🎵. Garis Terdepan - Fiersa Besari 🎵
🚲🚲🚲
Setelah terpilihnya ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang baru dua hari lalu, hari ini mereka akan melakukan pertemuan pertama sebagai anggota OSIS yang baru dibawah pimpinan sang ketua OSIS baru.
Semua telah direncanakan oleh Jihyo sang pemimpin, dia akan mempertemukan semua anggota OSIS, baik yang se-angkatan dengan nya ataupun adik kelas nya demi memberikan kesan kesatuan tanpa memandang derajat kelas, tak lupa juga ingin memberikan tugas pertama sebagai masing-masing anggota.
Untuk pertemuan pertama ini memang tidak begitu serius, hanya sekedar perkenalan diri dan penyampaian tugas masing-masing.
Rapat pertama ini dilakukan setelah pulang sekolah dan jeda untuk istirahat sejenak selama kurang lebih 30 menit.
Jihyo sudah hadir lebih dulu di ruang OSIS, tentu ia akan menjadi orang pertama yang hadir untuk menyambut anggota-anggota lain. Bagaimana pun ia harus memberikan kesan pertama yang baik.
"Permisi!" Ucap orang kedua yang datang ke ruang OSIS.
"Oh, Hai. Silakan masuk!" Sapa Jihyo pada seorang lelaki yang tidak begitu ia kenal. Mungkin ia adalah adik kelas?
"Kenalin nama gue Jihyo. Ketua OSIS." Jihyo memberikan senyum terbaik nya pada orang tersebut, ia juga mengajukan tangan nya untuk berkenalan.
"Iya, nama gue Dokyeom. Kelas sepuluh IPS-3." Balas orang itu yang bernama Dokyeom, dan benar saja dia adalah adik kelas Jihyo.
"Oh, okeh." Jihyo sendiri bingung harus melakukan apa disaat situasi seperti ini. Dimana hanya ada dirinya dan adik kelasnya.
"Kak. Maaf nih, kalo boleh nanya... Lo itu mantan nya Daniel bukan sih?" Kedua mata Jihyo langsung terbuka lebar karena mendengar pertanyaan dari Dokyeom.
"Tau dari mana ya?"
"Jadi bener?. Wahh." Dokyeom merasa kagum pada dirinya sendiri, mungkin karena ia berhasil menebak dan ternyata itu benar.
"Gak gitu!, jadi sebenernya lo siapa? Kok lo bisa tau hal semacam itu?"
"Gue Dokyeom. Adiknya bang Daniel."
"Ha?, serius?"
Dokyeom mengangguk.
"Hellow! Semuanya!" Teriak Tzuyu yang baru saja datang ke ruang OSIS.
"Siang, Ay!" Tzuyu langsung memilih tempat duduk di samping Jihyo dan mengeluarkan sebungkus roti serta air mineral.
"Ay, ini nih. Aku beliin kamu roti, kata temen kamu, kamu langsung ke sini tanpa makan siang dulu. Aku kan jadi khawatir. Yuk, dimakan dulu." Tzuyu bahkan membukakan bungkus roti tersebut dan memberikan nya kepada Jihyo.
"Ay? Jadi ini pengganti bang Daniel?" Ucap Dokyeom sambil terkekeh.
Tzuyu yang ada disana langsung menatap bingung ke arah adik kelas itu, tanpa tahu siapa orang itu.
"Siapa ya lo?, Daniel siapa coba?" Tanya Tzuyu dengan sewot,
"Lo pacar nya kak Jihyo?" Tanya balik Dokyeom.
"Kok malah balik nanya sih?!, gue kan tanya duluan! Lo itu siapa nya Jihyo, dan nama orang yang lo sebut itu siapa coba?"
"Itu Ma–"
"Dia bukan siapa-siapa!" Sanggah Jihyo dengan cepat. Dia terlalu malas menjelaskan apapun yang akan berakibat panjang jika diteruskan, apalagi ini menyangkut pria lain yang pernah singgah di hidup Jihyo.
"Ya, siapa?" Tanya Tzuyu tanpa sadar sedikit menaikkan nada bicara nya.
"Ya, pokoknya bukan siapa-siapa.
" Ya, aku kan mau tau. Ay. Siapa sih itu?"
"Bukan siapa-siapa, Tzu!"
Dokyeom hanya melongo menyaksikan perdebatan kecil diantara sepasang kekasih yang ia yakini di hadapan nya ini.
Hingga perdebatan itu pun, berhenti ketika anggota lain mulai memasuki ruangan. Tzuyu yang masih penasaran, dan Jihyo yang terus menerus menyanggah pertanyaan itu.
Entah mengapa juga, Jihyo jadi menyembunyikan sosok itu dari Tzuyu. Padahal mereka bukan sepasang kekasih yang harus saling terbuka tentang masa lalu masing-masing.
Biarlah mereka menyelesaikan nya.
🚲🚲🚲
"Kak, mau pulang bareng gak?" Tawar Dokyeom kepada Jihyo ketika rapat baru saja selesai.
Tzuyu yang mendengar pembicaraan mereka pun langsung menoleh ke adik kelas yang sudah berani mengajak calon pacarnya pulang bersama.
"Eh!, Jihyo pulang bareng gue." Kata Tzuyu.
"Ngerepotin gak?" Balas Jihyo yang justru malah menanggapi Dokyeom dan mengabaikan Tzuyu.
"Enggak dong. Rumah lo masih di daerah senopati kan?"
"Iya."
"Kalau gitu kita searah. Yaudah yuk." Dokyeom pun sudah siap untuk pulang, begitu pun dengan Jihyo.
"Tunggu-tunggu. Ay, kok kamu pulang sama dia sih?"
"Iya, emangnya kenapa? Lagian kita searah kok."
"Sama aku aja, ya."
"Rumah lo kan gak searah sama gue, udah ah, gue mau balik. Yuk!" Jihyo pun meninggalkan Tzuyu yang sangat kesal dengan kehadiran adik kelas tak dikenal itu.
"Anjir!, siapa sih itu cowok! Nyebelin banget. Baru dateng udah ngajakin ribut!" Celetuk Tzuyu.
🚲🚲🚲
Part ini pendek ya. Maaf. Wkwk.
Emang sedikit buntu disini. Wkwk
Tapi masih berlanjut kok, tenang aja.
Jangan lupa untuk Vote & comment kesan kalian terhadap cerita ini.
-CaCa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | JITZU ✅
FanfictionBagi Tzuyu, mencintai Jihyo adalah hal terindah dalam hidupnya dan mengejar Jihyo adalah kebiasaan yang tidak akan pernah hilang dari hidupnya. Tingkah konyol Tzuyu, jika dipadukan dengan Jihyo yang pintar dan tegas, mungkin akan menimbulkan kontrov...