Punya Xichen

1.7K 179 9
                                    

Di taman belakang kediaman keluarga Lan, Wanyin dan JinLing tengah menghabiskan waktu bersama memberi makan hewan peliharaan mereka.

Lahan seluas lapangan golf yang awalnya penuh dengan semak belukar disulap Xichen menjadi pelataran tempat berbagai hewan kesayangannya tinggal. Mereka hidup dengan pasangan masing-masing di tempat yang sama dengan habitat asli.

Xichen dan keluarganya memelihara berbagai hewan. Xichen memelihara burung pelikan dan rusa. Wanyin memelihara anjing dalam jumlah banyak sedangkan JinLing dan JingYi masing-masing dari mereka memiliki harimau putih yang jinak, jantan milik JingYi dan betina milik JinLing.

Sepasang harimau putih itu hadiah ulang tahun dari Xichen, Xichen secara khusus pula mendatangkan 10 pawang yang akan mengurus ke dua harimau itu.

Hanya waktu-waktu tertentu JinLing diperbolehkan mengunjungi siputih atau julukan dari harimau putih miliknya. Selain hari itu, JinLing lebih suka berinteraksi dengan anjing-anjing milik Wanyin, seperti saat ini.

Saking asiknya berinteraksi dengan buntalan bulu berwajah lucu, JinLing dan Wanyin sampai lupa dengan matahari yang mulai turun digantikan bias senja. Mereka baru sadar saat seorang pelayan yang berjaga di depan kandang mengingatkan mereka.

Sehabis bermain, Wanyin membersihkan diri dan menyuruh anaknya pula untuk membersihkan diri.

"Papa abang kok belum pulang ya?" JinLing dengan rambut setengah basah mengambil duduk di meja makan.

Wanyin mengendikkan bahu sebagai tanda tak tahu dengan tangan yang cekatan mengangkat pot-pot berisi hidangan lezat yang masih mengepulkan asap wanginya dibantu para pelayan wanita.

"Tapi ini kan udah jadwalnya abang pulang, lebih sejam malah" JinLing

"Abang masih sibuk mungkin dek, emang adek lagi butuh apa sama abang?" Ucap Wanyin sambil menata piring, sendok dan lainnya di atas meja.

"Adek mau minta ajarin abang"

"Nanti ya sayang, kalo abang masih lama nanti adek belajar sama papa ya sayang"

JinLing sedikit lesu, sebenarnya bukan belajar yang papa nya maksut. Ia ingin belajar tentang trik trik agar menang saat bermain salah satu game yang baru ia gemari akhir akhir ini. Dan JingYi lah master dari game itu, JingYi telah menuntaskan banyak sekali tantangan sedangkan dirinya baru beberapa kali, itupun saat berpasangan dengan abangnya.

"Iya pa"

Semua masakan telah siap tersaji diatas meja. Mulai dari makanan pembuka yang menggugah selera hingga menu utama yang sangat memanjakan perut. Makanan penutup Wanyin sengaja tidak disajikan terlebih dahulu, karena ia ingin menyajikan menu penutup berupa tumpukan lapis kue lembut dilapisi dengan manisnya eskrim vanila berpotongan buah-buahan tropis segar. Salah satu menu baru yang Wanyin pelajari dari chef hotel miliknya di Prancis.

Semuanya telah siap, hanya tinggal menunggu Xichen dan JingYi bergabung dimeja makan.

Menit ke menit berlalu, salah satu dari mereka tak kunjung menampakkan batang hidung sedangkan JinLing sudah hampir saja meneteskan air liurnya menatap lobster besar bewarna merah matang dengan saus mentega. JinLing sudah lapar!

Wanyin menggeleng terkekeh melihat kelakuan anaknya, sangat menggemaskan. "Adek lapar ya sayang? Mau makan dulu sama papa?"

JinLing sontak menggeleng. Makan mendahului kepala keluarga itu bukan tatakrama keluarga Lan yang selama ini JinLing pelajari, kecuali saat daddynya memang sudah izin untuk tidak makan bersama.

"Papa telfonkan daddy dulu ya sayang, sebentar" Wanyin pergi meninggalkan JinLing menuju kamarnya untuk mengambil ponselnya yang sangat jarang ia pegang selama berada di rumah.

HuaYin [BL] xicheng✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang