62. Tawaran mantu

881 106 10
                                    



Di sela canda tawa mereka yang tengah mengobrol dengan dihadapkan beberapa cemilan. Ayah Fatur bertanya, "Jadi bagaimana, nih?"

Dalisa yang lebih banyak diam, dan sesekali menimpali kini hanya bisa meremas tangannya yang saling bertautan. Menghela napas beberapa kali untuk menghilangkan rasa gugup yang semakin menyelimutinya.

"Alhamdulillah ya, anak-anak kita telah selesai sekolah," ujar Abi Ahmad mengawali.

Para orang tua mengangguk, begitupun Dalisa beserta Khalifi. Khalifi sesekali muncuri pandang ke arah sahabat kecilnya itu. Lalu menghembuskan napasnya kasar, mungkin setelah ini dirinya tidak akan bisa bertemu dia lagi.

"Nak Khalifi setelah ini mau ke mana, Nak?" tanya Abi Ahmad berbasa-basi.

Khalifi tersenyum. "In Syaa Allah, kuliah Pak Kiai," jawabnya seadanya.

Abi Ahmad mengangguk. Atmosfer tiba-tiba saja berubah hening, mendadak kikuk. Abi Ahmad tampak menimbangkan kata-kata yang akan dirinya ucapkan.

"Saya sebagai Ayah dari Dalisa Khumairoh Putri mewakili bertanya apakah Nak Khalifi mau menjadi imam dari putri saya?" tanya Abi Ahmad seraya menatap lekat pemuda di depannya.

Deg!

Khalifi seperti merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya. Hatinya kegirangan, apakah pemuda itu kini tengah bermimpi?

Bersambung ....

Assalamualaikum, updateee😍

Kira-kira apa ya, jawaban Khalifi? :



Mengejar Cinta Ukhty Jutek (2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang