khalifi menertawakan Ustaz Ghani.

"Gapapa, setidaknya marahnya saya bermanfaat bagi kamu."


Bersambung ....

Khalifi sekarang rajin😢, semangat Khalifi!

Dukung siapa?

-Khalifi--Dalisa
-Dalisa--Pak Yuda
-Dalisa-- Zakaria😂
-Ilaina--Zakaria
-Ilaina Latif?😂

Jangan lupa vote and komen ^^

Mengejar Cinta Ukhty Jutek (2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang