15 | prince caspian

2.1K 284 50
                                    

Sekarang, kami menyaksikan para pasukan Telmarine yang sedang menebang pohon dan bekerja membangun jembatan. Kami bersembunyi di balik tumpukan kayu, berusaha agar pasukan Telmarine itu tak melihat kami.

Tiba-tiba, terdengar suara derap kaki kuda dari sebelah kiri. Kami segera merunduk. Sepertinya ada serombongan orang yang baru datang.

"Mungkin ini bukan jalan yang bagus untuk dilewati," bisik Susan pada Peter.

Kami kembali melihat pasukan itu. Dan kembali masuk ke dalam hutan karena ini bukanlah jalan yang tepat.

Kami kembali ke tempat tadi.

"Jadi, di mana tepatnya kau merasa melihat Aslan?" tanya Peter.

Lucy menoleh. "Berhentilah terdengar seperti orang dewasa. Aku memang melihatnya."

"Aku sudah dewasa," kata si D.L.F. Edmund tersenyum tipis melihat si D.L.F.

"Dia tepat di-"

Tiba-tiba, Lucy terjatuh. Dia berteriak kaget.

"Lucy!!!" seru Susan. Kami menghampiri Lucy.

Dia terduduk di tanah, di bawah tempat kami berdiri. Lucy melihat kami dan melanjutkan perkataannya tadi, "sini."

Kami pun menuruni tebing itu lewat tempat Lucy terjatuh tadi. Kami melewati sungai, dan lainnya, sampai akhirnya kami tiba di tempat yang sepertinya cocok untuk kami tempati malam ini untuk tidur.

Api unggun dihidupkan sebagai penerangan. Aku tidur di sebelah Lucy. Untunglah, aku tertidur nyenyak.

°°°

Keesokan harinya.

"[Name], bangun!"

Seseorang mengguncang badanku. Aku langsung terbangun dari tidurku.

"Ed?"

"Bangun. Sudah pagi," kata Edmund. Aku pun duduk. Terdengar suara pedang. Aku dan Edmund langsung menoleh.

"Siapa itu?" tanyaku.

"Entahlah. Mungkin Peter. Ayo kita lihat," kata Edmund. Aku mengangguk. Aku, Edmund, dan Susan berlari ke sumber suara.

"Peter!" Susan berteriak setibanya kami di tempat. Terlihat Peter sedang berhadapan dengan sosok laki-laki yang sepertinya seumuran Peter. Peter tak memegang pedangnya.

Laki-laki yang berhadapan dengan Peter tadi melihat kami, begitupun kami yang melihatnya dengan bingung. Dia melihat pedang itu, pedang Aslan. Setelah menyadari kalau itu adalah pedang Aslan, laki-laki itu mendongak memandang Peter.

"Raja Agung Peter," katanya.

"Begitulah panggilannya," kata Peter.

"Ya, tapi... kukira kau lebih tua," kata laki-laki tersebut. Sepertinya dia... Prince Caspian?

"Jika kau mau, kami bisa kembali tahun depan-"

"Tidak, itu tidak perlu. Kau hanya... kau tidak seperti yang kuharapkan," ucap Caspian. Dia melihat kami dan matanya tertuju pada Susan.

"Begitu juga kau," kata Edmund, melirik salah satu Minotaur.

"Seorang musuh menyatukan musuh lama," kata seekor luak.

𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang