21. Sayap Pelindungmu.

567 130 11
                                    

🎵. Sayap Pelindungmu -
The Overtunes.🎵

🚲🚲🚲


Di sebuah ruangan yang tak terlalu besar dengan dominasi warna putih ini menjadi tempat dimana Tzuyu masih setia duduk di samping ranjang kecil yang hanya cukup untuk satu orang itu.

Raut wajah Tzuyu terlihat sangat khawatir. Iya. Dia begitu sangat mengkhawatirkan seorang wanita yang terbaring lemas di ranjang itu.

"Ay. Bangun dong." Ucap Tzuyu dengan pelan.

"Rasanya aneh ngeliat kamu terbaring lemas kaya gini, kamu gak pernah kaya gini sebelumnya dan itu ngebuat aku benar-benar khawatir sama kamu." Ucapnya lagi.

"Sampai kapanpun aku akan menjadi orang yang selalu ada disamping kamu. Menjadi sayap pelindung kamu kapanpun kamu mau."

Tiba-tiba Jihyo mulai membuka matanya, ia berusaha menetralkan cahaya lampu di ruangan yang terasa cukup asing baginya.

"AY?!" Tzuyu langsung mendekat kearah Jihyo untuk memastikan kesadaran nya.

"Gue dimana?" Tanya Jihyo dengan lemas, ia juga berusaha untuk duduk.

"Di UKS, Ay. Kamu istirahat aja dulu." Kata Tzuyu sambil membantu Jihyo duduk.

"Gue harus mastiin semuanya selesai, acaranya tinggal besok." Dengan keadaan yang lemas, Jihyo berusaha untuk berdiri tegap menuju lapangan dimana tempat mereka mengadakan acara besok.

"Tapi keadaan kamu, Ay?"

"Ini gak seberapa dengan perjuangan yang lain, gue harus ada untuk mereka." Tzuyu tidak bisa melawan sikap keras kepala Jihyo, yang pada akhirnya hanya membantu Jihyo berjalan dengan baik.

Beberapa kali Jihyo hampir terjatuh, tapi nyatanya wanita itu tidak menyerah sama sekali. Ia pun berjalan kembali ke arah teman-teman OSIS nya.

Semua anggota OSIS yang ada disana sedikit terkejut dengan kedatangan Jihyo, karena setahu mereka Jihyo tadi pingsan dan kini berdiri di hadapan mereka.

"Gue minta maaf banget atas kondisi gue yang lemah ini. Gue harap kalian bisa memaksimalkan diri untuk menyiapkan acara besok." Kata Jihyo.

"Iya, gak papa. Ji. Santai aja. Mending sekarang lo istirahat aja, muka lo udah pucet parah tuh."  Ucap Bayu, yang merupakan ketua pelaksana.

"Gue gak akan ninggalin kalian gitu aja."

"Ji, percaya sama gue. Semuanya bakal aman-aman aja. Yang penting utamakan kesehatan dulu ya."

Jihyo menampilkan raut wajah yang tak enak pada seluruh anggota disana.

"Bener apa kata, Bayu. Mending kamu istirahat, aku anter kamu pulang, ya?" Ucap Tzuyu yang masih setia di samping Jihyo sedari tadi.

"Bener tuh, kata Tzuyu."

Dan pada akhirnya Jihyo hanya menyerah akan kondisi tubuhnya yang melemah. Kini Jihyo berada di dalam mobil Tzuyu, karena lelaki itu bersikeras mengantar dirinya pulang.

"Ay, lain kali kamu jangan memaksakan diri kaya tadi, ada saatnya kamu harus berhenti sejenak dari aktivitas kamu untuk istirahat, makan teratur. Beberapa hari ini kamu udah kaya orang gila, yang kerja mati-matian. Kamu gak sendirian, ada orang lain yang bisa membantu kamu, contohnya aku yang selalu setia ada untuk kamu." Ucap Tzuyu sambil memutar setir sesuai dengan jalan.

"Mhmm..."

"Pokoknya, sesibuk apapun kamu. Kamu tetep harus makan, istirahat secukupnya, aku gak mau liat kamu kaya tadi lagi, itu udah buat aku gila banget."

"Oh, iya. Kamu belum makan kan dari tadi?, kita cari makan dulu ya." Tzuyu menoleh ke kursi di samping pengemudi, ia menemukan Jihyo yang tertidur pulas.

Tzuyu menghela nafas panjang melihat Jihyo yang tertidur, lalu ia menepikan mobilnya.

"Tidur yang nyenyak ya. Kalau udah sampe bakal aku bangunin kamu." Tzuyu menaruh hoodie milik nya di tubuh Jihyo agar wanitanya tidak kedinginan.

"Aku sayang kamu, Ay." Bisiknya. Lalu kembali melakukan mobilnya.

🚲🚲🚲

Sinar matahari masuk ke dalam celah-celah jendela kamar milik seorang gadis bertubuh mungil tersebut yang masih berbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

Lenguhan kecil darinya, membuat dirinya tersadar dan langsung bangkit menjadi duduk.

Astaga!

Dia lupa jika hari ini adalah acara ulang tahun sekolahnya. Dia langsung bergegas mengecek ponselnya dan betapa terkejut nya ia melihat jam di layar ponselnya.

11.47

Ini sudah terlalu siang untuk dirinya berangkat ke sekolah. Ia bergegas untuk bersiap walau kepalanya masih sedikit pusing.

"Loh, Non-Jihyo, mau kemana?" Tanya Asisten rumah tangga Jihyo yang kebetulan masuk membawa semangkuk bubur ke dalam kamar Jihyo.

"Mbak, kok gak bangunin Jihyo sih. Ini Jihyo telat."

"Non, kata temen nya yang semalem nganterin, Non Jihyo disuruh istirahat aja hari ini, itu sampai dibeliin bubur ayam segerobak buat Non."

"Hah?!"

"Itu Non, liat aja sendiri."

Jihyo pun langsung keluar balkon kamar, ia melihat gerobak berwarna coklat yang bertuliskan bubur ayam.

"Ini, Non ada surat juga dari temen nya." Jihyo langsung membuka dan membacanya.

Selamat pagi, Ay.

Ini aku Tzuyu. Semoga kamu gak bosen sama aku. Aku udah pesenin bubur ayam spesial untuk kamu beserta abang-abangnya, kamu boleh nambah semau kamu, asal jangan minta nomor telepon abangnya aja. Wkwk. Aku harap kamu bisa istirahat hari ini. soal acara disekolah, kamu gak perlu khawatir aku akan tetap menjalankan semuanya sesuai rencana dan memastikan gak ada kendala apapun.

Cepet sembuh, Ay.

Jihyo menghela nafas panjang setelah selesai membaca surat itu.

"Non, jadi kesekolah?" Tanya Mbak Sri.

"Engga, Mbak. Hari ini aku istirahat aja."

Jihyo pun langsung mendudukan dirinya di pinggir ranjang, memang kondisi tubuhnya masih belum seratus persen sembuh, bahkan kepalanya masih pusing.

"Makasih, Tzuyu." Gumam nya.

🚲🚲🚲

Maaf ya gaes, aku lama up nya. Wkwk.

Sibuk banget, hehe.

Semoga kalian masih nungguin cerita ini. Jangan lupa untuk vote dan koment kesan kalian terhadap cerita ini.

-CaCa-

Chasing You | JITZU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang