42 - bertanggung jawab

18.6K 824 8
                                    

Seabad gak si? Author update cerita lagi? ☺

Makasih, udah mau baca cerita Anggara 😭😭 maaf banget kalo author suka ngegantung ceritanya. Soalnya ide nya ga ngalir tiap hari😂

Happy reading🥳

______________________________

Ara berlari masuk kedalam rumah sakit panik meninggalkan Angga dibelakangnya yang sedang menggendong gadis yang di tabraknya tdi

"Dokter! Dokter!" Panggil Ara sambil celingak-celinguk mencari bantuan.

Bukan dokter yang datang melainkan salah satu perawat yang sedang ada shift mendekati Ara.
"Ada apa dek? Ada yang bisa saya bantu" kata Perawat itu bertanya melihat kepanikan Ara dari luar rumah sakit tadi.

"Ada sus!" Kata Ara terhenti sejenak mengatur nafasnya yang tersengal sedari tadi.

"T-tolongin teman saya sus" Ara melanjutkan perkataannya sambil menunjuk ke arah belakangnya tepat dimana Angga menggendong gadis itu panik.

Perawat yang melihat langsung memanggil teman perawat lainnya untuk membantu Angga, Angga menurunkan gadis itu perlahan di atas ranjang pasien, lalu membawanya ke ruang UGD.

Krek !!

Bunyi leher Angga yang ia telengkan,

"Pegel ra, berat banget tu orang" keluh Angga, mendapatkan pelototan dari Ara.

"Kak Angga ihh! Sembarangan, itu juga gara-gara kak Angga tau harus tanggung jawab" omel Ara,

"Ya tapikan Ra-

"Udah ahh ayok, susulin gimana pun juga itu salah kak Angga! " potong Ara menarik tangan Angga, yang di tarikpun hanya pasrah.

20 menit berlalu Ara dan Angga menunggu di depan ruang UGD Angga yang duduk santai di atas kursi yang disediakan, sedangkan Ara yang sibuk bolak-balik depan pintu UGD menunggu dokter yang menangani keluar.

Angga yang melihat Ara risih, ia pusing sendiri melihat Ara yang bolak-balik karena ketakutan. Padahal dia yang menabrak.

"Ara duduk! Gak capek berdiri dari tadi?" Kata Angga

"Kak Angga gak ada rasa bertanggung jawab si! Ini kan ulah kak Angga juga, harusnya kak Angga panik kalo dia kenapa-kenapa gimana? Kalo kak Angga di tuntut terus masuk penjara gimana? Ara gak mau ya!" Omel Ara berdiri di depan Angga yang tengah terududuk.

Yang diomelin? Duduk dengan santai tentunya, mendengarkan omelan Ara yang receh sambil menutup matanya santai.

"Dengerin ya ra, itu bukan salah aku! Dia sendiri yang lari ke depan mobil tiba-tiba" Ucap Angga mengelak perkataan Ara.

"Tetep aja kan? Harus tanggung jawab kak!"

"Iya ra iya, lagian udah di bawa ke rumah sakit juga kan? " Angga menghela nafasnya capek beradu mulut dengan Ara.

Tak lama dokter keluar, langsung di todong ehh bukan di todong ya? Maksutnya di hentikan oleh Ara,

"Gimana dok? Keadaan teman saya dia gapapa kan? " tanya Ara pada dokter sedangkan Angga ikut berdiri di belakang Ara.

"Pasien baik-baik saja, hanya saja ada beberapa luka kecil di tangan dan kakinya-

"Tapi kok bisa pingsan dok? Kan bukan kepalanya yang kena dok" potong Angga,

Plak!

"Kak Angga! Dengerin kata dokternya dulu" kata Ara setelah menggeplak bahu Angga.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang