1 - Terlambat

102K 2.9K 50
                                    

06.00

Kriing.. Kriing..

Alarm berbunyi dengan volume keras, membangunkan seorang gadis yang tertidur pulas di atas ranjang, lalu mengambil poselnya yang berada tepat sebelahnya,

"Duhh ara Masih ngantuk banget, 10 menit lagi ga papa kali ya" ucap gadis itu mematikan alarmnya, dan kembali tidur.

07.00

"Enghh..." gadis itu bangun merenggangkan tubuhnya, dan melihat kearah jendela.

"Astagfirullah,  kebablasan" ujarnya saat melihat jam di ponselnya, kemudian lari ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

"Ga usah mandi lah, udah telat ini masih cantik juga lagian" ucapnya percaya diri dikamar mandi sambil mencuci mukanya dan menggosok gigi,

Setelah mengganti piyama tidurnya dengan seragam sekolah, ia menyemprotkan parfum yang ia punya, sebanyak mungkin agar tidak bau, 

"Bang Alfa udah berangkat mah?" Tanya Ara sambil berlari kearah Reina

"Udah barusan tadi naik motor, baru mau berangkat ra?" Tanya Reina mamah Ara, saat melihat anaknya berlarian dari kamarnya

"Iyamah kesiangan, Ara pergi sekolah dulu ya mah dahh.." ucap Ara setelah salim ke pada Reina.

Ara memang tidak di bangunkan oleh mamahnya, karena mamah nya mau Ara jadi anak yang mandiri. Ara berangkat sekolah diantar pak Toto,

"Fyuhh.... aduh pagernya udah ditutup lagi" ucap Ara saat sampai didepan pagar sekolah, ya gadis itu adalah Ara siswa yang terkenal dengan kecerdasannya disekolah selalu mendapatkan juara umum.

Seketika mata Ara berbinar melihat kedatangan sosok yang ia sukai selama ini,

"Ehh, terlambat kak?" Tanya Ara melihat kedatangan seorang cowok, dengan tas dibahu kirinya dan tangan dimasukkan kedalam saku celana.

"Menurut lo" Jawabnya lalu meninggalkan Ara,

"Eh.. eh.. Kak Angga mau kemana?" Tanya Ara merasa Tak mendapat jawaban Ara mengikuti Angga dari belakang

Ya! Orang itu adalah Angga.

"Loh kak mau ngapain?" Tanya Ara

"Manjat.." balas nya membuat Ara kebingungan

"Gaada jalan lain" lanjutnya

"Bentar.. bentar, jadi maksud kak Angga kita manjat dinding ini gitu," yang ditanya hanya mengangguk.

"Kita?" Tanya Angga datar, diangguki Ara.

"Yaudah kalo lo bisa" balas Angga

"Ara mana bisa. Bantu dong kak" Ucap Ara

"Ck! Yaudah" Angga berdecak

"Eh.." kata Ara saat Angga memegang pinggang nya, Angga menaikkan Alisnya sebelah

"Yaudah kalo gamau" ucap Angga melepaskan pegangannya di pinggang dan sudah siap naik melewati dinding.

"Aku mau, tapi kak Angga jangan lihat"

"Ngapain juga gue lihat, tepos gaada model gitu apa yang mau dilihat" balasnya membuat Ara kesal, tapi Ara ga boleh kesal sekarang ntar yang ada ga di bantuin.

"Buruan naik, " lanjutnya lalu membantu Ara.

Setelah melewati dinding tinggi itu Ara berjalan mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara, lain dengan orang di sebelahnya yang berjalan santai sambil memasukkan kedua tangannya ke saku.

"Lo ngapain, jalan kayak gitu" tanyanya

"Ntar ketahuan.."

"Ck.. lagian nih ya, sekarang semua guru sudah masuk ke kelas ..

ANGGA!..

ARA!..

"Mampuss ketahuan gue" gumam Angga

Mereka berdua pun berbalik badan, disana terlihat Pak Sutris dengan kayu pipihnya ditepuk-tepukkan di telapak tangan.

"Eh, pak Sutris apa kabar pak?" Tanya Angga, sedangkan Ara heran melihat Angga yang santai menyapa Pak Sutris.

"Saya ga suka basa-basi kamu Angga, kenapa kalian manjat dinding disana" tanya Pak Sutris menunjuk dinding.

"Ga ada jalan lain pak, pagernya ketutup" Pak Sutris menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Angga.

"Kamu ini sudah kelas 12 disini seharusnya kamu memberikan kesan yang baik, sebelum meninggalkan sekolah" celoteh pak sutris kepada Angga.

"Sekali-kali pak, kan ga pa-pa. Iya nggak?" Ucap Angga menyenggol lengan Ara.

"Kok Ara" Ara Heran

"Dan Ara kenapa bisa ikut-ikutan terlambat, kamu itu murid pintar kenapa jadi ikut-ikut Angga" tanya Pak Sutris tak santai.

"Sa.. saya kesiangan pak" ucap Ara

"Memangnya tidak ada yang membangunkanmu?" Tanya Pak Sutris

"Engg... anu pak itu" kata Ara

"Anu apa? Sudahlah..

"Sekarang kalian berdua saya hukum, lari lapangan basket 10 putaran" Angga dan Ara pun menuju lapangan Basket tak ada bantahan yang mereka berdua lontarkan.

Mereka mulai lari...

2 putaran...

5 putarah...

"Huhh.. huhh.. huhh.. " Ara menetralkan nafasnya melirik ke arah Angga yang sudah mulai banjir dengan keringat, membuatnya terlihat semakin sexy apalagi dengan kancing baju yang terbua bagian atasnya, behh siapa yang tidak terpesona dengan pandangan saat ini termasuk Ara.

Ara memang polos tapi dia masih bisa tergoda kan?

"Gue tau gue ganteng, liatnya biasa aja ntar air liur lo keluar" kata Angga membuat Ara tersentak tertangkap basah memperhatikannya

Seketika Ara langsung membuang pandangannya lalu melanjutkan larinya,

Disisi lain..

"Eh bentar, itu bukannya adek lo ya Al?" Tanya Rio menunjuk kearah lapangan basket.

"Mana?" Tanya Alfa lalu menengok ke arah yang di tunjuk Rio.

"Terlambat deh kayaknya" Kata Rio menebak

"Tumben tu anak kesiangan, biasanya kagak" balas Alfa

"Yaudah yuk ke kelas" ajak Alfa diangguki Rio.

8 putaran...

Sedangkan Angga sudah selesai duluan dari Ara,

"Lama lo! Lari kayak dugong lamaa" ejek Angga.

Deplak!!

Akkhh...

"Anjir lo, kok gue di lempar sepatu" ucap Angga tidak terima.

"Siapa yang suruh bilang Ara dugong" kata Ara, Angga diam tak ada niat menjawab

ARA!..

ANGGA!..

Teriak pak Sutris yang sudah berkacak pinggang di pinggir lapangan,

"Cepat kalian selesaikan hukuman kalian lalu masuk kedalam kelas" lanjutnya

"Saya sudahan pak, saya boleh ke kelaskan?" Ucap Angga

"Pak, saya sudahan ya? Capek" ujar Ara ngos-ngosan

"Ya sudah, sekarang kalian masuk dalam kelas, awas saja kalau saya lihat kalian berada di kantin" Kata Pak Sutris membolehkan.

"Makasih, pak hehe" kata Ara ngengir memperlihatkan lesung pipinya

Mereka berdua pun masuk kedalam kelas masing-masing.

Tbc..

Jumat, 25 September 2020

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang