11 | jack's crush

1.8K 307 26
                                    

"Aidan sudah sembuh," ucap Bibi Michelle keesokan harinya. Aidan muncul dengan wajah berseri.

"Pagi," sapanya.

"Pagi," balas kami serempak.

"Semoga kau sudah siap untuk disambut oleh tugas," kataku. Aidan hanya nyengir lebar.

Dia sudah sehat total. Sikap usilnya muncul kembali. Wajahnya yang girang pun juga kembali.

Kami pamit pada bibi dan paman setelah sarapan. Kami pergi ke stasiun dekat daerah sini.

Sesampainya di stasiun kota, kami berjalan ke sekolah. Tetapi jalanan padat. Kami berdesakan ke sekolah. Ada kecelakaan.

"Kecelakaan apa?" tanyaku pada Aidan.

"Entahlah. Aku pun tak tahu," jawab Aidan.

Setelah berjalan berdesakan, akhirnya kami sampai di gerbang sekolah.

Sekolah sudah ramai. Aku dan Aidan segera berlari ke koridor kelas kami.

Kami sampai mendorong-dorong di tangga, saking buru-burunya.

"Aku duluan!"

"Minggir!"

"Diam saja! Nanti-"

Perkataanku terputus karena kami baru menyadari, bahwa koridor kelas kami sangat ramai. Berkerumun anak-anak angkatan kami.

Aku dan Aidan langsung menjadi pusat perhatian. Kami hanya memandang mereka dengan wajah yang sangat bingung, ingin meluncurkan pertanyaan.

"Kenapa kalian di sini?" tanya Aidan bingung.

"Semua kelas terkunci. Petugas kebersihan yang menyimpan kunci-kunci ini sakit. Tempat penyimpanan kunci koridor ini tak bisa di buka," jelas seorang anak dari kelas Aidan.

"Jadi, bagaimana kita belajar?" tanyaku.

"Belum ada info pasti," jawab Noah. "Kita tunggu di sini dulu."

Aku dan Aidan mengangguk dan duduk dengan teman sekelas masing-masing. Aku mencari-cari Sadie.

"Emm, Sadie mana?" tanyaku pada Liv, saudara kembar Lizzy.

"Belum datang sepertinya. Aku tidak melihatnya dari tadi," jawab Liv.

"Kalau Edmund?" tanyaku.

"Itu," jawab Liv, menunjuk ke belakangku. Aku menoleh ke belakang dan mendapati Edmund sedang merapikan topinya.

"Hai, [Name]. Aidan sudah balik ya?" tanya Edmund.

"Iya," jawabku. "Kau lihat Sadie?"

"Sadie? Tadi...," jawab Edmund. Perkataannya terputus karena dia sedang berpikir dengan raut wajah yang bingung. "Aku melihatnya di depan kamar mandi perempuan. Rambutnya-"

"DI MANA KAYCEE?!" sebuah suara yang sangat keras mengagetkan semua murid yang ada di koridor. Semuanya langsung menoleh.

Sadie, dengan rambut yang basah, berdiri di dekat tangga dengan wajah yang sangat merah padam.

Kami semua diam.

"Sadie? Ada apa?" tanyaku bingung.

"Kaycee. Dia menyiram air ke rambutku saat aku mencuci tangan," jawab Sadie. "Belakang bajuku pun basah."

Aku melihat bagian belakang seragamnya. Basah.

Tapi itu jas nya, bukan kemejanya yang putih.

"Finn, di mana Kaycee?!" tanya Sadie pada Finn yang kaget.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang