tugas (2)

2.4K 335 33
                                    

"Permisi layanan antar pizza!" Seorang tukang pengantar pizza dengan topi merah dan motornya berteriak di depan gerbang besar nan mewah.

Dalam hatinya ia terkagum kagum. Mungkin jika ia bekerja selama 10 tahun pun sebagai tukang pengantar makanan siap saji gajinya tidak akan mungkin bisa membeli pagar rumah semewah ini apalagi rumahnya.

"Permisi!" Teriaknya sekali lagi.

Pintu gerbang besar itu akhirnya terbuka, menampilkan seorang pria muda berbadan tegap nan kekar berpakaian putih khas penjaga rumah.

"Maaf lama menunggu tadi saya harus mengkonfirmasi kepada pemilik rumah terlebih dahulu" pemuda itu tertawa merasa tak enak pada si tukang antar akibat menunggu terlalu lama.

"Gakpapa, ini 5 big boxnya dan ini 5 paket lasagna. Masih hangat" si tukang antar menyerahkan semuanya kepada pemuda itu.

Setelah menerima semua pesanan, pemuda itu memberikan 10 lembar uang dengan nilai pecahan 100 Yuan "Ini uang nya"

Si tukang pengantar pizza kaget bukan main. Pasalnya harga yang dipesan hanya 300 Yuan saja tapi dia malah diberi 1 juta Yuan. Ini terlalu banyak.

"Maaf tuan harganya hanya 300 Yuan. Ini sisanya" ia menyerahkan 7 lembar yang dinilai nya berlebihan kepada si pemuda.

"Tidak, tuan saya yang memberikan ini untuk mu. Anggap saja ini upahmu mengantar pizza ini"

"Ta-tapi ini terlalu banyak"

Sebelum pemuda itu menjawab. Dua anak laki-laki sudah berlarian keluar dari pagar kearah mereka.

"Paman lama sekali. Kita semua sudah lapar tau" si muda JinLing menggembungkan pipinya merasa kesal karena pizza yang mereka pesan tak kunjung datang.

Pemuda itu gugup bukan main "ma-maaf kan saya tuan muda" ia menunduk kan tubuhnya 90 derajat kearah JinLing dan JingYi.

Kedua kakak beradik itu kemudian bertatapan, terkejut pada reaksi yang mereka dapatkan. Tapi mereka kembali ingat. Orang ini adalah satpam tambahan baru yang masuk dalam jajaran pengawal JingYi.

JingYi dan JinLing tertawa.

"Hahaha maaf kan adek saya ya paman, dia memang suka begitu tidak usah merasa takut. Mana sini pizza nya biar kami yang membawanya kami sudah lapar" JingYi membawa 5 kotak yang sudah disusun dan diikat dengan tali ditangan kirinya lalu mengambil 5 kotak lagi dengan tangan kanannya.

"Terimakasih paman" mereka berdua berseru lalu masuk kedalam rumah.

..

Malam sudah tiba. Saat nya JinLing dan JingYi mengerjakan tugas sekolahnya yang mereka keluhkan tadi siang bersama sang Daddy

Ditengah acara menggambar JinLing bertanya dengan raut dan nada sedih "Daddy, papa kenapa belum pulang?"

"Sabar ya sayang bentar lagi pasti pulang"

Setelah mengatakan itu tiba-tiba terdengar seperti ada yang membuka pintu dari arah pintu utama. Tak mungkin jika para pekerja yang melakukannya.

Setiap malam pekerja dilarang masuk ke dalam rumah utama. Xichen yang membuat peraturan itu.

Mereka semua sudah disiapkan rumah sendiri yang berada di belakang taman belakang.

"Is that papa?" Lan Xichen menatap anaknya yang menatapnya dengan penuh harap.

"Maybe"

JinLing dan JingYi segera berlari menuju ruang tamu.

"Papa pulang" Wanyin berucap kesal.

HuaYin [BL] xicheng✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang