Malam ini Xichen dan Wanyin mendapat undangan pesta outdoor oleh salah satu kolega Xichen. Wanyin awalnya tidak mau karena anak-anak tidak diperbolehkan ikut. Sebetulnya pada pesta tidak dilarang kehadiran anak-anak, apalagi JingYi dan JinLing bukan anak-anak berusia 5 tahun yang suka menangis tiba-tiba atau membuat kebisingan, itu semua hanya akal-akalan Xichen untuk bisa pergi kencan berdua bersama Wanyin. Pasalnya sudah semingguan ini Wanyin selalu sibuk, dia selalu mendampingi kedua anaknya yang sedang ujian lalu menelantarkannya begitu saja dengan dalih "Xichen... kamu sudah besar, harusnya bisa urus diri kamu sendiri"
Padahal, apa bedanya dengan JingYi....
Tapi untung saja jatah harian masih Wanyin berikan, entah itu Xichen dapatkan dengan rengekan atau menjual air matanya.
"Abang adek jaga diri baik baik ya sayang, nanti kalau ada apa-apa langsung telfon papa sama daddy ya sayang?"
JingYi mengangguk dengan senyum teguh untuk meyakinkan papanya mereka akan baik-baik saja berdua dirumah, sedangkan JinLing sedari tadi melingkarkan kedua lengannya dipinggang Wanyin enggan melepaskan papa cantiknya pergi malam ini tanpa dirinya.
Xichen mengusap kepala anak bungsunya, berkata dengan lembut "Adek sayang, papa sama daddy mau berangkat nanti kalau gak berangkat sekarang bisa-bisa daddy sama papa lebih malam pulangnya"
"Adek ikut ya dad... Adek gak mau pisah sama papa"
Tidak tega dengan rengekan anaknya, Wanyin sekali lagi merayu Xichen. "Anak-anak boleh ikut ya sayang..." Sambil menunjukkan binar matanya yang indah dan bibir yang melengkung kebawah.
Sayang..
Sayang....
Tidak, Lan Xichen selalu tidak bisa menolak mantra ini. Hatinya yang meleleh menjerit frustasi. Rencananya gagal, tapi dia tidak mau mengabaikan permohonan istrinya, dan membiarkan anak-anaknya terlantar dirumah dan istrinya bersedih selama pesta. Meskipun tidak bisa dikatakan terlantar juga. Dimana ada orang terlantar didalam rumah seluas lapangan golf dan dipenuhi dengan fasilitas mewah yang sangat memadai.
Xichen menghela nafas berat lalu mengangguk. Mungkin lain kali dia akan mengajak istrinya berdua saja berkencan di luar negri.
"Yey!" Mereka berdua bersorak senang lalu berlari ke kamarnya masing-masing untuk mengganti pakaian mereka.
Dilantai bawah, kembali lagi pada pasangan Xicheng. Wanyin dengan tulus mengucapkan terimakasih serta memberikan kecupan singkat dibibir suaminya, tapi kecupan itu mendadak menjadi ciuman ganas saat Xichen menahan tengkuk Wanyin dan membawanya ke dalam ciuman yang memabukkan. Wanyin senang-senang saja, toh memang Xichen adalah god kisser yang selalu berhasil membuatnya lemas sehingga Xichen menahan pinggang istrinya. Ciuman Xichen perlahan turun keleher jenjang istrinya, menjelajahi kulit putih susu yang terasa manis. Terbawa alunan nuansa erotis yang disuguhkan suaminya Wanyin semakin mendongakkan kan kepalanya, memberi akses pada gigi tajam Xichen untuk bisa menorehkan noda keunguan lebih banyak lagi. Salah satu tangan Xichen dengan leluasa bergerak turun meremas dada Wanyin yang membuat pria dipelukannya mendesah tertahan dan tanpa sadar menggigit bibirnya.
Mata Xichen tiba-tiba menggelap, istrinya tampak sangat seksi dengan bibir mengkilap, noda kepemilikan di leher jenjang berkulit seputih susu dan pakaian putih yang berantakan. Xichen menggeram seperti serigala buas "Kita gak jadi pergi"
Seketika Wanyin tersadar. Lalu mendorong tubuh besar suaminya. "Apa apaan! Gak ada! Aku mau berangkat! Kak Xian sama Huaisang udah nungguin aku dari tadi!"
Mata Xichen yang menggelap mendadak mendung menatap nanar istrinya yang sudah sibuk merapikan penampilannya sedangkan dirinya tersiksa dengan ereksinya yang menyakitkan. "Sayang... Satu ronde aja deh.. boleh ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HuaYin [BL] xicheng✓
Fanfictionkumpulan cerita tentang keluarga Lan Xichen dan Jiang Wanyin yang ditulis pas lagi gabut ⚠️Mpreg ⚠️BxB ⚠️Homophobic jangan baca ⚠️Gak suka, jangan baca ⚠️Seluruh jalan cerita murni pemikiran penulis (saya) ⚠️Semua media yang ada di dalam bukan milik...