🎵. Ran - Hanya Untukmu. 🎵
🚲🚲🚲
Amarah Jihyo pada Tzuyu memang tiada berhenti nya, kesalahan yang dibuat Tzuyu sudah sangat keterlaluan bagi Jihyo. Menurutnya orang yang sudah mengambil sesuatu yang bukan miliknya adalah orang terjahat di dunia.
Jihyo memang tidak tahu, alasan mengapa se-enak nya Tzuyu memakai ide miliknya yang sudah ia siapkan dalam waktu yang lama, walau dia bisa mengatasi kejadian tersebut tapi tak membuat amarah nya mereda begitu saja.
Sekarang ini konsentrasi Jihyo jatuh pada pekerjaan sekolah nya, mengurus kampanye selama satu minggu membuat dirinya cukup banyak ketertinggalan dalam materi pelajaran, mau tidak mau ia harus mengulang materi terus menerus agar paham.
Hidup sendirian di dalam rumah tanpa adanya keluarga membuat Jihyo jauh lebih mandiri dalam melakukan apapun, walau sejauh ini kebutuhan nya selalu tercukupi, namun ia harus melewatkan berbagai perih nya kehidupan seorang diri, tak ada yang namanya saling bercerita kepada seorang ibu atau mungkin tak ada aktivitas mengantar ke sekolah oleh sang ayah. Semua nya harus ia selesaikan seorang diri.
Disaat sesuatu yang buruk terjadi padanya seperti sekarang ini, tidak ada tempat mengadu baginya.
Ting!
Jihyo melihat ponselnya dan ternyata itu adalah dari Tzuyu. Sungguh ia sedang tidak dalam kondisi baik untuk meladeni pria itu.
Kerutan di dahi Jihyo membuat nya bangkit dari kursi meja belajar lalu mengintip dari celah jendela, ternyata ada Tzuyu di depan rumah nya.
Jihyo lantas menelpon Tzuyu.
"Halo, Ay."
"Mending lo pulang sekarang, gue gak ada waktu ngeladenin lo."
"Aku kesini cuman mau minta maaf sama kamu, Ay. Sumpah aku–"
"Pulang, Tzu."
"Plis, keluar dulu ya. Aku bakal jelasin ke kamu apa yang terjadi, Ay. Plis..."
"Gak bisa. Gue sibuk. Mending lo pulang."
"Okay, kamu cukup dengerin aja. Aku emang pakai ide kamu soal kampanye OSIS itu, tapi aku sama sekali gak tau kalo itu punya kamu, Ay. Aku tahu apa yang aku lakuin salah banget terlepas dari ide siapa yang aku curi, tapi aku sama sekali gak ada maksud untuk mencuri ide dari kamu."
Jihyo terdiam. Tak tahu harus menjawab apa.
"Halo, Ay?" Tzuyu kebingungan karena Jihyo hanya diam dan semakin membuatnya bertambah takut.
"Okay, aku rela ngelakuin apa aja asalkan kamu mau maafin aku. Yaudah, Ay. Selamat malam. Jangan lupa untuk istirahat. Daa."
Tutt–
Tzuyu mematikan panggilan tersebut dan terdiam beberapa saat di luar rumah Jihyo sambil memperhatikan jendela yang menghubung ke kamar Jihyo.
Dibalik kamar, Jihyo terdiam duduk di pinggir ranjang miliknya sambil menggenggam ponsel sehabis menelpon Tzuyu tadi. Entahlah dia harus apa terhadap Tzuyu, karena yang pasti setelah mendengar penjelasan dari Tzuyu membuat dirinya sedikit terenyuh tapi hal itu tidak boleh! Dia tidak boleh luluh begitu saja oleh Tzuyu.
Jihyo terbangun lalu mengintip dari celah gorden menuju jendela nya, dia masih bisa melihat bayangan Tzuyu dan mobil punya Tzuyu dibawah sana. Dia masih belum pulang ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | JITZU ✅
FanfictionBagi Tzuyu, mencintai Jihyo adalah hal terindah dalam hidupnya dan mengejar Jihyo adalah kebiasaan yang tidak akan pernah hilang dari hidupnya. Tingkah konyol Tzuyu, jika dipadukan dengan Jihyo yang pintar dan tegas, mungkin akan menimbulkan kontrov...