12 | P.E

1.7K 304 48
                                    

Aku menatap Noah dengan waspada.

"Jika kau tahu, tolong jangan beritahu siapapun," kataku tajam.

"Ya sudah, aku tak memberitahu Mr Robert tadi," kata Noah, mengangkat bahu.

"Siapapun! Jangan kasih tahu," kataku.

"Iyaa," kata Noah. Lalu dia pergi ke gymnasium.

"Semoga dia tak bocor," kata Edmund.

"Ayo ke gymnasium lagi." Aku menarik tangan Edmund, membawanya ke gymnasium.

***

"Ada anak baru."

Sadie langsung berbicara padaku keesokan harinya. Baru saja aku masuk ke kelas, dia sudah mengejutkanku di ambang pintu.

"Siapa?" Aku melipat kedua tanganku di meja, dan mendengar Sadie dengan serius.

"Aku tidak tahu," jawab Sadie. "Dia masuk ke kelas Noah."

"Perempuan atau laki-laki?" tanyaku penasaran.

"Perempuan sepertinya," jawab Sadie. "Aku mau berkenalan dengannya nanti."

"Aku mau ikut," ujarku.

"Baiklah."

Saat istirahat, kami menghampiri kelas Noah. Kelas ini seperti tak berpenghuni. Sepi sekali. Hanya ada tiga orang di kelas. Pertama, Savannah. Kedua, Jennifer. Dan yang ketiga, anak perempuan berambut pendek.

Wait! Apa itu anak baru yang dimaksud Sadie?

"Mana orangnya?" bisikku pada Sadie.

"Emm." Sadie bergumam sambil melihat seisi kelas. Lalu pandangannya tertuju pada anak perempuan itu.

"Nah, itu dia," kata Sadie. Dia menarik tanganku, membawaku ke tempat duduk anak itu.

"Hai," sapa Sadie. Anak itu mendongak dan meletakkan pensilnya.

"Hai," balas anak tersebut.

"Kau anak baru, ya? Siapa namamu?" tanya Sadie ramah.

"Aku Erin," jawab anak tersebut.

"Hai, Erin. Aku Sadie, dan ini [Name]." Sadie juga memperkenalkan ku.

"Hai, Sadie, [Name]. Senang bertemu dengan kalian," kata Erin dengan senyum yang manis.

Aku dan Sadie membalas senyumannya.

"Hai, Erin." Seseorang masuk ke dalam kelas. Kami langsung menoleh. Ternyata Wyatt.

"Hai," balas Erin. "Kau Wyatt kan?"

"Iya, Wyatt Oleff." Wyatt mengangguk. "Kau sudah sarapan?"

Erin mengangguk.

Wyatt menyodorkan sebuah roti. "Ini, untukmu."

Erin menerima roti tersebut dan tersenyum. "Terima kasih, Wyatt."

Wyatt tersenyum manis. Sejauh ini, belum pernah kami melihatnya tersenyum manis seperti itu.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang