29 | dawn treader

1.2K 187 18
                                    

"Edmund!"

Lucy memanggil Edmund yang baru saja muncul. Dia melihat sekeliling.

Kami berlima memandang kapal besar tadi yang semakin mendekat. Lucy berseru, "Eustace, berenanglah!"

"Ada apa ini?" tanya Eustace panik. Dia yang paling panik di antara kami, sepertinya.

"Eustace, berenanglah!"

Kami berlima berenang, menjauh dari kapal yang hampir menabrak kami itu. Baru saja berenang, sekelompok orang sudah mengejar dan kemudian menahan kami.

"Tak apa, aku memegangimu."

Sebuah suara yang kukenal, terdengar di telingaku. Suara itu berasal dari tempat Lucy. Seorang pria memeganginya.

"Caspian?" Lucy memandang pria tersebut dengan kaget.

"Lucy." Caspian tersenyum.

"Edmund, ini Caspian," kata Lucy kepada Edmund dengan wajah berseri-seri.

"Tak apa, kalian sekarang selamat," ucap Caspian.

Edmund tersenyum. "Apa kita di Narnia?"

"Ya, kalian di Narnia," jawab Caspian. Aku dan Louis saling berpandangan dan tersenyum. Kami dibantu oleh dua orang anggota kapal tersebut, yang tadi ikut turun dengan Caspian.

Sementara aku, Louis, Edmund, dan Lucy tersenyum karena kembali ke Narnia, Eustace malah berteriak panik.

"Aku tak mau di sini. Aku mau di Inggris! Aku akan kembali ke Inggris!" teriaknya panik dan marah-marah. Aku dan Louis menoleh kepadanya dengan bingung.

"Dia memang seperti itu, [Name]. Dia selalu menganggap Narnia hanya dongeng." Edmund tertawa sambil memutar bola matanya. Aku tertawa kecil.

Kami berlima diangkat ke atas kapal yang ramai. Baju kami basah kuyup.

  "Tadi sangat mengagetkan!" kata Lucy setelah diberi handuk.

"Bagaimana kalian bisa di sini?" tanya Caspian, seraya merangkul Lucy dan berjalan.

"Entahlah," jawab Lucy dengan cengiran.

"Caspian!"

"Edmund." Caspian berbalik badan dan menghampiri Edmund, lalu memakaikan handuk ke anak laki-laki berambut hitam itu. Caspian merangkulnya dan berjalan ke tempat Lucy tadi.

"Senang bertemu denganmu," ucap Edmund tersenyum.

"Kau memanggil kita?" tanya Lucy pada Caspian. Dia masih bertanya-tanya kenapa kami sampai ke Narnia tiba-tiba.

"Tidak, tidak kali ini," jawab Caspian.

"Well, apapun masalahnya, aku senang bisa di sini," kata Edmund. "Oh ya, kami juga tak datang bertiga."

"Benarkah?"

"Ya. Ada [Name] dan abangnya."

"[Name]? Sahabatmu yang saat itu kan? Aku masih mengingatnya," ujar Caspian.

"Iya. Tapi, dia lebih dari sahabat bagiku," kata Edmund. Dia mencari-cari sosokku yang sedari tadi berdebat dengan Louis.

"Louis, lepaskan tanganku!"

"No. Dimana Edmund dan Lucy? Dan juga si—"

"[Name]!"

Aku menoleh. Terlihat Edmund yang melambai-lambaikan tangannya kepadaku dengan senyum di wajahnya.

"Kemari! Louis juga!"

Aku mengangguk pelan, dan membawa Louis menghampiri mereka bertiga—Edmund, Lucy, dan Caspian.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang