Terimakasih

1.6K 186 21
                                    

"Hari ini ada undangan dari perusahaan Wangji ya kamu jangan lupa" Ucap Wanyin memperingatkan suaminya.

Tangan Xichen yang asik bertengger memberikan belaian di pinggang istrinya bergerak mendekatkan tubuh mereka semakin mendekat saling menempel berhadapan, "Iya sayang, kamu juga ikut kan?"

Berapa tahun pun mereka berdua mengarungi tahun demi tahun bersama, tetap saja perhatian seperti ini ditambah suara bariton dalam mampu membuat hatinya bergetar dan memunculkan rona di wajah seindah cahaya bulan milik Wanyin.

"I-iya" Wanyin menyembunyikan rona wajah dan rasa malunya dengan menunduk menghindari tatapan si dominan.

Xichen terkekeh, ia tahu istrinya sedang malu. Lihat saja, tangan yang tadinya lincah bergerak kesana kemari membetulkan dasi biru mudanya tiba-tiba diam dan lihat lah, telinga Wanyin yang memerah.

"Lucu banget, istri siapa sih ini?" Xichen makin-makin memporak porandakan hati Wanyin dengan mengangkat wajah Wanyin memaku tatapan lembutnya dengan tatapan malu milik Wanyin.

Serta satu kecupan manis di dahi.

Wanyin mengikuti langkah suaminya dari belakang sambil membetulkan hatinya yang melebur akibat perlakuan barusan.

"Papa adek berangkat ya" Si kecil JinLing melongok kan kepalanya keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri pada Wanyin.

Melihat anaknya berada di mobil JingYi, Wanyin bertanya "Kok bareng abang? Gak bareng daddy?"

"Adek mau naik mobil abang hari ini papa" lalu berbicara pada daddynya yang berada tepat di sebelah sang papa "Adek pulang sama abang juga ya dad, mau beli baju dulu sebelum ke pestanya ayah"

Wanyin menghampiri mobil mereka lebih dekat "Abang gak sibuk hari ini sayang?"

JingYi menggeleng "Enggak papa sayang abang libur hari ini, udah ya papa adek nanti telat. Da da papa daddy"

"Adek! duduk yang benar sayang! Yaampun adek pakai sabuk pengamannya!" Wanyin panik karena saat mobil kedua anaknya melaju menjauh JinLing masih dengan posisi melongokkan kepalanya keluar dari jendela.

JinLing tersenyum sambil berteriak "Ayay captain" lalu dengan patuh memasukkan kembali tubuhnya dan duduk dengan tenang lengkap dengan sabuk pengaman.

Xichen tersenyum melihat tingkah laku anaknya yang ada ada saja.

"Aku pergi kerja dulu, jam 4 nanti aku jemput oke sayang?" Xichen membelai rambut panjang Wanyin dan menyelipkannya ke belakang telinga serta mengecup bibir Wanyin sekali.

"Enggak enggak, aku mau kerumah kakak habis ini. Kamu langsung aja ya kesana"

"Iya, aku berangkat ya sayang" Xichen memasuki mobilnya dan melaju pergi ke kantor bersama iringan mobil hitam anak buahnya.

Tak lama dari kepergian mobil dan kawanan suaminya. Sebuah mobil bewarna merah dengan garis hitam sebagai aksesorisnya yang menampilkan kesan sangar namun elegan milik istri sah putra kedua keluarga Lan masuk ke dalam pelataran rumah Wanyin.

Wuxian memarkirkan mobilnya begitu saja lalu melenggang masuk ke dalam rumah mencari adik kesayangannya.

"Dek!" Wuxian berteriak dengan lantangnya seperti sedang berada di hutan mencari Wanyin.

Saat mencari di ruang baca Wanyin tiba-tiba muncul dari arah belakang sambil tangannya bersedekap di dada "kakak gak usah teriak-teriak bisa gak?"

"Sayang nya tidak adikku yang manis" sambil mencubit pipi Wanyin yang sedikit berisi.

"Ayo kita berangkat, aku mau mampir beli baju dulu"

Wanyin menghembuskan nafasnya perlahan, "Yaudah ayo, aku udah siap" kalian tahu kan jika berbelanja dengan Wuxian pasti memakan waktu yang sangat lama.

HuaYin [BL] xicheng✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang