18 | back to school

1.9K 267 83
                                    

"[Name]!"

Terdengar suara Bibi Michelle yang mencari-cariku. Aku segera bangkit dan berlari menghampirinya.

"Ada apa, Bibi?" tanyaku, berpura-pura seakan tak terjadi apa-apa. Padahal, aku sudah berapa malam di Narnia.

"Kamu kemana aja? Ayo makan siang. Sebentar lagi, mereka pulang," kata Bibi Michelle. Kemudian, Bibi Michelle melihatku dari kepala sampai kaki.

"Kamu sudah sehat ya. Cepat sekali," kata Bibi Michelle. Aku tersenyum berseri-seri.

"Berarti besok aku bisa kembali ke sekolah kan?" tanyaku. Bibi Michelle mengangguk dengan tersenyum.

"Tentu. Ayo, makan." Bibi Michelle pun membawaku ke ruang makan.

°°°

Keesokan harinya, aku terbangun cepat. Bahkan lebih cepat dari yang lain. Aku segera mandi dan memakai seragam. Sudah lama aku tak memakai seragam ini. Rasanya senang sekali ingin kembali ke sekolah.

Tapi sebuah pikiran terlintas di benakku. Aku telah berpacaran dengan Edmund.

Bagaimana jika Sadie akan tahu jika aku menyukai Edmund dari dulu, dari sebelum kami bertemu di sekolah yang sekarang.

Akankah aku memberitahunya? Aku saja belum memberitahu Aidan, Millie dan Louis.

Bagaimanapun, mereka semua akan tahu nanti. Entah dengan cara yang bagaimana.

Setelah sarapan dengan yang lainnya,  kami pergi ke stasiun bawah tanah. Aku berjalan di samping Millie, sedangkan Aidan berjalan di samping Louis.

Sesampainya di stasiun, kami menunggu kereta yang akan membawa kami ke stasiun bawah tanah dekat sekolah.

°°°

Di sekolah.

Aku berjalan di koridor seperti biasanya, dengan berseri-seri.

Aku membuka pintu kelas, dan... terlihatlah suasana kelas yang sangat kurindukan.

Sadie yang sedang menulis di bukunya, mendongak dan melihatku.

"[Name]!" serunya seraya berlari menghampiriku dan memelukku.

"Aku merindukanmu!" kata Sadie. "Sangat banyak kejadian yang ingin kuceritakan kepadamu!"

"Wow, hahaha. Ada tugas?" tanyaku. Sadie melepas pelukannya, dan kami berjalan ke bangkuku.

Kulihat Edmund sedang duduk di kursinya, menghadap ke belakang, mengobrol dengan Mack.

Aku meletakkan tasku di kursi dengan pelan, berusaha tak bersuara.

Tapi sayangnya, aku tak berhasil. Edmund mendengar suara kursi di belakangnya, dan...

"[Name]!" serunya dengan mata yang berbinar. Dia berdiri dan kami berpelukan.

"Akhirnya," bisik Edmund dengan senyuman di wajahnya. Aku tersenyum manis.

Kemudian, aku duduk di kursi. Sadie langsung menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi selama aku tak masuk sekolah.

Mulai dari Madison yang menjadi pusat perhatian di kantin, pergantian kelas, dan lain-lainnya. Ada juga Noah yang menang pertandingan basket lagi.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang