20. Khawatir.

625 128 17
                                    

🎵. Firasat - Marcell.🎵

🚲🚲🚲

Hari- H semakin dekat, para anggota OSIS gila-gilaan dalam mengadakan acara kali ini, bahkan beberapa dari mereka rela menginap di sekolah demi mempersiapkan pertunjukan spektakuler dalam rangka acara ulang tahun sekolah.

"Ay. Kamu mending istirahat dulu, ini biar aku aja yang lanjutin." Kata Tzuyu lalu mengambil alih apa yang dikerjakan Jihyo. Saat ini Jihyo sedang memotong beberapa karton menjadi beberapa bagian sebagai salah satu hiasan nantinya.

"Gue gak papa kok. Lagian ini nanggung." Jihyo tak mau melepaskan apa yang sedang dikerjakan nya, ia begitu sangat keras kepala.

Tzuyu menghela nafasnya. Ia bingung harus bagaimana lagi berbicara pada Jihyo. Dirinya yang tahu akan selalu ditolak oleh Jihyo, membuat ia mempunyai opsi kedua, sedari awal memang Tzuyu sadar bahwa Jihyo sama sekali belum mengisi perutnya, beberapa hari kebelakang ini pun, Jihyo sering sekali melewatkan jam makan nya malah terkadang ia pernah tidak makan seharian penuh. Dengan penuh inisiatif, Tzuyu sudah menyiapkan bekal yang ia bawa dari rumah untuk Jihyo.

Ia membuka kotak bekal tersebut, berisi nasi goreng ala Korea kesukaan nya yang dibuat langsung oleh Asisten rumah tangganya.

"Aa~" Kata Tzuyu sambil menyodorkan sendok ke depan mulut Jihyo.

Jihyo yang terlalu fokus pada pekerjaan nya hanya menurut saja, Tzuyu yang melihat Jihyo merespon inisiatif baiknya tersenyum senang.

Setelah suapan pertama berhasil, lalu suapan kedua juga berhasil, ketiga, ke-empat—

"Ekhem!" Sebuah suara batuk yang dibuat-buat membuat Jihyo sedikit terkejut lalu melihat ke sumber suara dan ternyata ada Mina dan juga Sana yang sedang tertawa melihat adegan mesra keduanya. Pandangan Jihyo pun langsung beralih ke Tzuyu.

"Ck," Jihyo pun langsung beranjak dari sana dengan wajah kesalnya.

"Ay! Mau kemana? Ini habisin dulu makanan nya." Tzuyu pun langsung menyusul Jihyo dengan mengekor dibelakang nya.

"Ay..." Panggilnya lagi, hingga membuat Jihyo memberhentikan langkahnya.

"Ayo, Ay. Kita makan dulu. Beberapa hari ini kamu tuh udah kaya mayat hidup yang gak makan berhari-hari, muka kamu udah pucet gitu." Ucap Tzuyu sambil menaruh punggung tangan nya di dahi Jihyo guna mengecek suhu badan Jihyo.

"Sekarang badan kamu anget gini. Mending kita dokter dulu, yuk."

"Lo apa-apaan sih!" Jihyo menepis tangan Tzuyu yang berada di dahi nya.

"Ay, ayo kita ke dokter dulu. Aku gak mau kamu tumbang cuman gara-gara acara sekolah kaya gini."

"Asal lo tau ya!, acara ini tuh sebentar lagi dan kita harus mati-matian berusaha menunjukkan hasil yang maksimal. Ada nama gue yang dipertaruhkan disini."

"Aku tau Ay, seberapa ambisnya kamu terhadap apa yang kamu inginkan, aku cuman ingin kamu istirahat sebentar aja, aku khawatir kamu sakit. Ay."

"Alay banget sih, lo. Gue gak papa. Dan lo gak berhak untuk ngatur-ngatur hidup gue. Gue bisa urus diri gue sendiri!"

Jihyo pun langsung pergi dari sana, meninggalkan Tzuyu yang masih terdiam di tempatnya. Beberapa orang yang berada di sekitar mereka menatap ke arah Tzuyu dengan kasian.

🚲🚲🚲

Besok adalah harinya, setelah beberapa hari ini para anggota OSIS sibuk menyiapkan acara. Orang yang tampil pun mulai melakukan gladi bersih terakhir untuk acara esok hari.

Tzuyu bertugas mengatur orang-orang yang tampil, kapan ia masuk dan kapan mereka harus keluar.

"Agak munduran!" Teriak Tzuyu dari kejauhan.

Tzuyu kembali melakukan tugas nya, sedangkan para penampil mengikutinya.

"Ketos pingsan, woy!" Teriak salah seorang anggota OSIS. Tzuyu yang mendengarnya langsung berlari menuju sumber suara.

"APA LO BILANG TADI?!"

"Ha?"

"LO BARUSAN BILANG APA!"

"K-ketos pingsan?"

"Dimana?!"

"Ruang OSIS."

Tzuyu langsung berlarian di Koridor menuju ruang OSIS, ia tidak perduli terhadap apapun kecuali satu, Jihyo.

Semua orang berkumpul mengerubuni Jihyo, ada seorang wanita yang berusaha membangunkan Jihyo dengan menjadikan paha nya sebagai bantal untuk kepala Jihyo.

"MINGGIR! BEGO LO SEMUA!" Tzuyu menghampiri Jihyo, lalu mengendong nya menuju UKS.

"MINGGIR LO SEMUA!"

"AY! Bangun!" Kata Tzuyu sambil berjalan cepat membawa Jihyo.

Orang lain tidak begitu mengerti, apa yang dirasakan dirinya sendiri ketika melihat orang yang ia sayang sedang terkulai lemas tak berdaya karena sakit.

Orang lain tidak paham, bagaimana perasaan dirinya yang begitu khawatir melihat nya.

Orang lain tidak tahu, bagaimana dirinya begitu takut kehilangan orang yang disayang nya.

🚲🚲🚲

Ayang Jihyo jangan sakit, itu Tzuyu nya khawatir itu.

Jangan lupa untuk vote dan comment kesan kalian terhadap cerita ini.

-CaCa-

Chasing You | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang