22 - dibohongi lagi

23.6K 1.1K 15
                                    

Assalamu'alaikum 😗
Kalo orang salam dijawab yah sayang huhu:)

Dah, langsung aja
Happy Reading 🥳🥳🥳

----------------------------------

Setelah menyelesaikan semua cucian piring dan membereskan dapur hingga bersih, Ara menyusul Angga di ruang tamu tepatnya di sofa yang sedang sibuk dengan istri keduanya yaitu ponselnya yang sudah pasti di layarnya tertampak game tembak-tembakan itu.

"Kak Angga?" Panggil Ara setelah duduk disebelah Angga,

"Hm" Angga tak sedikitpun menengok ke arah Ara, dia dangan fokus pada istri keduanya itu

"Kak Angga tadi papah nelfon Ara--" Tanya Ara menyadari Angga tidak meresponnya sama sekali berusaha menarik perhatian Angga, namun Angga tetap fokus pada gamenya,

"Kak Angga ih!!" Pekik Ara merampas ponsel yang Angga pegang degan posisi miring itu,

"Lo apa-apaan si, main ambil-ambil hape gue ahh " balas Angga agak marah lalu mengambil kembali ponselnya dari tangan ara.

"Tuhkan kalah! Lo si, padahal tadi udah mau menang ahh, ga seru lu" lanjut Angga setelah melihat layar ponselnya yang sudah tertera kata game over itu.

"Ya maaf lagian kak Angga, Ara ngomong di kacangin mulu lebih milih hape dari pada ara" kata Ara memajukan bibirnya.

"Ya iyalah jelas, secara game gue lebih menarik dari pada lo" kata Angga membuat Ara menunduk.

Menurut Angga ternyata Gamenya lebih menarik dari pada dirinya padahal dia sudah berusaha keras agar bisa menarik perhatian suaminya itu.

Angga melihat Ara menunduk, berkata "kenapa si, kenapa? Lo mau ngomong apa sampe segitunya?" Tanya Angga mengangkat dagu Ara agar Ara menatapnya.

Tidak usah ditanya! Kenapa Angga seperti ini pada Ara, jadi lebih manut gitu. Angga juga bingung, sama apa yang terjadi dengan dirinya setelah perihal ia memutuskan Gea. Lalu Ara berhasil menenangkannya.

"Tadi Ara dapat pesan dari papah Ditya, katanya besok disuruh kesana. Kakek Dirga mau ketemu sama kita" kata Ara menatap kearah lain, bukan menatap Angga.

"Kalo ngomong sama gue jangan buang pandangan, gue gasuka!" Seru Angga, membuat Ara kembali menatapnya.

"Kalo itu gue udah tau, tadi papah udah ngasih tau gue juga waktu disekolah, kita kesana nya besok aja pulang sekolah," lanjut Angga membuat Ara terkejut, baru kali ini Angga berbicara panjang lebar dengan tatapan itu kepada Ara, deg-deg-an itu yang Ara rasakan. Rasanya Ara ingin terbang saking senangnya.

Semoga saja Angga benar-benar berubah, mau membalas perasaan Ara yang selama ini hanya Ara saja yang rasakan.

"Besok Ara berangkat sendiri aja," balas Ara

"Heh, lo mau gue dimarahin papah?" Kata Angga

"Palingan juga nanti Ara ditinggal lagi kayak tadi," ucap Ara cemberut, mengingat tadi saat pulang sekolah menunggu Angga lama-lama yang ternyata Angga sudah pulang duluan.

"Engga, tadi gue cuman.. cuman.." kata Angga bingung, tidak Ada alasan untuk dia kali ini,

"Cemburu, iya?" Tebak Ara

"Nggak! Siapa yang cemburu, dihh ge-er banget si lo" kata Angga tak terima dikatai cemburu oleh Ara, lalu mengubah posisinya menatap kearah lain.

Ara mengangguk mengalah, ia tak mau Angga kembali marah padanya,

"Yaudah Ara mau kekamar, mau ngerjain tugas rumah dulu kak Angga jangan lupa belajar biar pintar kayak Ara," suruh Ara

"Iya sudah sana lo belajar, biar pinter terus bisa ngerjain tugas sekolah gue" suruh Angga,

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang