Assalamualaikum. Hai jangan lupa vote dan komen dulu ya sebelum membaca!
"Membuka hati yang dulu pernah merasa terlukai atas kata sebuah pergi, memang tak mudah."
~Mengejar Cinta Ukhty Jutek~
Sebenarnya hidup itu sederhana jika kita mau bersyukr, bersabar dan bertawakal. Jangan pernah menganggap sebuah cobaan yang kamu hadapi adalah masalah besar, tetapi juga tidak boleh meremehkan masalah itu sendiri. Tugas kamu hanya perlu menghadapi.
Anggaplah masalah seperti menghapus jerawat di wajahmu. Meskipun terlihat kecil, tetapi memiliki kerumitan extra. Namun, tentu pasti akan ada obatnya bukan? Cobalah mengadu kepada Tuannya penguji kita.
Perjodohan Khalifi memang direncanakan begitu mendadak. Ingat saat Khalifi melihat Bundanya yang sedang menelpon dan Ayahnya yang memperhatikan sang Bunda dengan intens?
Karena Bunda Sakinah sudah binggung lagi harus bagaimana supaya Khalifi mau tinggal di pesantren kembali, dari dulu Khalifi menolak dan baru kemarin saja ia mau dan itu pun malah kabur.
Pagi itu Bunda terus saja memikirkan nasib masa depan anaknya. Ia tidak bisa mengawasi kegiatan Khalifi yang sudah tidak mau lagi untuk diatur. Tiba-tiba sebuah lampu muncul di atas kepala Bunda dengan menyala terang jika saja terlihat.
"Sepertinya aku harus membuat keterikatan Khalifi dengan pesantren sahabatku, tapi bagaimana?" pikir Bunda Sakinah. Biasanya yang sudah terikat akan sedikit sulit lepas bukan?
Pergaulan dan kenakalan remaja membuat Bunda khawatir bisakah Khalifi tidak akan terlibat dengan pergaulan tidak wajar dan pantas dilakukan anak seusianya?
"Bunda, ngelamun mulu," tegur Ayah Fatur yang langsug duduk di samping sang istri.
"Bunda binggung Yah, harus bagaimana lagi supaya Khalifi mau tinggal dan betah di pesantren. Bunda mau Khalifi lebih dekat dengan Allah, Bunda tidak ingin Khalifi menjadi generasi kita yang tidak baik, apalagi dia adalah anak tunggal," keluh sang Bunda.
"Ayah juga sama, Bun," balas Fatur .
"Lalu bagaimana, Yah?" tanya sang Bunda gelisah.
Fatur terdiam nampak berpikir, anak semata wayangnya itu memang terkadang patuh, tetapi menjengkelkan juga. Bunda Sakinah tiba-tiba tersenyum.
"Bagaimana kalau kita jodohkan anak kita sama Dalisa anak Pak Kia?" usul Sang Bunda girang.
"Tapi-"
"Setuju? Soal mereka setuju atau tidaknya kita 'kan bisa coba dahulu, sayang." Bunda mencoba membujuk.
Ayah Fatur memang harus mengalah, ide istrinya juga tidak terlalu buruk. Kemudian anggukan persetujuan pun didapat.
"Bunda telpon Fatimah dulu ya, Yah!" girang Bunda Sakinah dan langsung berlalu.
Bunda Sakinah dan Umi Fatimah memperbincangkan perjodohan dan berdiskusi juga dengan Abi Ahmad. Bunda Sakinah sangat yakin ini akan ampuh untuk Khalifi, jika ini benar terjadi maka Khalifi akan belajar bertanggung jawab dan ada semangat hidup untuk dirinya.
Bunda Sakinah juga memikirkan SMA mereka, jangan sampai ada yang tau, Bunda Sakinah percaya mereka tidak akan melakukan hal aneh karena secara mereka tidak pernah akur bahkan saat kemarin perkenalan pun putranya terlihat tidak tertarik. Bunda Sakinah juga percaya Dalisa bisa membimbing diri Khalifi menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Ukhty Jutek (2)
Teen Fiction~🔥sudah end🍂 Baca selagi banyak babnya yaa Tetap komen dan vote ya, walau ceritanya udah tamat💌. Jangan lupa follow juga ya Ini bukan kisah pemuda yang suka mencari masalah dan berkelahi, tetapi ini tentang Khalifi, ketua geng motor yang dimasuk...