Throwback.
Edmund berjalan di koridor. Sesekali disapa oleh orang yang dikenalnya. Peter sudah lebih dulu pergi ke kelas.
Saat Edmund ingin membuka lokernya, seseorang menghadang loker tersebut.
BRUK!
Edmund mendengus.
"Kau mau ngapain sih?" tanyanya kesal.
Noah bersedekap tangan. "Aku mau bicara denganmu dulu."
"Ya sudah. Cepat." Edmund benar-benar kesal. Dia harap hari ini indah, tapi langsung hancur karena Noah, musuhnya.
"Aku mau memberimu tantangan," kata Noah. Edmund mendecih dan menyeringai.
"Tantangan apa?"
"Tantangan dalam nilai ujian praktek," jawab Noah, menyeringai. Edmund tertawa pelan.
"Begitu saja?" tanya Edmund, mengangkat alis. Noah mengangguk, masih menyeringai.
Jujur saja. Ujian praktek sangat mudah bagi mereka. Tapi mereka tidak tahu kapan jadwal ujian itu.
"Deal?" tanya Noah. Edmund tersenyum.
"Deal."
Edmund menatap Noah. "Kalau kau kalah...?"
"Kami akan membuat Madison tak mengganggu orang lagi," kata Noah, menyeringai. "Dan kalau kau kalah..."
Edmund mendecih pelan.
"... kau harus bermain dengan kami."
°°°
Edmund belajar dengan serius. Dia benar-benar ingin mengalahkan Noah dan ketiga sahabatnya. Saking sibuknya, dia sampai jarang berbicara dengan [Name].
Ujian praktek terlewati. Saatnya pembagian nilai. Edmund mengepalkan tangannya, berusaha yakin kalau dia bisa mendapat nilai yang lebih tinggi daripada Noah.
Saat Mr Robert menempelkan kertas nilai di depan kelas, Edmund memejamkan matanya. Dia tak sabar untuk melihat hasil belajarnya itu.
Tapi sialnya, ekspetasinya terlalu tinggi. Edmund mengira kalau nilainya A+, tapi ternyata...
"C?!"
°°°
Noah, Finn, Jack, dan Jaeden mengetahui tentang nilai Edmund. Mereka tersenyum penuh kemenangan saat Edmund berjalan ke arah mereka dengan malas.
"Nilaimu bagaimana?" tanya Noah. Sebenarnya dia sudah tahu jawaban Edmund. Terlihat dari wajah Edmund yang tak bersemangat.
"Kau dulu," kata Edmund dingin. "Nilaimu apa?"
Noah menjawab. "A."
Edmund mendengus pelan. Dia mengepalkan tangannya.
"Baik. Apa permainan yang kalian maksud?" tanya Edmund. Noah menyeringai.
Tetapi, baru saja Noah ingin menjawab, Millie sudah lewat di depan mereka. Dia memandang kelima laki-laki yang tampak mencurigakan itu.
"Kalian ngapain?" Millie menatap mereka dengan curiga. Dia bingung kenapa Edmund berbicara dengan mereka.
"Tidak apa-apa. Bukan urusanmu," kata Finn. Millie pun tersenyum paksa dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, 𝖻𝗈𝗈𝗄 𝟤 ✓
Fanfiction[ completed ] ❛ i don't know why i'm still stuck with you, ed. ❜ - edmund pevensie x fem!reader - fanfiction - berdasarkan cerita The Chronicles of Narnia karangan C.S Lewis - sequel of 'Special Changes' ﹙+13﹚ ﹙written in bahasa﹚ ﹙hanya mengambil be...