🎵. Cerita Kita - BiancaDimas. 🎵
🚲🚲🚲
Setelah kebimbangan yang dialami Jihyo tentang perasaan terhadap Tzuyu malam itu, hatinya terus-terusan gelisah ketika harus dihadapkan langsung oleh sosok pria itu.
Kapanpun, dan dimana pun. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk menghindar dari Tzuyu. Hatinya tak karuan ketika bertemu dengan nya. Ia masih belum mengakui bahwa ia suka dengan nya.
Terlebih lagi di malam itu, ia kembali di pertemukan dengan Irene, dan wanita itu mengakui bahwa ia hanya sebagai teman dekat Tzuyu tak lebih. Irene juga menyakinkan dirinya untuk tak menyia-nyiakan Tzuyu. Perasaan yang sulit bagi Jihyo.
"Yuk! Ke kantin." Ajak Mina dan Sana ketika bel istirahat baru saja berbunyi.
"Kalian duluan aja, nanti gue nyusul." Balas Jihyo sambil merapikan buku pelajaran nya.
"Heh! Kemarin juga lo ngomong kaya gitu, tapi sampai istirahat kelar lo gak muncul juga di kantin. Gue gak mau ya dengar lo pingsan gara-gara gak makan." Kesal Mina.
"Sorry, kemarin itu gue lagi gak ingin makan aja. Tapi beneran deh, nanti gue bakal nyusul." Janji Jihyo pada kedua sahabatnya. Ya sebenarnya terjadi, yaitu karena ia sedang berusaha untuk menghindar dari Tzuyu.
"Okay. Tapi awas kalau sampai gak dateng!" Jihyo tersenyum sambil menyuruh mereka berdua segera ke kantin.
Ia ingin perasaan nya ini segera berakhir, agar tak perlu lagi ada yang menghindar.
"Halo, Ay." Sapaan khas pria itu dari pintu masuk kelas membuat Jihyo terkejut.
"Kamu kenapa gak ke kantin? Ingat loh, Ay. Jangan sampai telat makan lagi, nanti maag kamu bisa kambuh." Kata Tzuyu sambil duduk di bangku depan Jihyo.
"Lo kenapa kesini?"
"Ya buat mastiin kalau kamu makan. Nih, aku udah beliin kamu roti sama susu. Kalau kamu mau makanan yang lain bilang aja, nanti aku beliin ke kantin."
"Makasih, lo gak perlu repot-repot gini. Gue bisa beli sendiri kok ke kantin."
"Mana pernah sih kamu ngerepotin aku. Gak pernah sama sekali. Dimakan dong." Jihyo mulai membuka bungkus roti yang diberikan Tzuyu.
"Kalau kamu merasa gak nyaman sama kehadiran aku, aku bakal berusaha untuk gak muncul di hadapan kamu, Ay. Yang penting kamu gak nunda makan terus-terusan kaya gini. Aku lebih baik gak ketemu kamu daripada liat kamu sakit kaya kemarin." Sepertinya Tzuyu sadar bahwa wanita itu menghindar darinya, walau sedari dulu sudah menghindar tapi sikap Jihyo yang sekarang berbeda.
"Gak gitu kok. Gue nunda makan bukan karena lo." Tzuyu tersenyum.
"Mau apapun alasan nya, aku harap kamu gak akan kaya gini lagi. Kesehatan itu nomor satu, Ay." Jihyo hanya mengangguk seperti anak anjing yang baru di marahi oleh induknya.
"Nanti pulang sekolah aku anterin kamu pulang ya." Lagi-lagi Jihyo hanya mengangguk di tengah memakan rotinya dan itu membuat Tzuyu tersenyum.
🚲🚲🚲
"Filmnya bagus banget banget, Ay!" Ucap Tzuyu begitu histeris ketika baru keluar dari dalam bioskop. Tanpa diduga Jihyo menerima ajakan Tzuyu untuk menonton film selepas perjalanan pulang ke rumah.
"Iya, thanks udah ngajak gue nonton." Balas Jihyo dengan senyum manisnya.
"Sama-sama. Sebelum pulang makan dulu mau?" Tawar Tzuyu namun Jihyo menggeleng pelan.
"Ah, takut ke maleman ya?" Tzuyu menggaruk tekuknya yang tak gatal itu.
"Gimana kalau kita belanja, terus masak di rumah gue?" Ajak Jihyo dengan antusias membuat Tzuyu tersenyum lebar. Ini diluar dugaan nya.
"Ayo!"
–
"Potong wortel nya jangan gede-gede." Perintah Jihyo di tengah kesibukan nya dalam memasak.
"Tenang aja, Ay. Gini-gini aku jago masak kok." Balas Tzuyu dengan angkuh padahal ia sama sekali tidak bisa memasak.
Jihyo hanya diam sembari melakukan kegiatan lainnya, Tzuyu masih aja di sibukkan dengan memotong wortel yang tidak kunjung selesai.
"Sh-Aww–" Tzuyu meringis karena tidak sengaja jari telunjuk nya tergores pisau, dan hal itu mampu mengalihkan perhatian Jihyo.
"Kenapa tangan lo?" Tanya Jihyo dengan panik.
"Gak papa kok, cuman ke gores doang." Tzuyu tersenyum sampai menampilkan deretan giginya.
"Gak papa gimana?, itu darah gak berhenti-berhenti." Jihyo mengambil kotak obat miliknya, lalu mengolesi nya dengan obat merah.
Tzuyu hanya terdiam melihat Jihyo yang begitu telaten mengobatinya, hati Tzuyu berdesir hebat melihat wajah Jihyo yang begitu serius. Ia jadi berfikir yang tidak-tidak seperti hari ini, sikap Jihyo yang berbeda dari biasanya.
"Kok bisa ya? Mama kamu bisa punya anak cantik kaya gini." Gumam Tzuyu yang terdengar oleh Jihyo.
"Maksudnya?" Tanya Jihyo.
"Kamu cantik banget, Ay." Ucap Tzuyu dengan mata membinar.
"Aduh, masakan gue!" Jihyo langsung mendekat ke arah kompor, dia salah tingkah sepertinya.
"Ay, ini belum selesai loh." Protes Tzuyu.
🚲🚲🚲
"Pagi, genkss!" Sapa Jihyo pada kedua sahabatnya itu ketika baru saja sampai di kelas. Seperti yang dapat di lihat bahwa Jihyo sedang dalam mood yang baik.
"Happy, banget kayaknya bu." Sindir Mina pada Jihyo. "Apasih, biasa aja tuh." Elak Jihyo.
"Gimana kencan kemarin sama Tzuyu?" Kini giliran Sana yang bertanya.
"Kencan?! Ngaco kalian tuh. Masih pagi loh ini, kalian udah ngerjain PR Fisika belum?" Jihyo mengubah topik pembicaraan yang membuat Sana terkejut.
"Emang ada, ya?!" Kini Sana menjadi panik dan kedua sahabat lainnya hanya terkekeh dengan sikap Sana yang sudah biasa seperti sekarang ini.
Disaat mereka bertiga sedang bercanda ria, salah satu anak IPS yang ia yakini adalah Jali teman sekelas Tzuyu datang menghampiri mereka, lebih tepat nya ke Jihyo. "Ini ada titipan dari Tzuyu, dia gak masuk." Ucap Jali pada Jihyo sambil memberikan surat pada Jihyo.
"Lah, kalau Tzuyu gak masuk lapor nya ke wali kelas nya lah, kenapa ke Jihyo?" Kata Mina dengan nada kesal.
"Pokoknya gue cuman mau ngasih ini aja ke Jihyo, amanah dari Tzuyu. Udah itu aja." Lalu Jali pun pergi keluar dari kelas Jihyo.
"Palingan juga surat cinta. Kayak gak tau Tzuyu aja." Celetuk Sana sambil tersenyum penuh arti pada Jihyo.
Jihyo mengangkat bahunya acuh, saat akan membuka surat dari Tzuyu, guru fisika mereka datang untuk memulai pelajaran, lalu surat itu pun di masukkan ke dalam laci oleh Jihyo.
Jihyo tidak tahu bahwa surat itu bisa mengantarkan ke khawatiran dalam waktu dekat, ia tidak tahu bahwa ada kesempatan untuk bisa mengutarakan perasaan nya yang sesungguhnya ataupun kesempatan terakhir bertemu dengan sosok lelaki yang selalu mengisi hari-harinya.
🚲🚲🚲
Kayaknya aku bakal bikin sad aja :(
Hihihi, ayokkk bujukkk akuhhh biar happy ending. Wkwkwk.
Jangan lupa untuk Vote & comment kesan kalian terhadap cerita ini.
-CaCa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You | JITZU ✅
FanfictionBagi Tzuyu, mencintai Jihyo adalah hal terindah dalam hidupnya dan mengejar Jihyo adalah kebiasaan yang tidak akan pernah hilang dari hidupnya. Tingkah konyol Tzuyu, jika dipadukan dengan Jihyo yang pintar dan tegas, mungkin akan menimbulkan kontrov...