Aku dan Lucy pergi ke Sungai Beruna. Kami telah mengatur rencana dengan Aslan.
Sesampainya di Sungai Beruna, kami melihat pasukan Telmarine telah tiba di sungai. Mereka ingin menyeberangi jembatan. Tetapi mereka berhenti ketika melihat kami.
Lucy tersenyum dan mengeluarkan pisaunya, menantang pasukan itu untuk menyeberangi jembatan.
Aku tak melihat Miraz di dalam pasukan itu. Mungkin dia telah kalah. Yang kulihat hanyalah pasukannya dan temannya yang sekarang memimpin pasukan.
Temannya itu melihat ke pasukannya. Saat itu juga, Aslan datang, dan berdiri di samping kiri Lucy. Teman Miraz tadi kembali melihat Lucy, dan terkejut saat melihat siapa yang ada di sebelah Lucy.
Lucy dan Aslan berpandangan dan saling mengangguk. Seperti telepati.
Teman Miraz itu berteriak, "Serang!" kemudian seluruh pasukan Telmarine bergerak maju ke jembatan, ingin menyerang kami di seberang.
Belum sempat mereka di tempat kami, Aslan mengaum hebat. Membuat gelombang besar.
Pasukan Telmarine itu berhenti bergerak. Tiba-tiba, air sungai berkurang. Tak dalam lagi.
Kulihat ke sungai bagian kiri. Muncul gelombang yang sangat besar. Para pasukan Telmarine panik, bertanya-tanya apa gelombang itu.
"Sungainya!"
"Mundur, mundur!"
Pasukan Telmarine bergerak mundur. Tetapi, belum sempat mereka mundur, gelombang besar tadi bergerak semakin cepat menuju jembatan.
Gelombang itu membentuk seorang pria raksasa dengan rambut dan jenggot. Dewa Sungai, Nymphs.
Ia menghampiri pasukan Telmarine yang beberapa diantaranya, langsung lompat ke dalam sungai. Teman Miraz, Sopespian, masih tetap di atas jembatan.
Dewa itu melihat Aslan, begitupun Aslan. Kemudian, dewa itu mengangkat jembatan, sehingga jembatan yang telah dibuat Telmarine itu rusak.
Sopespian dengan kudanya masih ada di atas jembatan. Dewa itu menatap Sopespian yang berusaha menghindar, lalu ia memakan Sopespian.
Sopespian pun lenyap. Begitupun sang Dewa Sungai yang langsung kembali. Percikan airnya sangat besar, membuat baju kami basah.
Narnia menang. Para pasukan Telmarine akhirnya menyerah.
"Berkumpul ke tepi sungai! Kalian tak akan disakiti! Serahkan senjata kalian! Lepas baju pelindung!"
Peter, Susan, Edmund, dan Caspian akhirnya tiba ke seberang sungai, tempatku, Lucy, dan Aslan.
Mereka memandang Aslan, lalu membungkuk.
"Berdirilah, Raja dan Ratu Narnia," kata Aslan. Peter, Susan, dan Edmund mendongak dan berdiri. Sedangkan Caspian masih membungkuk.
"Kalian semua," kata Aslan, kepada Caspian.
Caspian mendongak, memandang Aslan, dan berkata, "Aku tak yakin aku siap."
"Untuk alasan itu aku sudah tahu," ujar Aslan. Caspian pun berdiri.
Pasukan tikus prajurit datang sambil membawa ketuanya, Reepicheep, yang terbaring tak berdaya di atas tandu kecil.
Lucy segera berlari menghampiri Reepicheep sambil mengeluarkan cairan penyembuhnya. Dia menuangkan setetes cairan itu ke mulut Reepicheep.
Reepicheep pun sadar. Dia bangkit duduk dengan perlahan.
"Terima kasih, Yang Mulia," ucapnya kepada Lucy. Lucy tersenyum, sambil melihat yang lainnya.
Reepicheep melihat Aslan, lalu berkata, "Sambut, Aslan! Suatu kehormatan besar bisa berada-"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓
Fanfiction[ completed ] ❛ i don't know why i'm still stuck with you, ed. ❜ - edmund pevensie x fem!reader - fanfiction - berdasarkan cerita The Chronicles of Narnia karangan C.S Lewis - sequel of 'Special Changes' ﹙+13﹚ ﹙written in bahasa﹚ ﹙hanya mengambil be...