🎵. Gagal bersembunyi - The Rain. 🎵🚲🚲🚲
Wanita dengan rambut sebahu itu, masih tak bisa mengakui perasaan nya terhadap pria yang selalu mengejar setiap hari itu. Ia terlalu takut dan egois akan perasaan nya sendiri.
Entahlah. Ia hanya ingin semuanya kembali seperti biasa tanpa takut kehilangan siapapun.
Ia selalu menyangkal tentang perasaan terhadap pria itu, ia tidak ingin mengakuinya atau berbohong secara bersamaan. Ia senang saat bersamanya, selalu merasa nyaman, dan ada perasaan tak suka saat ia bersama yang lain. Apakah dirinya benar-benar menyukainya atau hanya sebuah perasaan sesaat yang belum tentu benar adanya.
Sebuah kisah yang tidak tahu kemana arahnya akan berakhir segera dengan kebahagiaan, kesedihan, atau kegundahan yang tak menghasilkan.
Bagaimanapun juga Jihyo adalah seorang wanita yang tak memiliki pengalaman dalam bidang percintaan, jadi wajar kan saja jika Jihyo memiliki kegundahan tentang perasaan nya.
"Hey! Ngelamun aja." Teriak Sana tepat di sebelah telinganya Jihyo yang membuat dirinya terkejut.
"Kebiasaan banget sih! Suka bikin kaget." Kesal Jihyo yang dibalas dengan cengiran khas Sana.
"Ngelamunin apa sih? Tzuyu?" Jihyo hanya menggelengkan kepalanya, terlalu malas menanggapi pertanyaan Sana.
"Yaudah atuh, Terima aja Tzuyu. Dia gak jelek-jelek banget kok, mapan juga, terus tipe cowok humoris, dan yang pasti bisa selalu ngertiin lo disetiap kondisi."
"Apaan sih, ngawur banget omongan lo." Elak Jihyo.
"Ya ampun, Hyo. Udah deh jujur aja sama perasaan lo, Terima kenyataan bahwa lo itu suka sama Tzuyu."
"Jangan sok tau deh."
"Loh, emangnya lo pikir gue gak merhatiin lo. Ketahuan banget kali dari muka lo ada yang beda."
"Udah ah jangan bahas Tzuyu terus." Jihyo memilih membaca bukunya dibanding harus mendengarkan sikap sok tahu Sana tentang perasaan nya itu.
Apa ia, dirinya suka dengan Tzuyu?
🚲🚲🚲
"Oh, Ay. Akhirnya kamu dateng juga." Kata Tzuyu sambil menghampiri Jihyo saat baru saja masuk ke dalam Cafe.
Saat ini Jihyo sedang berada di salah satu Cafe hits di Jakarta. Awalnya Jihyo sama sekali tidak tahu menahu tentang tempat-tempat anak muda di jaman sekarang, selain itu ia juga sangat jarang pergi keluar malam. Namun, secara tiba-tiba Tzuyu memohon padanya untuk datang ke Cafe dimana Tzuyu akan tampil bersama dua teman sejoli nya. Ya, semacam Cafe dengan live music gitu.
"Gue gak nyangka kalau bakal se-rame ini." Ucap Jihyo yang mulai merasa tak nyaman dengan suasana di Cafe ini, terlalu bising baginya.
"Ya tentu bakal rame dong, Ay. Ini kan malam minggu waktunya anak muda nongkrong sampe pagi buta."
"Acaranya sampe pagi?!" Jihyo terkejut.
"Haha. Kamu beneran belum pernah ke tempat kaya gini, Ay? Gak bakal sampai pagi kok. Aku juga gak lama-lama tampilnya karena aku tahu kamu pasti gak nyaman sama tempat kaya gini." Ungkap Tzuyu.
"Oke, kalau gitu."
"Yaudah, kamu duduk disitu yuk. Ada Sana sama Mina juga."
"Hah? Kok bisa ada mereka?"
"Kamu gak tahu ya? Kalau mereka udah jadian sama Chaeyoung dan Dahyun."
"Serius?! Kok gue gak tau."
"Iya beneran, coba aja kamu tanya mereka."
"Bisa-bisanya mereka gak ngomong."
"Kalau kita kapan?"
"Apanya?" Jihyo mengerutkan alisnya karena tak mengerti ucapan Tzuyu.
"Jadian nya?" Entah mengapa Jihyo menjadi salah tingkah dan langsung berjalan ke meja dimana ada kedua sahabatnya itu.
"Mungkin gak akan pernah, Ay." Gumam Tzuyu setelah Jihyo pergi.
Setelah itu tak ada percakapan apapun lagi antara Jihyo dan Tzuyu sampai akhirnya Tzuyu dan kawan-kawan nya tampil di sebuah panggung kecil di sudut ruangan Cafe tersebut. Alunan musik mengisi keriuhan Cafe, penampilan dari mereka membuat pengunjung lain ikut bernyanyi bersama nya. Mereka bertiga bagaikan seorang bintang malam ini.
Lagu yang dibawakan mereka adalah lagu-lagu lama yang dibuat ulang dengan versi mereka yang lebih baru dan khas nya. Para pendengar pun dibuat nostalgia akan lagu-lagu yang dibawakan.
"Jihyo, bisa ngomong sebentar." Jihyo yang sedang menonton penampilan Tzuyu, sontak menoleh ke sisi kiri dimana ada seorang pria yang mengajak nya berbicara. Dia adalah Jeongyeon.
Jihyo sedikit terkejut dengan kedatangan Jeongyeon yang merupakan sahabat lamanya. Setelah pertengkaran kecil terjadi diantara mereka bertiga, keduanya tak pernah sekalipun bicara dan berakhir dengan saling menghindar.
"Keluar sebentar, mau?" Ajak Jeongyeon.
"Oke." Jihyo pun keluar dari dalam Cafe dengan Jeongyeon.
Mereka memilih tempat duduk di luar untuk mengurangi keramaian di dalam Cafe, keduanya sama-sama terlihat canggung walau sudah pasti keduanya perlu bicara.
"Jihyo– soal yang waktu itu–" Jeongyeon membuka suara dengan gugup.
"Gue memang suka sama lo, Je. Tapi itu dulu– gue juga udah menutup perasaan gue sama lo udah lama. Jadi gue harap kita gak perlu bahas ini lagi. Gue seneng dengan hubungan lo sama Nayeon. Itu aja udah cukup buat gue."
"Thank you. Lo udah mau ngalah sama perasaan lo sendiri demi sahabat lo. Walau apa yang udah lo lakuin, lo masih aja disalahkan. Maafin gue ya. Gue syok banget kemarin, sampai-sampai gak bisa ngomong apapun ke lo."
"Iya gue paham kok. Soal Nayeon– emang kayaknya gue yang salah karena udah ngerusak persahabatan kita."
"Kita semua salah. Jadi jangan cuman nyalahin diri lo sendiri. Kalian juga perlu baikan." Tiba-tiba saja Nayeon datang ke meja mereka dan itu membuat Jihyo sedikit terkejut.
"Katanya kamu mau minta maaf?" Ucap Jeongyeon yang membuat Nayeon langsung menunduk malu.
"Gue mau minta maaf sama lo, Hyo. Kayaknya emang persahabatan kita harus diperbaiki, sorry. " Kata Nayeon yang terkesan cuek tapi tulus, bagaimanapun juga mereka pernah menjadi seorang sahabat yang saling membutuhkan satu sama lain.
"Iya Nay. Gue juga minta maaf." Jihyo tersenyum bahagia karena akhirnya ia bisa berdamai dengan Nayeon.
"Jadi kita masih sahabatan kan?" Tanya Nayeon yang membuat Jihyo tertawa kecil lalu memeluk Nayeon dengan erat seolah melepas rindu satu sama lain.
"Gue harus bilang makasih ke Tzuyu nih." Seru Jeongyeon. Jihyo mengerutkan kening nya bingung.
"Karena akhirnya kalian bisa baikan. Tzuyu yang ngomong ke Nayeon dan gue untuk bicara sama lo soal permasalah ini, gue gak menyangka hasilnya akan sedamai ini." Jihyo sedikit tertegun mendengarnya, jadi ini semua terjadi karena Tzuyu?
Kenapa Tzuyu sebaik itu dan sepeduli itu sama dirinya. Itulah yang terus ada dalam pikiran Jihyo. Apakah ia harus membuka hatinya untuk Tzuyu?
Jihyo menatap dari balik kaca di luar Cafe, dimana Tzuyu sedang tersenyum ke arahnya. Hatinya bergetar tanpa di paksakan. Apakah ini yang namanya jatuh cinta?
🚲🚲🚲
Beneran mau nanya sekali lagi nih, mau happy atau sad? Wkwkwk. ✌😂
Jangan lupa untuk Vote & comment kesan kalian terhadap cerita ini.
-CaCa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | JITZU ✅
FanfictionBagi Tzuyu, mencintai Jihyo adalah hal terindah dalam hidupnya dan mengejar Jihyo adalah kebiasaan yang tidak akan pernah hilang dari hidupnya. Tingkah konyol Tzuyu, jika dipadukan dengan Jihyo yang pintar dan tegas, mungkin akan menimbulkan kontrov...