09 | aidan sick

1.8K 321 103
                                    

"[Name]! Bangun!"

Aku membuka mataku. Kudapati Millie sedang menggoyang-goyangkan kakiku.

"Jam berapa?" tanyaku.

"Tujuh," jawab Millie. Aku segera mandi dan memakai seragam. Aku sarapan bersama Louis, Aidan, dan Millie.

Tapi, Aidan tampak tak sehat. Dia lemas dan wajahnya pucat.

"Aidan? Kenapa?" tanyaku.

"Aku pusing," jawabnya. Kupegang dahinya. Panas.

"Kau demam?" tanyaku cemas. Aidan mengangkat bahu.

"Bibi Michelle, badan Aidan panas," kataku. Bibi Michelle yang sedang membuat roti, menoleh.

"Sakit?" tanya Bibi Michelle sambil memegang dahi Aidan.

"Panas. Kamu demam," kata Bibi Michelle cemas. "Tidak usah sekolah dulu ya."

Aidan mengangguk lemas. Walaupun sedikit tersirat ekspresi senang di wajahnya.

Dia pergi ke kamar. Itu artinya, kami hanya bertiga ke sekolah.

Kami pamit kepada Bibi Michelle setelah sarapan, lalu pergi ke sekolah.

···

Aku masuk ke dalam kelas yang sudah lumayan ramai. Sadie sedang menulis-nulis di buku tulisnya. Edmund sedang bermain pesawat kertas dengan Caleb dan Gaten.

"Hai, Sadie," sapaku.

"Hai, [Name]," balas Sadie, menoleh. Aku duduk di kursiku.

"Hei, besok, aku dan Heather akan pergi ke rumahmu," kata Sadie, dengan wajah berseri-seri. "Pasti Aidan sudah memberitahumu."

"Iya, dia sudah memberitahuku," ujarku.

"Saudara Pevensie kemarin datang ke rumahmu, ya?" tanya Sadie. Aku mengangguk.

"Iya. Ke peternakan maksudnya," jawabku.

"Kau mau ikut menonton pertandingan basket nanti?" tanya Sadie.

"Pertandingan siapa?" tanyaku.

"Tim Noah lawan tim Adrian," jawab Sadie. Aku mengangguk.

"Aku ikut," kataku. Sadie mengacungkan jempolnya.

···

Istirahat tiba. Aku pergi ke kantin dengan Sadie.

Kami duduk di salah satu meja yang kosong. Setelah mengambil nampan makanan, aku duduk di seberang Sadie.

"Hai, [Name], Sadie," sapa Heather yang menghampiri kami.

"Hai," balas kami.

"[Name], kenapa Aidan tak hadir?" tanya Heather.

"Emm, dia sakit," jawabku. "Demam."

"Astaga. Get well soon untuk Aidan," ucap Heather. Aku mengangguk.

Aku melihat Madison dan kedua temannya di meja sebelah kami. Dia sedang memamerkan tangannya yang patah kepada teman-temannya. Ada juga beberapa anak yang menghampiri mejanya.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang