Marah

2K 231 19
                                    

"Bosan!" Teriak Wanyin kesal.

Setelah berteriak, ia merebahkan tubuhnya diatas sofa. Menatap Chandelier indah produk keluaran Eropa yang Xichen pesan khusus sesuai keinginan istrinya.

Xichen menatap kearah Wanyin "kamu udah teriak bosen 30 kali loh yank sejak jam 7 tadi"

"Aku bosen banget"
Dipisahkan jarak bersama Xichen adalah hal biasa dan sepele bagi Wanyin tapi jika ditinggal pergi dengan waktu yang lama oleh anak-anaknya adalah hal baru bagi dirinya.

"Kita buat adek baru gimana? Biar kalo mereka pergi lagi a-yin gak kebosanan kayak gini"

Wanyin merotasikan matanya malas.

Xichen terkekeh, lalu ia meletakkan ponselnya yang ia buat untuk mengecek semua urusan kantor. Ia berkata sambil berdiri "Kita susulin abang sama adek deh kalo gitu"

Wanyin buru-buru mencegahnya "Gak gak boleh! Kita biarin mereka punya waktu buat bergaul punya temen"

Xichen merotasikan matanya, andai yang berbicara tadi bukan orang yang ia cintai, kalau iya sudah Xichen tinggal tidur daritadi "Terus a-yin maunya gimana? Kita liburan ke Eropa atau ke luar negri lagi aja yuk?"

Andai JingYi dan JinLing ada disini. Sudah pasti mereka berdua menyetujui gagasan cemerlang dari ayah nya itu dan langsung mengemasi beberapa baju tanpa mengajukan pertanyaan apapun.

Tapi yang ditanya saat ini adalah Wanyin, yang tidak akan mau meninggalkan anak-anaknya terlalu jauh "Ck, gak mau Xichen"

"Iya udah terserah sayangku aja mau kemana dan mau ngapain aja. Aku ngikut"

Wanyin terdiam ia berfikir sambil memainkan jari-jari besar Xichen yang ia genggam.

Beberapa menit termenung memikirkan sebuah kegiatan yang asik agar membuang kebosanannya, tiba-tiba dia tersenyum dan mengubah arah pandangnya yang awalnya menatap kearah tangannya menjadi kearah Xichen.

Senyum jahil, dengan lirikan mata yang naik turun membuat Xichen gugup. Jangan bilang istrinya mau berbuat yang aneh-aneh.

"Aku tau kita harus ngapain"

Xichen meneguk air liurnya gusar. Memang Wanyin itu tidak pernah berbuat hal yang aneh, yang paling sering berbuat aneh adalah Xichen dan kedua anak mereka. Tapi jika Wanyin sudah dalam mode seperti ini pasti hal aneh yang akan diperbuatnya akan menjadi definisi dari aneh yang sesungguhnya.

"A-apa?"

"Kenapa kok gugup banget?"

Xichen tersenyum berusaha menutupi kegusarannya "Enggak kok, perasaan a-yin aja"

Wanyin menganggukkan kepalanya, "oke deh"

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Rencana mu buat mengusir rasa bosan mu itu"

Wanyin terkekeh lalu mendudukkan dirinya didekat suaminya duduk. "Kita berantem yuk"

Berbeda orang berbeda pemikiran. Mereka memang sepasang suami istri yang sudah hidup bersama bertahun-tahun lamanya dalam suka maupun duka, berbagi nasib buruk maupun nasib baik. Tapi saat ini otak mereka sedang tidak searah.

Xichen mengartikan apa yang istrinya katakan sebagai ajakan untuk bercinta, jadi dia dengan gembira senyum mengembang buru-buru mengangkat membawa istrinya ke dalam lengannya lalu pergi ke kamar mereka.

Wanyin kebingungan "Mau apa?"

"Mau berantem kan? kita berantem di ranjang aja ya, a-yin kan gak suka di sofa"

HuaYin [BL] xicheng✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang