Seorang pria menyandang gelar permaisuri Lan terlihat tengah mengamati berbagai jenis bunga disalah satu toko bunga pinggir jalan yang sangat sepi pembeli. Di depan toko tengah berjejer sekitar 10 pria kekar berpakaian serba hitam lengkap dengan kacamata dan alat komunikasi yang mereka pasang ditelinga.
Pria-pria kekar itu adalah para penjaga yang selalu ada dimana pun Wanyin pergi.
"Bunga seperti apa yang tuan ingin cari?" Ucapan yang tiba-tiba dari bibi tua penjual bunga mengagetkan Wanyin.
Wanyin tersenyum dengan hangat "Mmm aku ingin memberikannya untuk seorang teman tapi aku bingung memilih yang mana karena semua bunga-bunga di toko anda sangat indah"
Meskipun bangunan toko ini tampak sudah sangat tua tapi kualitas bunga yang mereka jual sangat baik. Bunga-bunga berbagai jenis dan warna tampak sangat segar seperti dirawat dengan penuh cinta setiap harinya.
Semerbak yang muncul bersatu-padu membuat ruangan yang tak seberapa besar menjadi wangi dengan aroma yang sangat sedap yang membuat Wanyin betah untuk berlama-lama di dalam sini.
Alasan mengapa bibi tua tersebut menegur Wanyin juga karena tak hanya terlihat kebingungan tapi Wanyin telah berada di dalam toko ini selama 1 jam lebih. Tapi belum menentukan pilihannya satupun.
Bibi tua itu akhirnya mengajak Wanyin mengunjungi sisi lain dari rak bunga. Mereka berdua berhenti disalah satu pot tanpa tanah penuh dengan bunga lily putih yang sangat cantik. Bibi tua itu memberikannya ke Wanyin "Apakah kau tau arti lily putih?"
"Kematian?" Jawab Wanyin.
Bibi tua itu menggeleng sambil tertawa kecil "Kau suka melihat drama rupanya"
Wanyin ikut tertawa, karena memang setiap drama yang ia lihat saat ada orang yang meninggal orang-orang akan memberikannya bunga lily putih.
"Lily putih menggambarkan tentang kesucian dan kehormatan. Itulah mengapa bunga lily selalu digunakan untuk menghormati keluarga atau kerabat orang-orang yang ditinggalkan. Tapi Lily putih juga memiliki arti persahabatan yang dalam jadi akan sangat cocok bila sahabatmu mendapatkan bunga ini"
Mengerti dengan penjelasan dari bibi tua, Wanyin mengangguk-anggukkan kepalanya. Setidaknya drama yang ia tonton tidak terlalu menyesatkan nya. Akhirnya ia membeli seluruh bunga lily putih yang berada disana.
Saat ingin membayar. Pandangan Wanyin beralih ke sisi lain, tepat disebelah bunga Lily terdapat bunga mawar cantik bewarna merah. Kata orang, bunga mawar merah melambangkan arti cinta.
Tiba-tiba ia teringat sudah berapa lama ia tak membelikan sesuatu untuk Xichen. "Bibi, bisakah aku mengambil mawar merah yang cantik-"
Saat ingin memegang setangkai bunga itu Wanyin secara tak sengaja tertusuk oleh duri-duri yang ada ditangkai. Wanyin mengaduh lalu menaruh kembali setangkai bunga itu.
Bibi pemilik toko terkejut, ia segera mengambil sehelai tisu lalu menekan tepat diatas kulit tangan yang terkena tusukan duri. Wanyin meringis, tekanan yang diberikan membuat rasa nyerinya bertambah. Ia menatap sebal dan bergumam "Tidak cantik" pada bunga mawar, menyalahkan sekumpulan bunga cantik itu atas luka yang ada pada tangannya.
Gumaman Wanyin itu tak luput dari pendengaran bibi penjaga toko, ia tertawa "Hati-hati kalau berdekatan dengan mawar. Mawar memang cantik tapi ada duri yang seketika akan membuatnya tampak tak cantik. Namun duri itulah yang menjaga tubuhnya dari para perusak"
"Aku tetap tidak mau membeli mawar merah itu, nanti suamiku bisa terluka bila menyentuhnya"
"Bagaimana kalau kita potong durinya?" Bibi tua pemilik toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
HuaYin [BL] xicheng✓
Fanfictionkumpulan cerita tentang keluarga Lan Xichen dan Jiang Wanyin yang ditulis pas lagi gabut ⚠️Mpreg ⚠️BxB ⚠️Homophobic jangan baca ⚠️Gak suka, jangan baca ⚠️Seluruh jalan cerita murni pemikiran penulis (saya) ⚠️Semua media yang ada di dalam bukan milik...