accident

1.3K 154 11
                                    

Pagi yang cerah untuk memulai hari baru, Wanyin sudah siap dengan apronnya dan dengan gesit membuat sarapan untuk suami dan kedua anaknya. Menu sarapan kali ini adalah croissant untuk Xichen dan JingYi sedangkan croffle manis dengan eskrim vanilla dan saus blueberry untuk Wanyin dan JinLing.

Sesudah semua siap, Wanyin melepas apronnya. Melangkah menuju lantai atas, membangunkan kedua anaknya. JinLing dan JingYi pun turun, kini giliran Wanyin menghampri suami yang sedang berolah raga di tempat gym yang ada di rumah mereka.

"Xichen! Sarapan!" Wanyin berteriak sambil berjalan menuju tempat gym. Tidak ada sahutan dari Xichen karena dia sedang asik melakukan sit up dengan instrument lagu yang dia dengar melalui headset.

Wanyin berhenti sebentar, saat melihat suaminya berlatih dengan kaos tanpa lengan yang dibasahi keringat, membuat tubuh Xichen yang terbentuk sempurna tampil dengan sangat sexy. Berkedip pelan lalu menggeleng, "Xichen! Sarapan..."

Tetap tak ada tanggapan. Wanyin secara inisiatif mendekat, dan langsung mengambil duduk diatas punggung suaminya. Xichen tersenyum, terus melakukan push up nya dengan Wanyin yang duduk nyaman seperti sedang duduk di kursi kokoh.

"Gak mau sarapan?" Tubuhnya naik turun sesuai dengan gerakan suaminya. Wanyin mengangkat kakinya, bersila dan menyamankan duduknya dipunggung Xichen.

Tanpa menghentikan gerakannya, Xichen melepas earphone yang menempel ditelinganya dengan satu tangan. "Iya sayang... ayo makan"

Xichen berhenti, mempersilahkan istrinya turun "hati-hati" ucap Xichen.

Setelah membersihkan sedikit tubuhnya yang penuh keringat, Wanyin dan Xichen pergi ke meja makan. Disana sudah ada kedua anaknya yang menatap mereka dengan tatapan sebal "Papa sama daddy lama banget, abang sudah lapar!"

"Daddy tuh yang lama"

"Sudah-sudah ayo kita sarapan"

Hingga akhirnya hidangan yang ada di piring tandas, anak-anak mereka pun sudah berangkat menuju kampus dan sekolahan mereka.

Xichen juga sudah siap dengan setelan jas formalnya. Hari ini Xichen dan Wanyin tidak akan pergi ke kantor. Pasalnya salah satu kolega Xichen tengah membuka cabang bisnisnya yang baru.

Dalam perjalanan Xichen duduk di kursi kemudi sedangkan Wanyin duduk di sebelahnya. Xichen berkendara dengan kecepatan sedang, menikmati pemandangan gedung tinggi dan jajaran mobil yang tersaji disepanjang jalan yang mereka lewati.   Kini mobil berhenti karena lampu lalu lintas yang merah. Di sebrang, Wanyin memperhatikan seorang anak kecil seusia JinLing sedang berdiri di belakang meja tengah menjajakan lilin aromaterapi buatannya sendiri. Sebagai seorang ibu hatinya merasa tercubit, anaknya bisa bersekolah dengan tenang, makan dan minum dengan layak tanpa harus bersusah payah, sangat berbeda dengan anak kecil berpenampilan lusuh dan bertubuh kurus itu.

Saat lampu sudah menunjukkan warna hijau, Wanyin meminta suaminya untuk menepi. Kemudian dia turun dan melihat serta sedikit bertanya tentang keseharian anak itu. Tak banyak waktu yang dia punya, Wanyin pun membeli semua lilin aroma terapi yang anak itu jual. Anak kecil itu membelalak terkejut, tangannya bergetar hebat saat Wanyin memberinya segebok uang yang jika dihitung nilainya dapat melebihi penghasilannya selama sebulan penuh.

Awalnya anak itu menolak dan ingin Wanyin membayarnya dengan harga pas, tapi Wanyin menolaknya dengan alasan lilin aromaterapi dengan berbagai aroma itu dihias dan dikemas dengan sangat cantik sehingga patut untuk diberi harga lebih.

Xichen yang berdiri dibelakang istrinya tersenyum, kemudian dia dan beberapa orang membantu istrinya membawakan dus dus yang berisi lilin aromaterapi itu kedalam bagasi mobil.

HuaYin [BL] xicheng✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang