44 - kedatangan mamah?

18.9K 887 28
                                    

Karena Author syang kalian, author lanjut nih🥰🥰
Maaf kalo author ntar lama updatenya lagi, tapi semoga engga🥰🥰
makasih komentarnya😽😽

HAPPY READING 🥳🥳

_____________________________

Prok...

.

Prok...

.

Prok...

Suara tepuk tangan menggema seisi kelas, saat nama Kinara disebutkan bahwa ia mendapatkan nilai tertinggi lagi di kelasnya.

"Gila sih ra, lo gak mau kasih kesempatan gue gitu buat ini?" Kata Bagas yang mendapatkan nilai tertinggi kedua dari Ara.

"Boleh aja, asal Bagas bisa lebih rajin belajar lagi" saran Ara,

"Gue udah belajar, begadang sampe kena maag gara-gara lupa makan. Ehh malah lu lagi yang dapat" keluh Bagas menatap Ara.

"Udah rejeki Ara elah gas, gue yang dapat nilai 60 aja biasa aja" ujar Irene yang berada di belakang Ara sedang duduk di bangkunya.

"Iya itukan lu bodo amatan, goblok mah goblok aja. Lain halnya lagi dengan gue"kata Bagas memperbaiki duduknya kembali menghadap ke depan.

"Enak aja lu, dasar Elpiji! Meledak mulu kerjaannya" balas Irene.

"Udah ren udah, lagian dia mah cuma bercanda" kata Ara.

"Iya ren yaelah lo mah, dengan Bagas aja gelutan lu Jadian mampus" tambah Rachel,

"Dih ogah, dia mah cocoknya sama Lucinta luna" ucap Irene.

Tak mereka sadari ada bu Reni selaku guru matematika wajib di depan yang sudah naik darah karena tidak di hargai.

Brak!!

"Astagfirullah bu? Jangan ngamuk?" Kata Irene ceplas-ceplos terkejut karena pukulan itu.

"Apa kamu bilang?"

" ehh engga bu," panik Irene.

"Mampus lo!!" Ejek Bagas dihadiahi pelototan mata oleh Irene.

"Jadi yang tidak mendapatkan nilai yang tinggi tolong sadar diri, jangan saling iri dengki bila itu terjadi bikin sakit hati" kata Bu Reni.

"Bu Reni bisa aja"

"Ahahahaha" ketawa anak-anak yang ada di kelas.

"Ya sudah kalo begitu ibu akhiri pertemuan hari ini, selamat pagi" katanya lalu keluar sambil membawa beberapa buku dan absen di tangannya.

"SELAMAT PAGI BUU!!"

"Ren, habis ini mapel apa?" Tanya Ara yang sudah memasukkan bukunya ke dalam laci.

"Kalo gak salah sih agama deh, tapi katanya masuknya setelah istirahat" balas Irene di balas anggukan oleh Ara.

"Kalian laper gak? Ngantin yuk?" Ara mengangguk begitupun dengan Irene.

Mereka pun bejalan beriringan bersama menuju kantin, Ara di tengah sedangkan Rachel dan Irene berada di samping kiri kanan Ara.

"Gila gue gerah banget, lo gak gerah apa ra? Pake baju sampe nutupin leher. Tumben banget mana jalannya kayak orang habis nganu jangan-jangan lo--" imbuh Irene yang penasaran melihat Ara mengenakan baju lengan panjang menutupi lehernya.

"Engg... ini di gigit nyamuk iya di gigit nyamuk, jadi di tutupin" balas Ara gugup meremas kedua tangannya.

Rachel menyipitkan matanya curiga, dengan cepat Rachel menarik sedikit kain yang menutupi leher Ara, mereka terkejut. Dengan cepat Ara menutupnya kembali lalu berjalan lebih cepat meninggalkan kedua temannya yang sudah pasti akan mengejek dirinya.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang