🔊. Rizky Febian - Penantian Berharga
🚲🚲🚲
Tzuyu menaruh tas ransel diatas meja, lalu duduk di bangku dengan kaki yang ia naikkan ke atas meja. Hari ini ia begitu senang, tentu karena Jihyo. Gadis itu telah berhasil masuk ke dalam mobilnya, Hari ini adalah hari yang tidak akan pernah ia lupakan.
"Eits!, ada yang lagi berbunga-bunga nih" Celetuk Dahyun yang baru saja sampai.
"Jangan ganggu, hari bahagia gue!" Dahyun tertawa melihat perubahan Tzuyu yang sangat ekspresif padahal Jihyo hanya menaiki mobilnya, bukan karena Jihyo bersedia untuk menjadi pacarnya.
"TZUYU!" Teriak manusia berutmbuh pendek, siapa lagi kalau bukan sahabat Tzuyu yang lain, Chaeyoung.
"Gue denger lo, berangkat bareng sama Jihyo?, suatu kemajuan setelah dua tahun penantian" Tzuyu menampilkan smirk nya dan tersenyum bangga.
"Tapi tunggu!, lo tau darimana?!"
"Satu sekolah juga tau kali, kaya gak tau anak-anak disini aja" Tzuyu hanya mengangguk, kabar begitu saja bisa dengan cepat menyebar.
Mungkin kalian pikir Tzuyu adalah seorang bad boy, yang selalu bermain-main disekolah atau selalu membuat masalah serius disekolah?, kalian salah. Tzuyu bukan anak nakal seperti itu. Ia mempunyai standar kenakalan nya sendiri. Lagi pula mana ada yang takut dengan sikap dan tampang Tzuyu yang sangat absurd itu, mungkin jika kalian melihat Tzuyu pada pandangan pertama tentu akan menyukai nya, namun setelahnya...mana ada yang tahan dengan sikapnya.
Tzuyu itu bisa diibaratkan seperti boneka salju di film animasi Disney Frozen, yaitu Olaf. Sebagai penghibur atau pembawa suasana agar semuanya terbawa dengan baik, satu sekolah menyukainya dia sangat hangat dan gampang dekat dengan siapapun, tak ada kesan derajat dalam lingkupan nya, sampai tukang bakso di kantin juga dekat dengan nya.
Tentu, sekolah ini juga mempunyai cowok nakal yang selalu berbuat semaunya. Namanya adalah Kai. Dialah biang dari setiap masalah besar yang pernah terjadi, seperti perisak, tawuran, balapan liar, dan kejahatan remaja lain nya. Satu sekolah tidak ada yang menyukainya, berkebalikan dengan Tzuyu. Kai adalah orang yang selalu dihindari semua siswa di Tunas Harapan, siapa yang mengganggunya akan mati atau se-minimalnya adalah berhenti atau keluar dari sekolah. Tentu cerita ini tidak akan berurusan dengan Kai untuk sekarang, tidak tahu nanti.
"Lo udah ngerjain PR Bu Tuti, belum?" Tanya Dahyun.
"Emang ada PR?" Tanya Tzuyu polos.
🚲🚲🚲
"Jihyo!" Teriakan dari kedua sahabat Jihyo, membuat se-isi kelas terkejut dibuatnya.
"Apaan sih, teriak-teriak!" Kesal Jihyo. Padahal tadi dirinya sedang asik mengisi formulir untuk menjadi kandidat OSIS.
"Lo berangkat bareng sama, Tzuyu?!" Tanya Sana, matanya memancarkan rasa penasaran yang begitu dalam.
"I-iya"
"Astaga!, penantian Tzuyu akhirnya tersampaikan juga"
"Apaan sih kalian. Orang cuman berangkat bareng doang" Elak Jihyo.
"Kemarin juga lo pulang bareng sama dia kan?, terus pelukan juga di halte, lo mulai ada rasa kan sama Tzuyu?" Sana terus mengirim berbagai pertanyaan yang sangat mengesalkan bagi Jihyo, Mina hanya terdiam menunggu jawaban dari Jihyo.
"Itu semua gak bener, kemarin emang gue pulang bareng dia tapi bukan berarti itu pertanda gue suka sama Tzuyu, kan"
"Tapi ini aneh, ini bukan Jihyo yang selalu acuh sama Tzuyu"
"Sana udah deh... jangan bahas begituan" Sana yang mengerti langsung mengangguk kemudian duduk di tempat duduknya, tepat disamping Jihyo.
Jihyo jadi memikirkan itu semua, alasan kenapa dia terbujuk oleh ajakan Tzuyu tadi. Padahal itu adalah hal biasa yang dilakukan Tzuyu setiap harinya, namun hari ini ia menerima ajakan dari Tzuyu.
Mungkin ini hanya ucapan terimakasih, karena kemarin.
🚲🚲🚲
Tzuyu sedang duduk melingkar bertiga di tengah kelas yang sepi, karena sekarang jam sudah menunjukkan jam istirahat pertama berlangsung. Mereka akan mengadakan meeting penting.
"Jadi gimana?, apa kata Jali?" Tanya Tzuyu pada Dahyun.
"Oke, Jadi kemarin gue ke rumah dia, terus gue manggil dia dari depan rumahnya, yang keluar ibunya dan dia bilang gini, 'Siapa, ya?' , terus gue jawab, 'Saya teman nya Jali, Tante' terus dia bukain pintu gerbangnya, 'Oh, teman nya Jali... Masuk aja tong!' Kata ibunya gitu, yaudah gue masuk... setelah masuk, gue ditawarin makan sama enyak nya Jali, karena kebetulan gue laper, yaudah gue makan aja... lo tau gue dikasih makan apa?" Tzuyu menggeleng.
"Ikan asin, sayur asem, tahu-tempe, sambel terasi nya behh, mantep banget!!" Tzuyu memukul kepala Dahyun.
"Eh, asu!. lo kok gak ngajak-ngajak sih!" Kesal Tzuyu.
"Tapi tunggu!, itu gak penting! gimana hasilnya, apa kata dia soal OSIS?" Lanjutnya.
"Itu dia... gue lupa nanya" Rahang Tzuyu mengeras, ia benar-benar merasa kesal dengan teman nya itu, kenapa harus bercerita kalau poin jawaban dari pertanyaan tidak dapat. Sungguh mengesalkan.
"Oke, Terus gimana kalau Jalu?" Tzuyu berusaha memendam amarahnya, karena masih tersisa satu harapan lagi dari teman satunya.
"Oke, jadi kemarin gue ke rumah dia, terus gue manggil dia kan dari luar, terus enyak nya keluar, dia bilang 'Siapa, ya?' terus di jawab 'Saya teman nya Jalu, Tante' nah, dia bukain pintu nya--"
"Eh, tunggu! kok ceritanya sama kaya Dubu"
"Kan kita ke rumah Jali sama Jalunya barengan"
Sudah. Tzuyu sudah tidak tahan.
"Tapi tenang aja, gue udah dapet jawaban nya" Kata Chaeyoung, seolah memberikan secerah harapan untuk Tzuyu.
"Apa?"
"Gimana kalau lo, tanya sama Kak Nayeon aja, dia kan anak OSIS sekaligus tetangga lo"
"ASU! KALIAN!!"
🚲🚲🚲
Hihihi.
Jangan lupa untuk Vote & comment kesan kalian terhadap cerita ini.
-CaCa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | JITZU ✅
FanfictionBagi Tzuyu, mencintai Jihyo adalah hal terindah dalam hidupnya dan mengejar Jihyo adalah kebiasaan yang tidak akan pernah hilang dari hidupnya. Tingkah konyol Tzuyu, jika dipadukan dengan Jihyo yang pintar dan tegas, mungkin akan menimbulkan kontrov...