35 - Baik-an

22K 1K 11
                                    

Makasih banget 5k readersnya😭
Gak nyangka aja udah segitu..

Happy Reading🥳🥳🥳

______________________

Ara meninggalkan Angga yang masih berada di ruangan rawatnya, untung saja Ara tidak di infus jadi dia tidak perlu repot-repot membawa ke sana ke mari infusannya.

Berjalan sendiri di koridor rumah sakit dengan tatapan kosong lurus kedepan dengan mata bengkak dan di penuhi buliran air mata yang menetes meninggalkan bekas dipipi nya.

Ara menuju taman yang berada di dekat rumah sakit yang terlihat dipenuhi oleh pasien-pasien yang mungkin merasa bosan berada di dalam ruangan. Ia duduk di salah satu bangku panjang berwarna putih,

Buliran air matanya kembali menetes,
"Ara kurang apa sih kak Angga? Ara udah baik, udah usaha buat belajar masak buat kak Angga, udah belajar jadi istri yang baik buat dia, tapi apa?? Kenapa kak Angga malah gak ngehargain Ara," gerutu Ara dengan suara kecil.

Tanpa ia sadari seseorang ber diri di belakangnya mendengarkan ocehannya.

"Ara tau, Kak Dita lebih cantik dari Ara, tapi setidaknya--

Hikss..

Hikss..

Ara menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, hati nya sakit.

Tiba-tiba seseorang memeluknya dari arah belakang, membuat Ara tersentak kaget.

"LEPASS!!" pekik Ara.

"Gini dulu bentar," kata Angga mengeratkan pelukannya di punggung Ara.

Ya!! Yang berada di belakang Ara dan sedari tadi menguping adalah Angga, ia yang sudah mendengar celotehan Ara.

Hikss...

Hiks..

"Sakit kak.. sakit" ujar Ara memegang dadanya yang sesak,

Angga melepaskan pelukannya lalu pindah di sebelah Ara kemudian kembali memeluk Ara menenggelamkan kepala Ara di dada bidangnya.

"Maaf in aku ra, maaf. Aku gak bermaksut sakitin kamu" balas Angga.

"Kalo gitu kenapa k-kak Angga minum-minuman yang dari kak Dita," tanya Ara mulai menghentikan tangisnya di pelukan Angga, mungkin nyaman.

"Aku hilaf," balas Angga

"Hilaf?" Tanya Ara lagi,

Kemudian Angga mengangguk, "aku kan abis main basket, nah pasti kan haus. Terus aku liat ada minuman di bangku yaudah aku gass aja, haus banget. Aku gatau kalo itu minuman dari Dita,"

"Bohong!" Pekik Ara tak percaya memukul dada bidang Angga pelan,

"Engga ra, astagfirullah. Aku harus ngapain biar kamu percaya?"

"Masa iya kak Angga gatau kalo itu minuman bukan dari kak Dita," kata Ara menatap sengit Angga.

"Iya ra beneran, aku taunya pas Dita tiba-tiba datang bilang minuman itu dari Dia, dan saat itu juga minumannya abis terus kamu juga datang," kata Angga menjelaskan.

Ara diam, mencerna perkataan Angga yang panjang plus muter-muter menurutnya.

"Iya deh, lagian nih ya kak, Ara gabisa banget marahan sama kak Angga lama-lama. Gatau kenapa, heran aja. Padahal kak Angga brengsek" kata Ara

Membuat Angga terkejut pada saat Ara mengatakan dirinya brengsek.

"Kok aku brengsek,?"

"Kak Angga sendiri yang bilang, kalo kak Angga itu brengsek nyakitin Ara terus" jelas Ara.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang