Pintu besar kamar Wanyin terbuka, menampilkan siluet sosok tinggi tegap.
Wanyin melihat sekilas hanya sekedar memastikan itu benar-benar siluet Xichen lalu kembali tenggelam pada majalah kucing dan anjing yang lucu-lucu.
Xichen kemudian menaiki tempat tidur dan mengambil posisi berbaring dengan kepala yang ia baringkan di paha Wanyin.
"sayang" panggil Xichen.
"Hm"
"Pingin punya anak" Xichen menenggelamkan kepalanya kedalam pakaian Wanyin sambil memberikan kecupan-kecupan di atas kulit perut Wanyin.
Wanyin yang sedang tidak ingin diganggu mendorong menjauh kepala Xichen "gak, tadi siang udah di kantor"
"Bukan gitu ayankkk, aku beneran pingin punya anak"
"Loh iya, aku lagi gak ada tenaga bikin anaknya hari ini tuan Lan" Wanyin membalik halaman selanjutnya.
"Yaudah kamu tiduran aja biar aku yang gerak" Xichen tak berhenti menawarkan berbagai cara agar keinginannya terpenuhi.
Wanyin tak menggubris, ia tetap dengan tenang mengamati hewan berkaki empat penuh bulu yang sangat menggemaskan. Terkadang ia akan tersenyum-senyum sendiri bahkan sampai menggigit bibirnya saking kuatnya menahan rasa gemas pada potrait di majalah.
"Kau menggodaku?" Ucap Xichen yang posisinya sudah duduk sambil menghadap Wanyin dengan muka yang sangat dekat dengan pipi Wanyin.
Wanyin menjauhkan wajah suaminya "apasih ganggu banget"
"Ayankkkkk" Xichen merengek membenamkan wajahnya diceruk leher Wanyin.
"Apasih??"
"Dengerin aku dongg"
Wanyin berdecak lalu menutup majalahnya dengan perasaan dongkol dan menaruhnya dinakas dekat tempat tidurnya.
"Ayo aku dengerin sekarang"
"Aku mau punya anak" ucap Lan Xichen lagi.
"Kan udah punya" "dua pula" sambung Wanyin lagi sambil menunjukkan angka 2 dengan jari-jarinya.
"Kurang"
"Sayang"
"Aku mau anak lagi a-yin" wajah dewasa yang sekarang ditumbuhi kumis tipis merajuk dengan bibir yang dipoutkan membuat Wanyin hampir meninju wajah Xichen, jika ia tak ingat bahwa orang didepannya ini adalah suaminya sumber uangnya.
"Sayang" panggil Wanyin lagi.
"Aku tuh iri sama kakak Nie, dia punya 5 anak"
"Sayang..."
"Lagipula kata orang banyak anak banyak rejeki ayankkk"
"Sa-"
"Trus kan adek waktu itu juga pingin adek lagi"
Wanyin membuka mulutnya tapi ia urungkan saat Xichen kembali berbicara "ya meskipun abang gak mau, tapikan pasti nanti abang juga mau"
"Trus juga katanya ayank mau punya anak cewek, biar ada yang nemenin pas masak, berkebun"
"Ish ayank kok diem aja sih??"
Wanyin merotasikan matanya "udah?"
"Kok udah?? Aku ngomong lo dari tadi"
"Aku juga ngomong, manggil manggil tapi kamu nyerocosss terus kayak kereta api"
Xichen menggaruk tengkuknya yang tak gatal "ya maap" "jadi gimana? Ayank mau kan?"
"Sayangku Lan Xichen, kan kita udah punya banyak anak"
Xichen tiba-tiba bangkit dan duduk tegap "hah?! Mana? Kita baru punya dua kok"
"Ah masa sih? 3 deh satunya masih bayi"
"Apa sih yankkk 2 doang kok, abang sama adek" "oh, apa jangan jangan a-yin hamil ya??" Wajah Xichen berubah menjadi wajah bersemangat dengan senyum merekah.
Wanyin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum "3 sayang"
"Kok bisa??? Kamu gak main di belakangku kan?"
Wanyin melotot, lalu mengambil majalah tadi dan dengan secepat kilat ia pukul kan ke kepala suaminya "mulutnya!"
"Loh terus siapa dong ayankkkk" Xichen merengek merangkul lengan istrinya sambil menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri.
Jika anak buahnya dan orang-orang di kantor tahu perihal bos besarnya adalah orang yang seperti ini. Bisa dijamin, image mengerikan, tegas dan disiplin milik Xichen pudar seketika. Mereka pasti akan menertawakan bos besarnya ini seharian penuh dibelakangnya.
"Ini bayi nya"
Xichen menolehkan kepalanya mencari sesosok bayi yang Wanyin maksut "Mana? Gak ada tuh"
"Ada"
"Dimana sayangku?"
"Ini bayi besar yang lagi gelendotan kayak simpanse" tunjuk Wanyin pada suaminya.
.
.Hewoo, have a nice day everyone! Jangan lupa bahagia yaaa🥰
See you next chapter, semoga chapter kali ini bisa menghibur hari penat kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
HuaYin [BL] xicheng✓
Fanfictionkumpulan cerita tentang keluarga Lan Xichen dan Jiang Wanyin yang ditulis pas lagi gabut ⚠️Mpreg ⚠️BxB ⚠️Homophobic jangan baca ⚠️Gak suka, jangan baca ⚠️Seluruh jalan cerita murni pemikiran penulis (saya) ⚠️Semua media yang ada di dalam bukan milik...