41 - Tragedi

20K 918 60
                                    

SEBELUMNYA AUTHOR BERTERIMA KASIH SEKALI YANG UDAH BACA CERITA ANGGARA 😭
SENENG? IYA PASTI, GAK NYANGKA CERITA ANGGARA BAKALAN ADA YANG BACA.
SEKALI LAGI TERIMA KASIH ❤❤❤❤

DAN MAAF AUTHOR BARU SEMPET UPDATE LAGI KARENA BARU ADA IDE 😭😭

GAUSAH PANJANG LEBAR YUK, LANJUT 🥰🥰🥰

HAPPY READING 🥳🥳🥳

***

Didalam mobil tak ada yang membuka suara ntar Angga yang sedah marah dan Ara yang takut, hingga keheningan menemani keduanya.

Ara melirik Angga dari sudut matanya, tak sengaja juga Angga melirik Ara hingga tatapan mereka bertemu. Dengan cepat Ara menundukkan kepalanya kembali.

Karena tak nyaman dengan keheningan, Ara memberanikan diri berkata,

"Kak Angga?" Panggil Ara pelan takut-takut Angga ngamuk, namun tak ada jwaban dari angga. Angga hanya sibuk menyetir seakan melupakan ada seseorang disebelahnya.

"Kak Angga ihh! Jangan marah, kayak cewek aja" kata Ara lagi menggoyang-goyangkan lengan Angga.

"Apa kamu bilang?" Balas Angga dengan tatapan dinginnya pada Ara. Ara pun hanya diam tak menjawab, membuat Angga menghela nafasnya pelan.

"Kenapa aku telvon ga di angkat?" Tanya Angga dingin memecahkan keheningan.

"Tadi Hape nya Ara Silent maaf" Ara masih tertunduk, tak berani menengok ke arah Angga.

"Kamu tau gak gunanya hape untuk apa?"

"Untuk nelfon" beo Ara

"Lagi,"

"Nonton drakor" balas Ara dengan polosnya

Ckiit..

Jdugh!

Angga menghentikan mobilnya tiba-tiba hinggap kepala Ara yang sedari tadi menunduk menghantam dashboard mobil dengan sangat mulus.

"Huaaaaaa... sakitt"

Plakk

Ara melayangkan satu pukulan ke lengan Angga, membuat Angga meringis

"Kak Angga kalo nge rem bisa pelan ga si!? Sakit tau, kalo Ara sampe pingsan terus masuk rumah sakit terus nanti dokternya bilang Ara anemia gimana coba?!" Cerocos Ara mengelus jidat nya yang kena hantam tadi.

Mendengar penuturan Ara, Angga mengerutkan dahinya heran, lalu mengok ke arah Ara yang kini sudah menatapnya tajam.

"Siapa yang bilang kalo kejedug doang bisa anemia?" Tanya Angga

"Kan siapa tau Ara kejedug terus langsung lupa ingatan--

"Itu Amnesia Ara astagfirullah" potong Angga sambil melongo menatap wajah polos tanpa dosa istri nya itu

"Kalo anemia kurang darah" lanjut Angga membenarkan

"Iya itu maksut nya" Kata Ara lalu menyilangkan kedua tangannya depan dada melanjutkan acara ngambeknya tadi.

"Kok jadi kamu sih yang marah, seharusnya kan aku yang marah" ujar Angga

"Yaudah marah aja, Ara dengerin" balas Ara santai,

Angga menengok ke arah Ara, "ahhhh sudahlahh" Angga melanjutkan perjalanan pulangnya yang sempat ia Tunda.

Melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, sesekali menengok ke arah Ara istrinya yang masih membuang arah pandang nya ke luar jendela mobil.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang