48 - Hukuman

16.4K 675 20
                                    

Halo guyss☺☺
Aaaaaa makasihh 300k pembacanyaaa❤❤😭
Author bacain komentar kalian, seneng banget gimana dong?😂
Gess btw kalian masih inget sama AZKA gak sihh😭😭 Author jarang munculin soalnya.
Author lanjut nih yaa
Happy reading!!💣

_______________________________

Angga menghentikan motornya diparkiran motor  sekolah, bersamaan berhentinya motor Ara juga turun dengan memegangi kedua pundak Angga sebagai tumpuan agar tidak terjatuh.

"Kak Angga lepasin helm Ara" kata Ara dengan mengangkat lehernya.

"Bentar dulu, benerin ini" balas Angga lalu memperbaiki posisi parkir motornya itu.

Cklekk!!

"Terima kasihhhh" kata Ara lalu perlahan mendekatkan bibirnya lebih dekat dengan telinga Angga.

"Suamikuuu" lanjutnya membisik Angga.

Angga tersenyum, lalu mengelus atas kepala Ara gemas.

"You're welcome my innocen wife!" Balas Angga.

"Woii!! Masih pagi ini, udah mesra-mesraan aja mana diparkiran lagi" pekik Rachel melihat kedua makhluk hidup itu. Disusul Irene dibelakangnya.

"Iya nihh, kak Angga kalo ngardus tuh gak tau tempat yaa" kata Irene menyambung perkataan Rachel.

"Yee bodo amat! Sama istri mah beda dimana aja juga sikat aman" balas Angga.

"Udah sana kalian kekelas duluan gue mau nyusulin kawan udah pada nongki di kantin." Lanjut Angga lagi.

"Yaudah yuk ra ke kelas gue mau nyontek tugas kemaren" kata Irene

"Emangnya ada tugas ya?" Tanya Ara polos sambil menggaruk kepalanya kebingungan.

"Whattts!? Lu beneran forget ra?" Kata Irene panik karena mengingat mapel itu di jam pertama sedangkan 10 menit lagi masuk.

Ara mengangguk "baru kali ini gue liat Ara kagak ngerjain tugas, yaudah sih gausah dikerjakan sekali-kali kena hukuman gak apa" kata Rachel enteng.

"Gila lo! Ayok ahh ke kelas ra buru kerjain ntar gue bantu dehh" kata Irene menarik tangan Ara.

"Banyak gaya lo ren, kayak paham aja lu." Ejek Rachel sambil membuntuti dibelakang berusaha menyamakan langkahnya.

"Bodo amatlah yang penting gak dihukum, iyakan ra??" Kata Irene. Ara hanya mengangguk pasrah tak bisa berkata-kata.

"Mampuss!!" Pekik Irene langkahnya terhenti didepan kelas melihat pak Naim selaku guru Fisika sudah duduk manis di kursi guru sembari membuka lembaran buku yang menurutnya gaib itu, ya!! Buku fisika.

"Pak!! Ada yang telat tuh!!" Lapor Adit salah satu teman sekelas mereka. Merasa terpanggil pak Naim menengok ke arah pintu dengan muka masam menatap datar ketiga siswinya itu.

"Masuk kalian! Berdiri didepan" pintah pak Naim.

Merasa ternotice Ara, Irene, dan Rachel masuk kedalam kelas, berdiri didepan teman-teman sambil menunduk malu.

"Kalian tau kesalahan kalian?" Tanya pak Naik.

"I..iya pak tau, kami minta maaf" kata Ara bergetar ketakutan mewakilkan kedua sahabatnya yang tak mampu berkutik.

"Makanya kalau sudah tau berangkat siang, tidak usah berkumpul gosip diparkiran langsung ke kelas!! Paham!!" Ucap pak Naim sambil menunjuk.

Sementara teman-teman yang ada dikelas tertawa puas melihat ketiga teman kelasnya sedang dimarahi habis-habisan oleh guru Fisika.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang