"Anak-anak mana sayang?" Xichen mengancingkan kancing kemeja yang ada di pergelangan tangannya sambil berjalan menghampiri meja makan yang masih sepi, hanya ada Wanyin yang duduk termenung di kursinya.
Xichen mengerutkan alisnya. Mood Wanyin hari ini pasti sangat jelek. Semenjak bangun tidur Wanyin lebih banyak terdiam melamun dan merengut.
"Kenapa sayang? Ada masalah hm?" Xichen bertanya dengan nada lembutnya selembut usapan pada tangan Wanyin saat ini.
Wanyin tak menjawab. "Anak-anak biar aku yang bangunin yaa, a-yin makan aja okay?"
Xichen bergerak bangkit dari kursinya hendak membangunkan JingYi dan JinLing. Tapi ia urungkan setelah melihat kedua buah hatinya lengkap dengan kostum sekolah mereka mencapai mulut ruangan.
"Pagi papa pagi daddy" ucap JinLing dan JingYi bebarengan dan tak lupa memberi kecupan di pipi masing-masing kedua orang tuanya.
"Pagi jagoan-jagoan daddy"
"Pagi" jawab Wanyin singkat.
Jawaban singkat yang dibuat Wanyin mengherankan seisi penjuru rumah. Ketiga orang itu saling melempar tatapan bertanya. Biasanya papanya paling tidak akan melemparkan senyum atau balas mencium pipi mereka. Berbeda sekali dengan pagi ini.
"Papa gakpapa?" JinLing yang berada di sebelahnya bertanya.
Wanyin lalu tersadar dari lamunannya "hah? Oh papa baik-baik aja kok sayang, yuk kita sarapan"
Wanyin mulai menyendokkan masakan yang sudah ia siapkan tadi ke piring suaminya dan kedua anaknya. Melewatkan piringnya sendiri.
"Papa gak makan?" Tanya JingYi seraya menyuapkan sarapannya masuk ke mulut.
"Sudah, kalian makan aja yaa" jawab Wanyin sambil menunjukkan senyumnya.
Akhirnya mereka bertiga hanyut dalam makanan masing-masing. Sedangkan Wanyin hanya menegak segelas susu putih miliknya. Dan seperti biasa, ia menyiapkan bekal untuk mereka semua.
..
Hari menjelang sore tapi rumah masih saja sepi, hanya ada para maid yang lalu lalang membersihkan rumah.
Sang kepala rumah tangga yang biasanya pulang malam saat ini pulang lebih cepat dari biasanya. "Nyonya kemana?" Tanya Xichen pada salah satu maid.
"Anu tuan, nyonya sedang belanja" maid itu berbicara dengan nada gugup, membuat Lan Xichen sedikit ragu dengan perkataannya.
"Saya permisi tuan"
Lan Xichen menganggukkan kepalanya.
"Daddy, papa kemana ya?" Tanya JinLing.
Berhubung Xichen pulang lebih awal. Xichen mengutus supir dan beberapa pengawal JinLing yang selalu standby di sekolah untuk pulang terlebih dahulu. Xichen ingin sekali-kali bisa pulang bersama anaknya.
Kalau JingYi, pasti anak itu sedang sibuk mengurus kegiatan organisasinya saat ini bersama ShiZui. Lagipula JingYi sudah punya mobil sendiri, terlebih lagi ia sudah dewasa.
Sejak SMA JingYi tidak ingin ada pengawalan yang diberikan daddynya. Lan Xichen menyetujui itu dengan syarat JingYi harus menguasai bela diri dan dapat mengalahkan dirinya saat adu kekuatan.
Meskipun JingYi masih belum bisa mengalahkan dirinya, Lan Xichen menilai JingYi mampu melindungi dirinya sendiri. Dan berujung Lan Xichen menarik semua bawahannya yang ia tugaskan untuk menjaga JingYi.
Sementara JinLing dan Lan Xichen berkeliling rumah mencari keberadaan Wanyin. Wanyin berjalan jinjit dan penuh hati-hati menuju kamarnya.
Ia dengan segera masuk kekamar mandi untuk mandi membilas tubuhnya yang bercucuran keringat dan bau tak sedap akibat seharian berolah raga di tempat gym yang baru ia jadikan tempat latihan 3 hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HuaYin [BL] xicheng✓
Fanfictionkumpulan cerita tentang keluarga Lan Xichen dan Jiang Wanyin yang ditulis pas lagi gabut ⚠️Mpreg ⚠️BxB ⚠️Homophobic jangan baca ⚠️Gak suka, jangan baca ⚠️Seluruh jalan cerita murni pemikiran penulis (saya) ⚠️Semua media yang ada di dalam bukan milik...