23. Perasaan.

616 134 35
                                    

🎵. Harry Style - Falling. 🎵

🚲🚲🚲

Pria tinggi sekaligus tampan, baru saja keluar dari dalam mobil dan memasuki sebuah hotel berbintang yang menjadi tempat tujuan ia hari itu. Ia langsung disambut oleh pria yang lebih tua darinya, sepertinya pria itu menunggu kedatangan pria tinggi itu.

"Dia sudah sampai lima menit yang lalu." Ucap pria yang lebih tua darinya, sambil menekan angka tertinggi dari tombol lift.

"Ya."

"Kau sedang dalam masalah?" Tanya nya.

"Tidak." Balasnya sambil tersenyum.

Tak lama, lift itu berhasil naik ke lantai paling atas yang menjadi tempat pertemuan pria tinggi itu.

"Dia ada di dalam." Pria tinggi itu langsung memasuki sebuah ruangan VVIP yang sudah di pesan secara khusus.

"Tzuyu?" Sapa wanita yang terlihat sangat muda walau pada kenyataan nya ia berusia 36 tahun.

"Maaf, aku membuat mami menunggu." Mereka pun saling berpelukan secara singkat, lalu memulai percakapan mereka di sebuah kursi yang saling berhadapan dengan beberapa menu makanan yang berada di depan nya.

"Mami memesan makanan kesukaan mu, kamu masih menyukainya kan?"

"Iya. Terimakasih." Tzuyu lalu mulai mengambil peralatan makan nya dengan baik dan mulai memakan nyanya dengan elegan.

"Gimana sekolah mu?"

"Baik, seperti biasa."

"Kamu marah dengan mami?"

"Ha?"

"Sepertinya kamu sudah mendengar berita itu, maaf Mami tidak memberitahu secara langsung."

"Tidak apa-apa, lagi pula kita jarang bertemu."

"Kamu tidak keberatan kan?"

"Walau aku keberatan pun, sepertinya Mami tidak akan bisa membatalkan nya kan?"

"Maaf."

"Tidak masalah. Tzuyu akan mendukung apapun yang Mami lakukan. Apa dia tahu soal, Tzuyu?"

"Mami akan mengatakan padanya secepatnya."

"Tidak usah. Aku tidak ingin dia tahu tentangku, aku hanya ingin Mami bahagia bersama nya."

"Ah, besok kamu ulang tahun kan?" Ucap Seorang wanita yang di panggil Mami oleh Tzuyu itu.

"Benarkah? Aku sendiri bahkan tidak mengingatnya."

"Apa yang kamu inginkan? Mami akan mewujudkan nya."

"Tidak ada."

"Masa sih? Gimana kalau Mami berikan mobil keluaran baru untukmu?"

"Bahkan mobil yang Mami berikan tahun kemarin masih ada dan masih baik-baik saja. Aku tidak memerlukan nya."

"Kalau gitu, sebutkan apa yang kamu inginkan?"

"Belum terpikirkan oleh ku."

"Jika sudah beritahu, Mami ya."

"Ya."

Mereka pun lanjut memakan makanan mereka, hanya sedikit percakapan diantara mereka.

"Maafkan Mami, Mami harus kembali bekerja." Ucap wanita itu yang harus menyudahi pertemuan dengan anaknya itu.

"Iya, tidak apa-apa."

"Mami pergi dulu."

"Mami!"

"Ya?"

"Bisakah aku memeluk mu." Wanita itu sangat terkejut, tidak menyangka anak nya akan meminta hal seperti ini. Tidak biasa.

"Tentu."

Tzuyu pun bangkit, lalu memeluk wanita itu dengan penuh kehangatan.

"Terimakasih sudah mau melahirkan ku, maaf aku telah hadir di tengah-tengah kehidupan kalian yang sama-sama tidak menginginkan ku, tapi Mami tetap mempertahankan ku. Aku bangga menjadi putramu, kau adalah ibu terbaik. Kau sudah menjadi yang terbaik. Kuharap kau bahagia bersama pria pilihanmu. Aku hanya ingin kau bahagia." Setelah mengatakan itu, Tzuyu lalu melepaskan pelukan mereka dan tersenyum saat kedua matanya bertemu dengan Mami nya.

"Tzuyu?"

"Pergilah, Mami sangat sibuk."

Tak ada ucapan yang tercipta diantara keduanya, karena wanita itu harus pergi sesegera mungkin karena jadwal nya yang padat sebagai seorang aktris.

🚲🚲🚲

Seperti hari-hari biasanya, Jihyo menunggu angkutan umum untuk mengantarnya kembali ke rumahnya. Setelah kejadian pengakuan kemarin, hidup Jihyo masih terbilang sama saja. Namun sikap Jeongyeon benar-benar berubah drastis padanya, mungkin saja masih syok atas pengakuan dirinya kemarin.

Emang benar, dirinya sudah menyukai Jeongyeon sejak lama. Bahkan sebelum ia mengenal Tzuyu dan sekolah ini. Bertahun-tahun ia memendam perasaan nya karena ternyata Nayeon juga menyukai orang yang sama, yaitu Jeongyeon. Sungguh jalan cerita yang klise, tapi memang benar begitu adanya.

Ia bertemu dengan Jeongyeon pertama kali di Sekolah Menengah Pertama, begitupun dengan Nayeon. Sikap Jeongyeon dan Jihyo hampir sama. Sama-sama keras kepala dan berambisi akan mimpi mereka sendiri.

Itulah yang membuat keduanya menjadi semakin dekat, ditambah dengan keduanya sering dipersatukan dalam Olimpiade Nasional dari sekolah. Berbeda dengan Nayeon yang tidak begitu memperdulikan nilai atau pun peringkat, bagi Nayeon hidup adalah sebuah anugerah. Kita harus menikmati hidup, karena hidup hanya sekali. Begitulah.

Karena sering bertemu dan semakin dekat satu sama lain, membuat Jihyo jatuh hati pada Jeongyeon. Namun harapan nya harus putus karena ternyata Nayeon yang merupakan teman dekatnya juga menyukai Jeongyeon. Mereka bertiga berteman dekat karena kebetulan rumah mereka yang berdekatan.

Sejak saat itu Jihyo terus melupakan perasaan nya pada Jeongyeon, hingga saat ini.

Pandangan Jihyo berhenti kala melihat mobil milik pria yang selalu menganggu nya hampir tiap hari melewati dirinya begitu saja. Iya. Mobil milik Tzuyu. Jihyo meratapi kepergian mobil Tzuyu yang semakin menjauh dari pandangan nya.

Jihyo merasa ada yang berbeda dengan Tzuyu. Sesuatu hal yang tak biasa. Biasanya pria itu akan mengajak nya untuk pulang bersama, atau melakukan sesuatu yang lain, tapi kini pria itu pergi begitu saja. Terlebih lagi pria itu tidak menganggu nya hari ini.

Mungkin pria itu tidak melihat dirinya.

Mungkin saja. Atau mungkin sengaja.

🚲🚲🚲

Ini yang kalian pengen kan? Tzuyu diemin Jihyo. Hadeuh. Wkwk.

Jangan lupa untuk vote dan koment kesan kalian terhadap cerita ini.

-CaCa-

Chasing You | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang