dosen

2.8K 329 23
                                    

Hari senin pagi. Cuacanya sangat indah berseri matahari hangat dan makanan istimewa langsung dari tangan Papa.

Setelah berminggu-minggu bergelut dengan urusan ospek. Hari ini hari pertama Lan JingYi menjadi mahasiswa seutuhnya tanpa peraturan ketat dari para kakak tingkat.

Selama masa orientasi JingYi menjadi adik tingkat yang lumayan menoreh prestasi. Tingkahnya yang tak kenal takut dengan kakak tingkat sukses membuat JingYi dikenal seluruh angkatan.

ShiZui yang selalu disampingnya juga ikut menoreh prestasi. Tapi prestasi yang baik, tidak seperti JingYi.

"Papa nasi gorengnya enak banget, terimakasih" puji JingYi setelah mengunyah dan menelan semua nasi goreng dengan toping udang serta kacang polong kesukaannya.

"Terimakasih papa"

Wanyin tersenyum lalu mengusak rambut anaknya yang duduk tepat disebelah kanannya.

"Sama-sama abang kuliah yang rajin ya. Bekalnya udah papa masukin di tas" Wanyin menunjuk tas punggung hitam yang ada di sebelah JinLing.

"Isi bekalnya apa pa?" Tanya JinLing.

"Sesuai pesanan kalian. Adek, nasi goreng plus susu milo dan buah apel. Abang, kimbab isi kepiting timun wortel telur, susu milo sama buah apel"

Mendengar menu makan siang pesanan mereka, JinLing dan JingYi tersenyum gembira. Pasalnya mereka tidak mendengar kalimat 'brokoli rebus' yang selalu Wanyin taruh dalam kotak makan mereka.

"Oh iya papa masukin brokoli rebus juga. Harus dimakan! Papa gak mau ya nanti denger maid bilang ada brokoli sisa di kotak makan" mata Wanyin memincing menatap kedua buah hatinya memperingati mereka agar tidak membuang brokoli hijau yang sudah ia rebus setengah matang dengan bumbu garam.

Mereka berdua kembali cemberut dan dengan kompak mengeluh "ah papa"

Xichen terkekeh "Ayo berangkat, abang bareng daddy?"

"Enggak abang mau naik mobil aja"

"Yaudah adek abisin susunya dulu trus kita berangkat, daddy tunggu di luar ya?" Xichen berdiri dari kursinya lalu mengambil jas dan memberi kode kepada Wanyin untuk mengikutinya.

Sementara itu JinLing menatap susu rasa madu di gelas tinggi bening yang ada di sebelah piringnya belum tersentuh sama sekali. JinLing segera menegak habis susu putih itu.

Disaat susu putih itu tersisa di ujung bibir JinLing, JingYi berkata "Adek, abang ada tebak-tebakan"

"Apa?"

"Bebek bebek apa yang kakinya dua?"

JinLing berpikir, bebek yang ia tahu semuanya memiliki kaki dua tapi ia tak tahu jenis bebek apa yang abangnya maksut. JinLing berpikir terus hingga papanya yang tadi mengikuti daddy menghampiri dirinya "adek udah ditunggu daddy itu"

"Papa, bebek bebek apa yang kakinya dua?" JinLing bukannya sudah menyerah, tapi ia tidak ingin daddynya lebih lama menunggu tapi di sisi lain dia masih penasaran dengan jawaban dari pertanyaan abangnya alhasil ia bertanya kepada papa.

"Lah kan emang bebek kakinya dua" Wanyin menaikkan alisnya keheranan. Pertanyaan yang sangat mudah bukan? Kenapa anaknya sampai bertanya padanya.

JingYi tertawa keras, "Benar! Bebek memang kakinya dua hahaha gimana sih adek gitu aja gak tau hahahha" ditengah ia tertawa, JingYi secara tak sengaja mengambil gelas susunya dan meminum susu putih itu. Akhirnya JingYi tersedak hingga dia terbatuk-batuk keras "Uhuk uhuk"

"Noh makan tuh karma! Mangkanya jangan ngerjain adek. Bye abang!" JinLing bersorak gembira sambil melompat-lompat senang menghampiri mobil daddynya yang sudah terparkir indah di depan pintu.

HuaYin [BL] xicheng✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang