29 - Cewek Macan

18.7K 1K 7
                                    

Next up 2,5k readers

Hayyyyyy, Author lanjut nih ceritanya. Biar gak gantung.

Happy Reading🥳🥳🥳

------------------------------------------

Sampai di apartemen, Ara langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa depan Tv dengan posisi kaki yang di naikkan di sandaran sofa. Sambil menutup matanya, menghilangkan sakit diperutnya yang tak kunjung hilang.

Sedangkan Angga membawa semua belanjaannya tadi, kedalam kulkas kecuali pembalut.

Setelah menyimpan semua segala macam coklat ke dalam kulkas Angga menyusul Ara,

"Masih sakit?" Tanya Angga duduk di sebelah Ara, sambil menatapnya.

Ara menganggung pelan, tanpa membuka matanya.

"Kerumah sakit aja gimana?" Ucap Angga menawarkan, dengan cepat Ara membuka matanya melirik ke Angga.

"Engga! Nanti di suruh minum obat lagi," tolan Ara mentah-mentah, dia sudah tobat meminum obat yang pahit menurutnya.

"Dari pada sakit gini, emang kuat?" Tanya Angga,

Ara mengangguk lagi, "Nanti juga sembuh sendiri, emang suka gini Ara tuh. Kalo lagi anu" balas Ara kembali memejamkan matanya.

Angga menghela nafas berat, sulit juga mengajak Ara kerumah sakit. Tapi dia kasihan juga melihat Ara kesakitan seperti itu.

Angga beranjak dari duduknya menuju kamar, lalu mengambil ponselnya yang berada disaku celananya itu, hendak menelfon.

"Halo?" Kata nya diseberang sana.

"Halo mah, ini Angga"

"Oh, angga. Kenapa nak?"

"Anu, si Ara kalo lagi dapet, sakit nya sakit banget ya mah?" Tanya Angga,

Terdengar suara kekehan dari seberang sana,
Membuat Angga bingung, orang serius malah ketawa.

"Iya, Ara emang suka gitu kalo lagi dapet. Apalagi hari pertama."

"Terus Angga harus ngapain mah?" Tanya Angga yang bingung,

"Kamu bantu kompres saja, pake air panas. Ehh bukan panas, anget aja."

"Yaudah mah, makasih"

"Iya, sama-sama. Oh iya Angga, mamah mau ngasih tau, Ara kalo lagi gitu tuh biasanya suka marah-marah gak jelas, jadi kamu sabar aja ya?" Kata Reina, di seberang sana.

"Iya mah, siap. Angga matiin mah, Assalamu'alaikum" kata Angga lalu mematikan telvonnya.

"Tumben gue ngucapin salam. Kesambet apaan?" Gumam Angga,

Setelah mengganti bajunya dengan baju rumahan. Angga kembali menyusul Ara yang mungkin sudah tertidur di sofa. Dan benar saja, Ara sudah tertidur pulas melupakan sakit perutnya dengan posisi masih sama seperti tadi.

Angga berniat mengambil Kain dan Air hangat seperti yang Dikatakan Reina tadi, untuk mengompres perut Ara, Angga menyimpan terlebih dahulu Kain dan air hangat itu ke kamar, lalu setelahnya memindahkan Ara ke kamar.

Angga meletakkan tangan kanannya di lipatan lutut Ara dan yang satu lagi di tengkuk Ara, Angga mengangkat Ara dengan posisi Bridal Style. Membawa Ara kedalam kamarnya.

Karena Ara masih mengenakan seragam, Angga berniat menggantikan seragamnya. Ternyata Ara memakai baju kaos didalam Kemeja putih itu, jadi Angga tidak terlalu repot, membuka lebih dalam. Bisa-bisa di hantam oleh Ara.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang