1. Awal

1.2K 171 17
                                    

🔊. Sheila on 7 ~ Melompat lebih Tinggi

🚲🚲🚲

Suara derap langkah begitu keras menggema koridor sekolah di lantai satu, siswa-siswa berjalan menuju lapangan untuk melakukan upacara bendera yang biasa dilakukan setiap hari senin, seluruh siswa yang rajin akan langsung berbaris sesuai dengan barisan per-kelasnya, tetapi para siswa yang cukup tuli telinga nya akan pergi ke kantin atau bahkan berkumpul di belakang lapangan sambil menunggu dimarahi oleh para guru. Haha.

Itulah sekolah Tunas Harapan, namanya saja yang terkenal elit dan mewah padahal anak-anaknya sama saja dengan sekolah-sekolah lain nya. Bentuk bangunan nya sangat luas dan kokoh, semua ruangan di fasilitasi mesin pendingin, perpustakaan yang mempunyai lebih dari 10 ribu buku, dan setiap ekskul memiliki ruangan sendiri dengan fasilitas yang lengkap. Sungguh jiwa iri untuk ingin bersekolah disana ada.

Salah satu guru sibuk menertibkan para siswa agar masuk kedalam barisan dengan kayu rotan panjang yang siap memukul bokong para siswa yang paling susah diatur, nama guru itu adalah bu Tuti, wakil kesiswaan. Satu guru diantara sepuluh guru yang paling galak disini.

"Chaeng!, gue lupa bawa topi" Bisik seorang siswa tinggi berkulit maskulin  yang mencoba bersembunyi dibalik siswa lainnya.

"Kok bisa?!, lo gila ya. Hari ini yang piket Bu Tuti" Balas seorang siswa bernama Chaeyoung tersebut.

"Ya, gimana dong?!" Siswa tinggi tersebut terlihat gelisah karena kebodohan nya di pagi ini dengan tidak membawa topi.

"Coba tanya dubu" Bisik Chaeyoung.

"Sst!, Dubu!!" Panggil nya, yang berada dia baris di depan nya.

"Ha?" Sahut orang yang dipanggil Dubu tersebut.

"Gue lupa bawa topi"

"Anjir!!, bodoh banget lo!" Kata Dubu dengan nada keras hingga membuat seluruh siswa menatap kearah mereka bertiga.

"Bego!, ngapain teriak-teriak sih!"

"Hehe, maap. Gue gak bawa topi dua, Tzu" Pasrah sudah, siswa bernama lengkap Tzuyu itu, rasanya ia ingin pulang saja daripada harus dihukum sama bu Tuti yang kejam seperti malaikat pencabut nyawa.

Tiba-tiba Chaeyoung menaruh tangan nya di bahu Tzuyu dengan penuh dramatisir, "Tzu, karena lo satu-satunya sahabat gua, dan selalu ada untuk gua, maka dengan ini gua rela ikut dihukum sama lo" Ucapnya, lalu ia melepas topinya dan memberikan nya ke sebelah siswa yang tidak diketahui namanya.

"Eh, apaan-apaan sih lo!, kita ini udah temenan dari SMP, jadi gua juga memutuskan untuk ikut dihukum sama kalian juga, semangat!" Kali ini Dubu alias Dahyun yang berkata dan ikut melepas topinya juga lalu memeluk sahabatnya dengan penuh isak tangis yang dibuat-buat.

"KALIAN MALAH PELUK-PELUKAN DAN GAK PAKAI TOPI LAGI!, SANA KE DEPAN KALIAN!!" Teriak Bu Tuti yang tiba-tiba berteriak tepat di samping mereka. Sungguh kejam.

Mereka bertiga maju ke depan, tepat berbaris di samping barisan para guru, ada sekitar lima orang lagi yang juga tidak memakai atribut lengkap pada hari itu.

"Njir, gue takut. Malah ada Ayang Jihyo yang ngeliatin lagi" Bisik Tzuyu pada kedua teman nya.

"Sstt!, tatapan Bu Tuti sungguh membuat bulu kuduk ku berdiri, seolah sedang berlomba mana yang paling tinggi" Kata Chaeyoung dengan bahasa nya yang puitis itu.

"Bu Tuti~~, Oh Bu Tuti~~~, sungguh tega-teganya tega-teganya~~" Dahyun mendramatisir ucapan nya dengan setengah ujung lagu.

"KALIAN, KALAU MASIH MAU BERCANDA MENDING KELUAR!!" mereka bertiga tersentak mendengar teriakan dari Bu Tuti lalu membeku seketika.

Chasing You | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang